Wild Love Episode 4
Wild Love masukkan perlahan
Kejadian itu berlangsung cukup lama. Entah apa yang aku pikirkan hanya terbesit ingatan tentang pemuda kekar dalam video yang pernah aku lihat itu, menyingkap rok wanita hingga bagian atas dan menurunkan CD-nya kemudian di masukan burung itu ke dalam alat kelamin wanita.
Apakah aku harus melakukannya? Dedek Arya sudah keluar, siapa yang mengeluarkannya? Siapa yang melorotkan celana kolorku? Ibu mengeluarkan dedek Arya? Celanaku dipaksa diturunkan sehingga aku mengangkat bokongku ke atas, dan Toeeeeng eeeeng eeeeng
“Aku bebas, aku bebas aku butuh sangkar”. Sangkar? sangkar yang mana? Aku masih terhanyut dalam terus berciuman dengan Ibuku. Kulihat Ibuku menutup kedua matanya.
Satu tanganku membantu tangan Ibuku untuk melepaskan celanaku. Akhirnya aku telanjang setengah bawah. Akhirnya aku melepaskan ciuman Ibuku, kulihat mata Ibu terpejam. Aku mencoba meniru setiap adegan dalam film, tapi yang ini lebih sulit karena yang harus aku naikan ke atas adalah Jarit yang dipakai ibuku benar-benar ketat.
Lebih ketat daripada legging, legging dari karet sedangkan jarit dari kain yang kaku. Dengan sedikit membungkuk aku meraih ujung jarit bagian bawah aku coba singkap ke atas memang ternyata sulit. Tanpa ada komando ibuku mempermudah aku untuk menyingkapnya hingga bagian atas. Terpesona aku melihatnya, alat kelamin wanita yang dikenal dengan sebutan vagina masih berbalut CD warna putih yang warnanya hampir sama putih dengan warna kulit paha Ibuku.
Bersama-sama terpejam kedalam hasrat
Aku kemudian mengelus-elus, kupalingkan wajahku ke arah ibu, matanya masih terpejam menikmati perlakuanku. Kuarahkan bibirku ke bibir Ibuku. Ibu masih menutup matanya dan aku tidak tahu apa yang sebenarnya sedang Ibu pikirkan. Tangannya masih mengelus batang tegang dedek Arya. Baru kali ini, oh rasanya enak, seandainya aku bisa berteriak aku akan berteriak.
Enak sekali ya enak. Kulorotkan celana dalam ibuku, dan entah atas inisiatif sendiri atau dorongan dariku, Ibu mengangkat kedua kakinya agar aku lebih mudah melepas celana dalamnya. Tegang maksimal, Pertama kali melihat, pertama kali merasakan, dan atas ingatan film porno itu aku turun dari ranjang tidurku. Aku kangkangkan kedua kaki Ibuku dan mencoba masukan. Masih dalam posisi berciuman.
Mana? Mana yang harus aku masuki?
“kakak ayo cepetan udah didepan mata kakak, ****** banget kakak itu” mungkin itu yang akan dikatakan oleh dedek Arya.
Seperti film My Name is Dick, dedek Arya minta jatahnya terus berteriak hingga aku tidak konsen dengan apa yang aku lakukan. Aku berdiri dan beralih ke tengah-tengah tubuh Ibu, kulebarkan kedua kakinya. Tampak vagina ibu yang bersih ditumbuhi rambut yang halus. Kembali aku mencium bibir Ibuku.
Aku coba masukan, hanya mendorong-dorongnya, mencoba untuk memasukan. Terus aku coba hingga aku hampir putus asa. Ibuku tetap menikmati sensasi ciuman dengan aku, apakah Ibu merasa dia sedang bersama Romo? Ah masa bodohlah yang penting ini bagaimana caranya masuk? Mana lubangnya? Ada yang tahu tidak?Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa bagaimana ini.???????