Wild Love Episode 62
Aku menyulut kembali batang dunhill
Royal Win Indonesia Entertainment – Wild Love Episode 62, Dengan menahan nikmat, aku menyulut kembali batang dunhill. Sambil tangan kananku mengelus-elus kepala mbak erlina, aku merokok dan kubuang keluar jendela asapnya. Layaknya seorang raja yang di layani oleh selirnya. Kepala mbak erlina seakan-akan memompa dan memberikan servis terbaik dari mulutnya. kubuang sebatang dunhill yang telah berubah menjadi asap, tanganku kemudian berubah menjadi nakal dan mulai menelusup kedalam tank-top mbak erlina. Kumainkan puting susunya, hingga akhirnya aku meremasnya dengan sangat kuat
“mbak, aku mau keluar…”
ucapku dan dibalasnya dengan pompa bibirnya yang lebih menggila lagi.
Croot croot croot croot croot croot croot croot croot croot
Tumpah ruah, semua peju di mulut mbak erlina. Tubuhku sedikit menjadi lemas, tanganku kutarik lagi dan mengelus-elus kepala mbak. Seakan-akan terasa sesuatu telah lepas dari tubuhku, keluar dengan penuh kenikmatan. Dengan telaten mbak erlina membersihkan semua sperma yang keluar dari dedek arya. sebagian telah di telannya sedangkan yang bercecer di mulutnya dan dedek arya di bersihkannya.
“Slurrrp…. mmm… pokoknya kalau kamu belum punya cewek, mbak harus dikasih jatah terus lho..”
ucap mbak erlina sambil mengulum jarinya dan duduk disampingku.
“segitunya sih mbak?”
ucapku.
“ya, ini kan bentuk terima kasih mbak sekaligus pengabdian mbak kepada adikku yang jomblo dan selalu galau hi hi hi”
godanya.
Kami terlibat obrolan-obrolan ringan, kupakai kembali celanaku dan baru aku ketahui kos mbak erlina sedang sepi di karenakan semua penghuni kos pulang kampung pada tahun baru ini. lama kami mengobrol hingga malam menjelang, mbak erlina kemudian memakai gamis terusan dan keluar dari kamarnya untuk menyediakan makan malam bersama. Kulihat kerudung dan gamisnya tampak membuat dia begitu seksi, membuat aku semakin terbakar. Gamisnya jika aku lihat tampak sekali memperlihatkan lekuk tubuhnya, benar-benar sangat ketat gamis yang di kenakannya dan juga memperlihatkan tonjolan puting mbak erlina yang tidak tertutup oleh kerudung. Kulihat di dapur mbak erlina sedang meracik bumbu untuk dimasak, kudekati perlahan dan kupeluk dari belakang.
“Aku pengen ngentot kamu lagi mbak…”
ucapku pelan.
“Hmmmm… iiih ngomongnya jorok adikku ini, dasar! Mbak tuh mau masak tahu!”
ucap mbak erlina, tanpa persetujuannya aku singkap gamis mbak erlina dan kulorotkan CD-nya.
“slurp… slurpp… ck ck ck ck ck…”
suara jilatanku dan kocokan jariku sudah meramaikan suasana sepi ini.
“Erghh… adeeek nakal banget, itu memek mbak diapain ughh… mbak mau masak… ughhhh… terus lebih keras lagi… masukin saja kontol kamu yang besar itu erghhh….”
ucap mbak erlina yang sudah mulai terbakar, aku kemudian berdiri dan kupelorotkan celanaku.
“Ergh… terus… buat mbakmu keluar pejuhi mbak untuk ketiga kalinya ugh…. mmmhh… terus terush lebih keras lagih sayanghhhh adikku ngentot memek mbaknya… ughh… entot memek mbakmu terushh…”
racaunya semakin liar, kupeluk tubuhnya dan kugoyang lebih keras lagi dan lagi. Lama sekali aku menggoyang dengan kedua tangan mbak erlina yang semula memegang alat dapur dilepas semua.
“mbak, ugh benar-benar nikmat….”
ucapku.
“nikmathhh… ngentoti cewek berkerudung ya dek ughh…”
racaunya.
“iya mbak… ”
ucapku semakin keras dan kuhentakan lebih keras lagi.
“owh dek, lebih keras emhhh… susu mbak jangan kamu anggurin sayang arghhh…”
racaunya yang kemudian tanganku meremas payudara mbak erlina.
“mbak seksi…”
ucapku.
“ergh ergh ergh… he’em… mbak sengaja pakai gamis kekecilan biar kamu horny sayang, biar kamu tubruk mbak lagi, biar kamu entoti memek mbak lagi terus… lebih keras, mbak ingin lebih… lebih lagi ooooohhh…”
racaunya.
“mbak kelu…. egh egh eg hegh ar…”
ucapnya dengan tubuh sedikit mengejang.
Aku rasakan kembali cairan hangat dari vagina mbak erlina, kubalikan tubuhnya dan ku sandarkan tubuhnya di meja dapur. Kuarahkan kembali dedek arya ke liang vagina mbak erlina.
“agh… kamu benar-benar egh… kocok kontol kamu di memek mbakmu, ini oghh… kontol kamu merajam memek mbak aish erghh… terushhh…”
ucap mbak erlina, dimana vaginanya aku tusuk-tusuk dengan dedek arya.
“mbak sangat seksi, aku suka mbak kalau pakai gamis seksi ini argh enak sekali memek kamu mbak”
ucapku sambil terus menggoyang pinggulku.
“Egh egh egh egh… terus pejuhin mbak ergh… mbak sudah tidak bisa mengontrol tubuh mbak, tubuh mbak butuh kontol kamu owh… yah terus mbak hampir sampai lagi”
ucapnya yang membuatku semakin keras menggoyang pinggulku. Lama berselang.
“pejuhku mau keluar mbak”
teriakku tertahan.
“keluarkan mbak juga hampir sampai, pejuhin mbak sayang”
balasnya.
Crooot crooot croot crooot croot crooot croot crooot