Wild Love Episode 49

Mengingat kembali masa lalu

Royal Win Indonesia Entertainment – Wild Love Episode 49, Deg, jantungku hampir saja copot, melihat wajah yang ada difoto. Sebuah roda ingatan kembali ke masa lalu, kebencianku semakin memuncak ketika aku melihat foto itu. Wajah itu tidak pernah akan aku lupakan, dan sekarang aku harus melindunginya? Tidak! Aku kemudian berdiri, dan kembali menyulut dunhill.

“Tidak, aku tidak akan melindungi bajingan itu!”

ucapku dengan nada keras melihat ke arah pemandangan keluar jendela.

“A… ada apa ar? Katakan kepadaku, kamu sudah berjanji kepadaku untuk melindunginya, apa salah ayahku hingga kamu menyebutnya seperti itu”

ucap mbak ara, dengan kedua tanganya menumpu tubuhnya yang sedang duduk bersimpuh.

Hening sesaat, kucoba menghela nafas panjang. Kuhisap dunhill dengan sangat cepat, hingga arang dunhill tampak sangat membesar. Kubuang dan segera aku kembali duduk berlutut dihadapan mbak ara, kupegang lengannya dengan sangat keras. Tatapan mataku tajam membuat mbak ara ketakutan. Lama aku memandangnya dengan tatapan kebencian dan kemarahan itu, semakin mbak ara ketakutan.

“mbak tahu siapa ayah mbak? Siapa bajingan yang mbak sebut sebagai ayah? Dia tidak jauh beda dengan ayahku, buat apa aku harus menolongnya”

ucapku berbisik pelan dengan nadan menekan tepat diwajahnya, karena tidak mungkin aku berteriak-teriak sedangkan dibawah ada pasien. Mbak ara hanya mampu menggelengkan kepalanya pelan dengan air mata semakin mengalir deras dipipinya.

“DI-A ADA-LAH ORANG YANG MAU MEMPERKOSA IBUKU”

ucapku dengan nada menekan tapi tidak begitu keras, pandangan mataku tajam seperti seorang pembunuh.

“seandainya dia mati, aku tidak peduli dan seandainya bisa dia mati dihadapanku!”

ucapku pelan dengan masih nada sangat menekan. Wajah mbak ara semakin pucat mendengar penjelasanku.

“jika saja waktu itu aku tidak cepat datang mungkin, ibuku sudah menjadi pemuas nafsunya!”

ucapku dengan nada pelan dan menekan.

Kutinggalkan mbak ara, dan aku melangkah ke balkon rumahnya. Menyulut dunhill, bersandar pada balkon lantai atas memandang mbak ara dengan kemarahan. Mbak ara, hanya tertunduk dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Aku sudah tidak peduli lagi, mau ayahnya informan, loyalis kakekku. Masa bodoh!

“Ar… hiks hiks hiks…”

isak tangisnya dengan wajah tertutup kedua tangannya, aku hanya memalingkan wajahku ke arah lainnya, aku benar-benar sudah tidak peduli lagi.

“bu dokter… bu dokter…!”

teriak bapak dari pasien.

“Eh… tunggu disini ar. Iya sebentar”

ucap mbak ara yang berdiri kemudian mengusap air matanya.

Mbak ara kemudian melangkah pergi dan meninggalkan aku di kamar ini. aku kemudian beringsut duduk dengan kedua kaki kutekuk. Wajahku tertunduk, mulai berpikir apakah benar tindakanku. Ku dengar sayup-sayup percakapan mereka.

“Bu Dokter lihat bu anak saya bu, anak saya sudah bangun. Terima kasih bu, saya sangat berterima kasih”

ucap bapaknya.

“Oh iya pak, nanti akan saya beri obat ya, dan diminum setiap harinya agar kondisinya lebih baik”

ucap mbak ara.

“Tapi bu maaf, saya belum punya uang untuk membayar bu dokter, kalau menunggu panen bagaimana bu?”

ucap bapaknya.

“Sudah pak ndak usah dipikirkan, pokoknya bapak nungguin anak bapak sampai nanti sore ya, biar saya mantep dengan kondisi anak bapak”

ucap mbak ara.

