Misi Balas Dendam Episode 38
POV EDI
Royal Win Indonesia Entertainment – Misi Balas Dendam Episode 38, Aku menyerang Joker… Aku merangkulnya untuk menjatuhkan tubuhnya kelantai… Tapi Joker dengan mudah melemparku dengan sekali tarikan tangannya…. Lalu aku terlempar membentur tembok.
Aku segera bangun saat Kulihat Joker berlari kearahku dan meninjukan pukulan keras… Aku langsung membalas tinjuan itu.
*traaacckk… Beberapa tulang jariku patah saat menahan pukulannya… Joker tak berhenti disitu kali ini dia menghujamkan uppercat tangan kirinya tepat di perutku… Membuatku terpental tak berdaya.
Saat aku masih terhuyung akibat dua serangan telak itu tendangan memutar kembali kurasakan keras menghantam Wajahku… Membuatku terpental sambil tubuhku ikut memutar.
Aku terkapar tak berdaya di lantai… Sulit bagiku berdiri saat aku baru saja mendapatkan serangan telak… Tangan kananku benar-benar terasa menyakitkan… Belum aku pulih dari serangan yang menjatuhkanku kelantai.
Aku merasakan kakiku di tarik oleh tenaga yang luar biasa hingga tubuhku terpental membentur meja tamu….hingga membuatnya rubuh tak mampu menahan bobot tubuhku.
” aku kira kau benar-benar bisa membuatku puas dalam pertarungan ini… Tapi bahkan kau tak bisa membuat luka pada tubuhku….”
ejek Joker sambil tertawa kemenangan … Melihatku masih kesulitan untuk berdiri.
Saat aku sudah hampir berdiri … Dia kembali menendang keras tubuhku hingga kembali terpental menghujam tanah.
” kau ingin menyerah….”
ucap joker mendekatiku yang masih tak berdaya di lantai.
” hahaha… Aku adalah Edi … Aku tak pernah menyerah…”
ucapku tertawa … Sambil melemparkan beberapa bom asap…. Membuat tubuhku tak terlihat oleh asap yang ku buat.
” kau kira bisa mengalahkan dengan trik anak kecil seperti ini….”
ucap Joker menyerang ke berbagai arah.
Kesempatan ini tak ku sia-sia kan …. Aku menghajarnya di balik pekatnya asap… Aku dapat menendang dan meninju sangat keras…. Saat kukira aku hanpir membuatnya babak belur… Tangan besar melepaskan tinju tepat mengenai daguku… Aku kembali terlempar jauh mendekati pintu keluar.
Asap yang ku buat mulai memudar… Tubuhku masih tengkurap di lantai… Yang mengejutkanku… Joker benar-benar tak terluka sedikitpun akibat seranganku…. Pria macam apa dia… Tinju maupun tendangan kerasku tak membuat bekas sedikitpun ditubuhnya.
” Ini yang namanya tak punya peluang menang…”
gumamku dengan nafas berat … Tubuhku terasa sulit di gerakan akibat beberapa luka yang di buat oleh joker.
” aku kan menghabisimu….”
teriak Joker berlari menuju tubuhku yang tak berdaya.
* duarr…duar…. Dua ledakan di dekat tubuhnya… Membuat Joker terjatuh… Aku sengaja memasang dua bom itu saat aku menyerang nya tadi… Aku tersenyum dengan keberhasilan yang ku buat.
Belum penuh kebahagianku melihat joker terjatuh … Aku di kejutkan dengan joker kembali bangun bahkan seakan tak terjadi apapun… Meskipun terlihat beberapa darah… Mengalir di seluruh tubuhnya.
” Apa pria ini tak merasa sakit….”
ujarku kagum daya tahan tubuh joker.
Joker mendekatiku … Aku benar-benar pasrah dibuatnya.
POV ADI
Gila ini baru namanya perang … Aku sudah hampir menjatuhkan 150 orang hari ini…. Dan masih banyak lagi musuh kami terus menyerang …seakan tak habis-habisnya…. Dan yang makin parah adalah … Amunisi kami hampir habis… Pasukan yang dibawa oleh Ivan suami Quraina … Hanya menyisakan 3 orang lagi semuanya sudah tewas saat baku hantam kami.
Kami makin terjepit di pintu masuk gedung utama markas musuh…. Sedangkan musuh kami mengepung dari segala sisi …. Ini pertama kalinya aku cemas… Bukan karena akan mati…. Tapi cemas karena tak mampu menghajar mereka semua.
” Kalau seperti ini terus kita akan mati…”
ucap Ivan yang mulai pesimis… Bersembunyi di balik tembok yang terus di berondong oleh senjata mesin.
” kita harus bertahan… Jangan sampai mereka bisa membunuh kita….”
ucap Shilo… Yang terlihat sangat tegang… Apalagi tubuhnya sudah penuh luka… Akibat peluru nyasar… Meskipun tak ada yang telak di tubuhnya.
” Agung kau bisa membantu kami….”
ucapku.
” aku sedang dalam masalah…”
ucap Agung.
Aku dapat melihat Helikopter musuh mulai mengempur beberapa bukit dengan senjata mesin di moncong Helikopter…. Untuk mencari keberadaan Agung.
” Agung apa kau bisa menyelesaikan ini….”
ucapku kembali berhubungan dengan Agung.
” aku adalah salah satu kekuatan Alex… Aku tak akan kalah…”
ucap Agung.
# di tempat Agung
Helikopter meraung-raung diudara … Belum lagi dia terus melontarkan peluru ke arah perbukitan tempat aku menyamar.
