Wild Love Episode 76B
Kucium keningnya dan kutarik selimut
Royal Win Indonesia Entertainment – Wild Love Episode 76B, Dian membuka wajahnya, memandangku sejenak dan mengecup bibirku. Langsung dia berjalan menuju ke kamar dan berbaring, senyumnya selalu terlukis di wajanya. Kupandangi sejenak dian yang berbaring di atas tempat tidur, kupandangi seluruh tubuh indah itu. ah, benar-benar sempurna bagiku bahkan jika dibandingkan dengan mmm selama aku bertualang sangat berbeda. natural dan murni indahnya. Susunya yang menurutku paling besar dari yang pernah aku lihat. Kulitnya putih bersih, dan tubuhnya yang membentuk memperlihatkan keseksiannya. Kudekati tubuh yang tampak lelah tersebut dan dan kudekap dalam pelukanku. Kucium keningnya dan kutarik selimut untuk menutupi ketelanjangan kami berdua. Lelah malam menemani kami tertidur.
Kini kehidupanku bersama dian, wanita yang selama ini aku cari. Pagi menjelang, semuanya tampak indah, semuanya sudah tersedia hampir sama ketika aku berada dirumah. ketika makan bersama adalah momen yang indah bagiku dan juga memakan waktu yang lama, karena aku harus menyuapinya. Hari ini dian berangkat ke kampus dan aku berada dirumah royal win. Menjadi seorang pengangguran dengan kekasih yang bekerja, enak kan? Iya enak sekarang tapi kalau terus begini, pasti didepak aku sama dian. emang nasi bisa dibeli dengan cinta, aku tetap dengan logikaku. Untuk saat ini aku menjalaninya dengan rasa sedikit sungkan karena semua kebutuhanku dicukupi oleh dian. uang saku? Hanya dari ibu dan itu pun ada di ATM, sedangkan uang hasil curian yang aku curi dari ayah masih ditempat yang aman.
Welcome to wherever you are this is your life (Bon Jovi). Ringtone. Anton
halo nton
bro, kabar buruk
heh, ada apa nton?
kemarin wanita yang bersama ayahmu, ternyata setelah aku tanyakan kembali ke anggotaku. Dia adalah ibumu
hah?
(bukankah ibu seharusnya sudah berangkat liburan)
be benar itu ton?
iya, sebaiknya kamu hubungi ibu kamu dulu
okay
Aku semakin gelisah dengan keadaan ini
Segera aku tutup telepon dari anton, kulihat jam dinding menertawakanku semakin keras. Pukul 10.00 WIB, ah kenapa baru sekarang anton memberitahukan kepadaku. Kutelepon ibu namun hanya suara tut tut tut yang terdengar, tak ada jawaban. Aku semakin gelisah dengan keadaan ini, apalagi aku belum tahu maksud ibu kembali kerumah. Mungkinkah ayah akan menggunakan ibu sebagai pengganti rani dan eri yang telah menghilang?ah, kenapa aku malah membuat posisi ibu semakin sulit seperti ini? bagaimana ini? kemana ayah membawa ibu pergi? Aku tidak tahu, aku harus keluar, harus mencarinya. Segera aku bangkit dan masuk kedalam kamar ku ganti baju dan.
Centung. BBM masuk.
From : Ibu tercinta
Sssst… teleponnya nanti saja ya
Jangan balas!
Pokoknya tunggu kabar ibu :*
Dari ibu, dan membuatku semakin panik 7 keliling. Ingin aku membalasnya tapi ibu sudah mengatakan untuk tidak membalas pesannya. Takut jika aku menghubungi ibu, dan ayah tahu. Apakah mungkin? Argh! Aku tidak tahu, aku bingung. Aku menunggu dan menunggu, kucoba telepon ibu tapi tetap hanya nada sambung yang aku dengar dari sematponku. Kurang lebih sudah dua jam ibu tidak memberi kabar, tapi mau bagaimana lagi aku hanya bisa menunggu. Dan tepat pukul 12:00, ibu meneleponku.
halo, Ibu kenapa sih kok malah sama ayah? Bahaya buuuuu
ndak nanya kabar ibu dulu nih?
ibu kok bisa santai begitu?
iya dong, kemarin ada yang ketinggalan lagi. Ibu telepon ayah untuk jemput, karena belum beli tiket ya berangkatnya hari ini sayang
lha terus sekarang?
ibu nunggu bis diterminal, ayahmu sudah pergi
huft beneran kan bu?
beneran sayangku, sudah kamu tenang saja dan sebentar ibu tutup dulu teleponnya, ibu mau kirim gambar
eh, kan ndak perlu ditutup bisa bu…
ibu sudah tua nak, gimana caranya? Kamu mau mendikte ibu pelan-pelan? Malah lama lho, mending tutup dulu, ibu bisanya ditutup dulu, maklum jamannya ibu belum ada kaya gini
Iya bu iya
Setelah telepon ditutup selang beberapa lama sebuah gambar terkirim. gambar tersebut adalah gambar sematpon ayah yang di ambil gambar oleh ibu. Gambar tersebut menunjukan lokasi dimana pertemuan akan dilangsungkan, segera gambar tersebut aku kirimkan ke anton. Belum ada balasan dari anton, ibu kemudian menelepon kembali.
Ibu kok bisa dapat informasi itu?
Ya bisa dong sayang, kan kamu tahu sendiri… coba diingat dulu waktu diatas kasur, ayahmu dikasih apa coba?
Obat tidur bu
He’em…
fyuuuuuh…
Kok lega banget kayaknya? Ada apa?
berarti ibu ndak ngapa-ngapain kan sama ayah?
Ndak sayang… sayang bisnya sudah datang, ini ibu mau menyusul mereka dulu ya
Kok Ibu di terminal? Bukannya naik pesawat atau kereta bu?
iya tadinya juga ibu mau naik pesawat atau kereta api, tapi ibu milih naik bis saja. walaupun telat kan ndak masalah sayang, yang penting sampai ditujuan kan? Dan yang jelas, ayahmu tidak tahu kemana ibu pergi, benar kan?
iya deh percaya sama ibu, ibu hati-hati
Iya sayang, kamu juga hati-hati, muach
muach juga ibuku sayang