Wild Love Episode 52

Kuposisikan tubuhku diantara selangkanganya

Royal Win Indonesia Entertainment – Wild Love Episode 52, Dengan pandangan yang sipit menandakan dia tersenyum kepadaku. Langsung di lahapnya dedek arya dengan rakusnya. Di jilatinya dari pangkal dedek arya menuju lubang pipis dedek arya. sangat nikmat, aku benar-benar menikmati kulumannya. Menikmati kegilaanku yang di selubungi kegundahan hatiku. Kulumannya sangat keras ketika menyedot batang dedek arya. walau tak masuk keseluruhan ke dalam mulutnya tapi aku sangat menikmatinya.

“owhhh mbak enak sekali mbak, nikmat sekali bibirmu owhhhh…”

racauku.

Ketika mbak erlin mengeluarkan dedek arya dari mulutnya dan hendak menjilatinya. Kutarik batang dedek arya dan kuposisikan tubuhku di antara selangkanganya. Kuarahkan dedek arya ke vaginanya.

“Arhhh hangat sekali… enaaak sekali memekmu mbak owghhhhh…”

racauku.

“Egh… pelan ughhh… emmmmmhhh… iya erhhhhh… terus lebih dalam lagi… entot memek mbak kamu ini adikku… kamu suka memek mbak kamu kan adikku sayang… owhhh…”

racaunya, aku hanya memejamkan mata dan menikmati setiap nanometer dedek arya masuk kedalam vagina mbak erlina.

“owhh…. kontolku keenakan di memekmu mbakku sayang… owghhh… kontolku masuk ke memekmu, aku manu ngenthu memekmu keras…”

racauku.

“iya, entot memeku yang keras, entot memek mbakmu ini, aku akan berikan kepuasan pada kontol kamu, kontol adikku… owhhhh… ayo goyang yang keras, entot yang keras…arhhhhh aaaaaaaaaa….”

racaunya dan diakhiri sedikit teriakan ketika aku mulai menghujam keras vaginanya.

Aku pompa vagina indah itu dengan sangat keras. Tak ada dalam pikiranku untuk berpindah dari posisi ini. Yang aku inginkan hanya memompa vagina mbak erlina.

“Aku kenthu kamu mbak, aku kenthu memekmu, owgghhhhh memekmu enak mbak, kontolku keenakan owhhh… yahh…. enak sekali owhhhh….”

racauku.

“Arhhhh entot lebih keras sayangku… memeku owh untukmu aryaaa… owhh… entot lebih keras lagi… entot mbak ini, mbak mu butuh kontol kamu owh…”

racaunya.

“iya… aku entot kamu mbak…”

ucapku.

Gelombang permainan dedek arya dan vagina mbak arya semakin keras, semakin panas. Tubuhku tidak terkontrol, aku semakin memompanya dengan sangat keras.

“mbak aku mau keluar….”

racauku.

“sama-sama, aku juga, keluarhhhh kan di memek mbakmu… aku ingin merasakan pejuhhhhhmuuuhhhh owhhh….”

racaunya.

Crooot crooot crooot crooot crooot crooot crooot crooot

Dan seketika itu dedek arya menghujam sangat keras ke dalam vagina mbak erlina. spermaku tumpah kedalam vagina itu. Tubuh mbak erlina melengking, aku ambruk dan memeluknya. Tubuh mbak erlina mengejang sejadi-jadinya. Kupeluk dengan sangat erat.

“terima kasih mbak…”

ucapku.

“sama-sama…”

balasnya. Hanya itu yang terakhir aku dengar, Kesadaranku mulai hilang dan ku tertidur di dalam dekapan mbak erlina.

Ketika cinta itu datang aku menyapanya

Sayup-sayup aku merasakan elusan lembut di kepalaku. Lalu aku membuka mataku, mbak erlina tersenyum kepadaku dengan ramah. Aku pun tersenyum kepadanya. Aku tertidur dengan kepala di pangkuannya, dengan tubuh telanjangku dan juga tubuh telanjang mbak elrina.

“tidurlah, aku akan menjagamu…”

ucapnya, aku kemudian membenamkan wajahku di perutnya.

‘na… na… naaaa… na… naaa….’ alunan lagu Sutike dane di nyanyikan oleh mbak erlina, walau hanya dengan nada ‘na na na’ tapi membuatku teringat akan ibu.

