Wild Love Episode 78A
Wild Love (Episode 78A)
Royal Win indonesia Entertainment – Wild Love Episode 78A, malam datang, begitupula dengan dingin malam yang terbawa oleh angin malam. Layaknya seorang greliyawan, kami memakai semua peralatan komplit dari anton. Entah di mana koplak yang lain, yang jelas aku hanya bisa mendengar instruksi anton dari dalam mikropon. Keberadaan anton pun tak ku ketahui, yang jelas dia berada dekat denganku. Koplak yang lain yang tidak berada satu lokasi denganku adalah tugiyo dan udin, mereka berada di lokasi depan gedung. Tak di ketahui keberadaan mereka yang jelas, di depan gedung yang menjadi tempat pertemuan ini ada sebuah gedung tua yang sudah tidak di pakai lagi. Ah, Berada di belakang gedung, memandang sesuatu yang membuat jenuh. Mungkin saat ini yang paling enak adalah minum teh hangat di tambah dengan sulutan dunhill.
“merokok dulu bro, ndak papa”
ucap anton dari dalam mikropon ke semua koplak yang sudah pada posisinya.
“dimana kamu?”
ucapku.
“dibelakang kalian, ditempat tinggi. Kalian dalam perlindunganku”
ucap anton.
“koyo kapten amerika kowe su! (seperti captain america kamu njing)”
ucap parjo.
“sudah tenang saja kalian, tunggu aba-aba dariku, kontol bro?”
ucap anton.
“tempiiik (siap-red)”
ucap kami kompak, jelas saja kami sudah merasakan tempik semua.
“iiih gatel deh… masa cewek cantik suruh masuk ke kebun”
ucap dira.
“cowok!”
teriak kami semua bersamaan.
“rese semua uh..”
ucap dira.
Waktu sudah menunjukan pukul 18:00, kami masih berada jauh dari gedung tersebut. Tapi kami belum melihat para Target kelihatan. Ada dua orang berjaga di pintu belakang gedung royalwinindonesia, terlihat mereka adalah dua orang yang menghajarku kemarin. Sebuah tanah lapang di depan kami, tempat yang cocok untuk parkir mobil. Lebarnya hampir bisa untuk parkir 5 mobil sedangkan panjangnya? A, itu sebuah jalan yang memutari gedung. Seandainya ada mobil datang mereka tidak perlu memutar balik, tinggal lurus dan berbelok ke kanan mereka sudah bisa keluar dari gedung.
“ingat, jangan bergerak sebelum aku memberi komando. Biarkan semua target masuk ke dalam gedung, setelahnya kita bisa masuk kedalam. Terlalu berbahaya jika sekarang kita masuk, bisa jadi target”
ucap Anton.
“roger!”
ucap kami semua.
“bro, di sini gelap bro… ngeri… kayaknya angker nih gedung”
ucap tugiyo.
“halah… setan kok takut setan”
ucap hermawan.
“sssst… ada bayi lagi bobo”
ucap karyo.
“wakakakakakaka…”
tawa kami bersama.
Dari jam 6 sore hingga jam 8 malam, beberapa mobil berdatangan silih berganti. Yang pertama datang tepat pukul 19:00, mobil yang sudah pasti aku kenal mobil ayah dan om nico. Mereka berdua keluar dengan santainya dan berjalan menuju gedung. Sesampainya di pejaga, ayah kemudian bercakap-cakap sebentar. Satu orang kemudian berlari ke depan gedung, entah apa yang terjadi di depan gedung sana. Setelah ayah dan om nico masuk, satu orang penjaga keluar dan memani satu orang yang di tinggal tadi.
“ada mobil box masuk lewat pintu depan”
ucap udin.
“diterima, bisa kamu lihat sedang apa mobil box itu?”
ucap anton.
“tidak begitu kelihatan, mobil box itu masuk hingga ke dalam gedung”
ucap udin.
“oke… semua maju perlahan dan ingat jangan terlalu dekat, target belum semuanya datang”
ucap anton.
1 mobil datang lagi dengan dua mobil di belakangnya
Kami perlahan maju mendekat, tanpa sepengetahuan dari penjaga pintu belakang. Setelah pukul 19:00, ada 1 mobil datang lagi dengan dua mobil di belakangnya. Di ikuti oleh dua mobil yang di ikuti 4 mobil di belakangnya.
“kalian lihat, 3 mobil yang di jaga oleh 6 mobil”
ucap anton.
“ya..”
ucapku.
“3 mobil terdepan adalah 3 bandar yang sudah banyak beroperasi, tetapi sulit untuk ditangkap. 6 mobil adalah penjaga mereka, setiap bandar memiliki 2 mobil penjaga. Jadi 1 orang bandar akan dijaga oleh 6 orang, 2 orang bersama si bandar dalam satu mobil. Paham?”
ucap anton.
“paham sih paham, tapi buat apa menjelaskannya”
ucap aris.
“buat menghitung lawan koplak!”
ucap anton.
“nesu… (marah)”
ucap aris.
“dasar koplak”
ucap anton, kami tertawa tertahan mendengar percakapan mereka berdua.
Pukul 20:00 waktu setempat. Semua orang telah masuk hanya meninggalkan penjaga di belakang gedung.
“Dir, maju…”
ucap anton.
“iya sayang…”
ucap dira.
Kami semua melihat ke arah dira, dengan gaya lari tergopoh-gopohnya menuju kearah para penjaga pintu. Melihat dira berlari, dua orang tsebut nampak bersiap-siap mengeluarkan senjata. Namun kemudian terdengar sebuah percakapan yang terdengar dari mikropon dira.
“tolong mas, saya dikejar-kejar satpol PP”
ucap dira.
“oh… ya ya ya…”
ucap lelaki 1 sambil melihat ke arah lelaki 2.
“sudah, mbaknya tenang saja disini ya. nanti biar kita yanng tangani”
ucap lelaki 2, tampak lelaki 1 memainkan sematponnya.
“tolongin dong mas, aku di upmetin gitu nanti kalau ketangkep ndak bisa ngobyek akunya”
ucap dira.
“iya mbak, tenang kalau nanti satpol PP-nya sampai sini. Kita akan jelaskan kepada mereka”
ucap lelaki 2.
Tiba-tiba pemandangan menjadi mencekam, lelaki 2 menarik kedua tangan dira kebelakang. Lelaki 1
Mengambil sebuah pistol dan mengarahkannya tepat ke kening dira. Dan munculah seorang lelaki lagi yang sudah tidak asing lagi.
“nton bagaimana ini? dira tertangkap!”
ucap wongso.
“kalian tenang saja, dira bukan sembarang cewek, ingat itu. jika memang terjadi hal yang buruk, segera menyerang. Ambush!”
ucap anton. Kami hanya menunggu dira.
“ini yang kemarin membuatku loyo, bunuh saja dia”
ucap lelaki 3 yang ternyata adalah korban dira ketika kami menggerebek rumah aspal. Tapi kenapa dia bisa lepas?
“lebih baik kita pakai dulu, lumayan kan ada cewek kaya gini”
ucap lelaki 2.
“iya nih bodi sintal juga”
ucap lelaki 1.
“******, bisa saja dia membawa teman!”
ucap lelaki 3 yang berdiri disamping lelaki 1.
“benar juga ya?”
ucap lelaki 1 dan melihat kesekeliling.
“tapi dimana mereka, kita harus hati. Lha terus ini cewek mau diapain?”
ucap lelaki 2.
Wild love kok cuma 1 episode aja yang lainnya mana