Memang tempat persembunyianku belum di ketahui oleh mereka… Tapi jika ku biarkan … Alhasil aku tak bisa membantu Adi, Edi dan Alex.
Aku menunggu Helikopter itu melaluiku … Aku segera bangun dari posisi tiarapku…. Membuat musuh tahu saat ini lokasiku…. Helikopter tadi mulai mencari momen untuk memutar Haluan dan langsung menyerangku.
Ini pertaruhan yang sulit buatku… Jika aku tak bisa menghabisi mereka dalam satu peluru… Akulah yang akan mati…. Belum lagi musuhku kali ini bukan di darat… Melainkan di udara… Karena membidiknya harus benar-benar sesuai insting dan perhitungan yang matang… Karena pengaruh angin sangat besar dan bisa mengagalkan semuanya.
Kulihat Helikopter mulai berbalik sambil terus memuntahkan tembakannya…. Aku mengeker tepat si pilot Helikopter itu… Beberapa tembakan Helikopter itu sudah hampir mendekatiku… Tapi kepercayaan diriku belum memerintahkan ku untuk menembak… Aku masih menunggu di waktu yang tepat melontar peluruku.
Ku tahan nafasku dan kutarik pelatuk sniperku.
* creaakk… Peluru menempus kaca Helikopter dan langsung tertancap di kepalanya si pilot…. Membuat Helikopter itu kehilangan kendali dan berputar-putar sebelum kehilangan posisinya membentur tanah dan meledak sangat keras.
Aku masih tak percaya akan kemampuan ku sendiri….tapi aku tak mau terlalu lama terbuai dengan keberhasilanku… Aku langsung mengeker musuh yang mengepung saudaraku adi.
# ditempat Adi…
* Dorr… Satu lagi anak buah Quraina tewas… Hanya menyisakan kami bertiga. .. Masih ada sekitar 45 orang lagi musuh kami …. Perang ini benar-benar berat….Tiba-tiba…
* stuup… stuuup… stuuup… Beberapa orang terkapar tak berdaya kepala mereka bolong oleh peluru sniper milik Agung.
” Agung kau kembali…. ”
ucap Adi berkomunikasi kembali.
“Hehe… Maaf terlalu lama… ”
ujar Agung…. Kembali menjatuhkan kelima orang lainnya.
Saat kami sibuk berkomunikasi…. Beberapa ledakan besar terjadi… Kulihat dari sayap kanan .. Rico menghujani musuh kami dengan senjata Ak 47 yang automatis.
Kesempatan ini yang kami gunakan untuk membantu menyerang…. Aku langsung merubuhkan beberapa musuhku… Begitu juga shilo yang menyerang mereka yang tak siap mendapat kejutan.
“Akhhh….. Aku tertembak ”
teriak ivan…. Dengan tubuhnya mengeluarkan banyak darah.
” bos…kau harus bertahan….”
ucap Shilo menutup aliran darah yang terus mengalir.
” shilo apa yang kau lakukan kau mau mati….”
ucapku.
” dia tertembak … Bos tertembak ”
ujar Shilo khawatir.
” biarkan laki-laki itu … Kita harus terus berperang… Laki-laki terluka hanya menghambat laju kita….”
ucap Adi terus membunuh satu-persatu musuh didepannya.
” Tapi dia bos ku…”
ucap Shilo kembali.
” Shilo bawa aku keluar dari sini …”
teriak Ivan.
” tidak mungkin pak… Kita masih terkepung dan semua anak buahku telah tewas pak….”
lanjut Shilo.
” dasar anak buah tak berguna…. Aku membayar mahal kalian untuk melindungiku …”
ucap kasar ivan.
” kau bilang mereka tak melindungimu… Mereka mati untuk putrimu dan kau masih menghina mereka….”
teriak Shilo.
* duarr….duarrr… Suara pistol dua kali dari senjata magnum shilo.
Aku segera melirik kebelakang … Aku sedikit terkejut… Shilo baru saja membunuh ivan yang merupakan suami dari Quraina dan bosnya sendiri… Aku hanya tersenyum.
Shilo kembali ke posisi membantuku mengamankan situasi darurat disini… Seakan tak terjadi apapun padanya… Yang baru saja menghabisi bosnya sendiri.
” kau benar-benar gila shilo… Kau membunuh bosmu sendiri….”
Pujiku.
” dia telah menghina teman-teman ku….kau benar adi orang yang terluka hanya akan menghambat kita…. Dan tujuan kita saat ini adalah menyelamatkan dua putrinya bukan melindunginya….”
ucap Shilo.
” hehee… Aku suka hal seperti itu…. Tapi kau akan kehilangan pekerjaan mu…”
ucap Ku kembali.
” apa kalian tak butuh tambahan pasukan….”
ucap Shilo tersenyum-senyum.
” kau orang yang menarik … Alex pasti mempekerjakanmu…”
lanjut Adi.
” Tuan Adi maaf aku sedikit terlambat …”
ujar Rico berlari mendekatiku.
” terima kasih telah membantu kami….”
lanjutku.
Kami lihat penyerang kami mulai putus asa… Mereka melarikan diri menuju hutan….mereka ketakutan saat melihat banyak teman mereka tewas….. Markas milik joker ini sudah di taburi banyak darah.
Shilo terduduk kelelahan….perang kami bisa di bilang berakhir meskipun kami harus mengorban semua pasukan kami untuk mencapai kemenangan.
Good, Mantap bang