“mbak…”

ucapku.

“Hmmm…”

balasnya, hening sesaat seperti mengisyaratkan bahwa aku ingin ditanya olehnya.

“kamu kenapa?”

ucap mbak erlina.

Kuceritakan pertemuanku dengan bu dian dan semua detail yang aku sampaikan kepadanya, tapi tidak persetubuhanku dengan Ibu.

“Seharusnya kamu tidak perlu mengatakannya…”

ucapnya.

“aku tidak bisa membohonginya…”

balasku.

“karena kamu mencintainya bukan?”

ucapnya.

“iya…”

balasku pelan.

“Aku kagum kepadamu ar, sejak pertama kali aku melihatmu, pertama kali kita bisa bercengkrama, kamu adalah sosok laki-laki yang sangat ideal bagi kaum perempuan. ganteng, bersih dan ceria serta jujur. Dan dian sangat beruntung karena dia dicintai olehmu…”

lanjutnya.

“tapi aku terlalu ko…”

ucapku menghentikan ucapanku sendiri.

“Aku juga, sama sepertimu kan ar?”

ucapnya.

“tapi..”

aku tak mampu melanjutkan.

“jangan pernah berpikir kamu akan jauh darinya, dia pasti akan memilih bersamamu apapun resikonya. dan kamu jangan pernah berpikir mencari penggantinya, karena hanya akan ada rasa sesal dihatimu…. ar, jujur saja aku juga menginginkanmu, aku sempat jatuh cinta kepadamu…”

ucapnya, yang langsung kulingkarkan tangan kiriku pinggangnya.

“ketika aku merasakan cinta kepadamu, aku marah, dan pada saat aku marah kamu datang dan aku tidak menggubrismu, bahkan waktu itu aku jutek kan hi hi hi…”

ucapnya aku hanya menganggukan kepala.

“tapi kamu bukan buatku, ketika cinta itu datang aku menyapanya dan menyuruhnya untuk pulang. Ketika rasa sayang itu datang aku menyapanya dan mempersilahkannya untuk menetap. Karena cukup bagiku sayang kepadamu, karena aku memiliki Alan dan dia mau menerimaku apa adanya. Walau aku tahu yang kita lakukan salah, tapi sejak pertama kali kita melakukannya dan betapa heroiknya kamu menolongku. bahkan hingga saat ini aku tidak menolaknya ketika kamu menginginkannya dan dihari ini pun, aku memberikannya kepadamu bukan untuk janjimu kepadaku. Karena aku melihatmu jatuh dan tak ingin kamu berlama-lama didalamnya. Banyak yang membutuhkanmu selain aku, jika kamu jatuh dan tak ingin bangkit mungkin akan ada beberapa orang lagi yang menyusul ayahku”

ucapnya. Aku kemudian bangkit dan duduk disampingya, membelakanginya. Dia bersandar pada punggungku.

“tapi mbak, aku tak bisa lagi melangkah…”

ucapku, kemudian kedua tanganya melingkar diperutku.

“Janji adalah hutang dan aku harap kamu melunasinya. Dan aku tahu, kau pasti juga punya janji dengan yang lain walau aku tidak tahu kepada siapa kamu berjanji”

ucapanya mengingatkan aku pada Pak Koco, Tante War, mbak ara dan Ibu serta kedua orang yang meninggal dalam pelukanku, Kakek Wicak dan Nenek Mahesa.

“Maafkan aku hiks hiks hiks…”

ucapku.

“Menangislah, seorang kesatriapun butuh untuk mengeluarkan air mata tanpa harus meninggalkan tanggung jawabnya. Menangislah karena seorang kesatria juga butuh untuk mengeluh… dan butuh cinta…”

ucapnya yang kemudian tubuhnya bergeser ke sampingku dan dibenamkannya wajahku di dadanya.

‘na… na… naaaa… na… naaa….’ alunan lagu Sutike dane di nyanyikan lagi oleh mbak erlina.

“Setiap orang mempunyai masa lalu yang buruk, bukan berarti dia selamanya akan menjadi buruk. Dia bisa mengubahnya dengan tekad yang kuat pasti bisa berubah.Sekalipun tak ada Alan bersamaku, aku tidak akan mau memilikimu… karena hati tidak dipaksakan… jangan sekali-kali kamu berpikir untuk memilikiku ar, aku tidak ingin…”

aku terhenyak sesaat ketika aku mendengar kata-kata itu, ya aku memang pernah ingin bersamanya ketika aku merasakan sakit darinya bahkan saat inipun perasaanku menginginkan dia sebagai pasanganku.

“kembalilah ke jalan kesatriamu adikku sayang, disana ada seorang putri sedang menantimu… aku akan selalu ada untukmu, disampingmu sebagai seorang kakak yang selalu mendukung adiknya… ya, seorang kakak perempuan seperti yang kamu katakan kepadaku dan no love between you and me, hanya rasa sayang seorang kakak perempuan kepada adiknya yang seorang kesatria. Yakinlah pada jalanmu…”

lanjutnya.

“Mbak, bagaimana jika dia tidak memilihku, jujur saja aku tidak pantas untuknya…”

ucapku.

“pantas dan tidak pantas bukan dari pandangan satu pihak…pantas dan tidak pantas adalah kamu yang menjalaninya, jika kamu mau berubah, jika kamu mau menjalaninya kamu pasti bisa…”

ucapnya.

“tapi aku belum bisa…”

ucapku lirih.

“Semua butuh waktu, tidurlah adikku sayang, ksatriaku, ksatria semua orang-orang yang tertindas… tidurlah, agar esok kamu bisa bangkit dan mulai melangkah lagi, banyak yang membutuhkanmu… jangan jatuh hanya karena satu masalah, jangan. jika permaisuri itu memilih yang lain, akan ada permaisuri yang lain akan datang kepadamu… tak mungkin dalam jalanmu tak ada permaisuri, pasti ada entah dia atau yang lainnya… tidurlah sayangku, adikku, ksatriaku…”

ucapnya.

“Aku berharap dia tidak memilihku tapi aku berharap dia memilihku hiks…”

lirihku, dengan air mata mengalir di pipiku.

“tak ada yang tahu….”

balasnya, sayup-sayup kudengar, mata ini kemudian terpejam dan terlelap. Entah esok aku akan menjadi apa.

Hingga pagi menjelang aku di bangunkan oleh mbak erlina. Segera aku mandi dan membersihkan diri, senyum dan canda mewarnai pagi ini. pakaianku sudah kering dan sudah di setrika oleh mbak erlina. Seperti tidak ada yang pernah terjadi, mbak erlina terus menyemangatiku. Kami bercanda dan bergurau layaknya kakak dan adik, main game di komputer bersama, nonton TV bareng hingga jalan-jalan sore bersama. Akhirnya malam tiba, aku pulang kerumah royalwinindonesia.

“Hai…!Adikku!”

teriaknya di pintu gerbang kos ketika aku sudah ditepi jalan.

“Keep Fight for me and the other!”

ucapnya dengan senyuman.

“I’ll do it sist, my beautifull big sister”

teriakku.

“Kalau mau begini ke mbakmu ini saja ya”

teriaknya sambil menunjukan jempol kejepit disela jarinya.

“Dasar mbakku ha ha ha”

teriakku.

Aku kemudian memacu REVIA dengan senyuman. Ya, aku harus terus melangkah, ada permaisuri lain tak perlu menangisi satu pintu walau itu adalah pintu emas. Aku masih punya pintu yang lain walau pintu itu bukan pintu emas.

Ibu duduk bersandar pada sandaran samping kursi, Kemudian Ibu bangkit dan duduk tegap memandangku. Aku tersenyum dan ibu membalasnya. Dia berdiri, menggandeng tanganku menuju ke dapur.

“makan dulu sayang…”

ucap Ibu dengan wajah sumringah.

“iya…”

ucapku walau dalam perut yang kenyang, kulahap habis secepatnya agar aku bisa langsung istirahat.

“Sudah bu, arya mau istirahat dulu…”

ucapku.

“Tidak mau mengobrol sama Ibu?”

ucapnya.

“Besok saja bu”

ucapku tersenyum kepadanya, ibu mengangguk dan tersenyum kepadaku.
Royal Win Indonesia Entertainment l Akari mitani 2 l Wild Love 52
Royal Win Indonesia Entertainment salah satu website entertainment judi online & slot online yang menyajikan cerita dewasa terlengkap dan terpopuler.
Pages: 1 2 3

You may also like...