“Wah bu dokter itu baik sekali, jarang lho bu ada dokter sebaik ibu. sudah dapat pengobatan gratis, makan juga grratis, pokoknya terima kasih banyak bu. Besok kalau suami saya panen, pasti saya mampir ke rumah ibu”

ucap istri bapaknya.

“Sudah… sudah, yang penting sekarang anak bapak dan ibu sembuh, begitu ya?”

ucap mbak ara.

“Emm… bu, ibu habis nangis ya?”

ucap anak bapaknya yang sudah agak gede.

“Eh… tidak, tadi habis nonton film sama masnya KKN, dia kan sepupu bu dokter. Filmnya bikin nangis hi hi hi”

ucap mbak ara.

Aku mengangkat wajahku dan aku melihat seseorang

Royal Win Indonesia Entertainment – Wild Love Episode 49, percakapan mereka sangat sejuk untuk didengar. Tak ada kata-kata arogan keluar dari mulut mbak ara. Hati ini semakin kacau, memikirkan tindakanku. Tapi disisi lain, ada sisi lain yang mengatakan tidak perlu untuk membantunya tapi sisi satunya lagi mengatakan yang berlalu biaralah berlalu. Arghhh…. jika saja ayahnya meninggal karena di bunuh, pastinya mbak ara juga akan kehilangan semangat hidupnya. Dan warga di desa ini akan kehilangan mbak ara. Kleeeek…. ceklek…. aku angkat wajahku dan kulihat mbak ara sudah berada di depan pintu.

“Ar… aku tahu…”

sambil wajahnya di palingkan dari pandanganku.

“Aku tahu, waktu tidak bisa diputar dan perbuatan ayahku tidak bisa dimaafkan. Ayahku juga bukan apa-apa jika bukan karena kakekmu. Dia pernah bercerita mengenai satu perbuatan yang memalukan tapi dia tidak pernah menceritakannya jika dia akan memperkosa ibumu, anak dari kakekmu”

ucapnya yang kemudian memandangku.

“Aku hanya berharap kamu mau menolongnya dan melindunginya”

ucapnya, aku kini yang berganti memalingkan wajahku.

“Aku tahu kamu sangat membencinya. Aku hanya memohon kepadamu ar, hanya kamu harapan satu-satunya… Tolonglah ar, sebagai gantinya, seumur hidupku aku akan menjadi pelayanmu ar, jika dulu ayahku pernah mencoba memperkosa ibumu. Sekarang, aku serahkan tubuhku kepadamu Ar, sebagai ganti perbuatan ayahku. Mulai dari sekarang hingga akhir dari hidupku ar. Kamu boleh melakukan apa saja terhadapku dan aku tidak akan lari, mau kau jadikan aku pelacurmu pun aku mau ar. Asal kamu berjanji mau melindungi ayahku, hanya itu”

ucapnya dengan air mata mengalir.

“Eh… aku bukan seperti mereka”

ucapku pelan, sambil menundukan kepalaku.

“Aku sudah siap ar”

ucap mbak ara, aku kemudian memandangnya dan sangat terkejut melihat mbak ara sekarang hanya menggunakan BH dan celana dalam tipisnya. Kini dia sedang mencoba melepaskan BH yang menutupi payudaranya.

“Mbak, sudah mbak….”

ucapku.

“Eh… Aku hanya ingin ayahku hidup ar, aku mohon hiks hiks hiks hiks…”

ucapnya yang kemudian duduk bersimpuh dengan kedua tangan menutupi wajahnya, Bhnya tersangkut di kedua lengannya dan memperlihatkan payudara indahnya yang menggemaskan. Kupalingkan wajahku dari pemandangan itu, dan kusulut sebatang dunhill.

“bak, aku tahu mbak sangat menyayangi ayah mbak… aku pun juga tak tega jika kemudian hari mbak meninggalkan desa ini ketika ayah mbak disingkirkan oleh komplotannya”

ucapku.

“hiks hiks hiks aku tinggal disini karena aku ingin mengajak ayahku lari, tapi ayahku tidak ingin. Jika dia lari semua kerabatnya pasti akan mati. Aku… aku…. hiks hiks hiks”

ucapnya terpotong.

“Baiklah mbak, aku akan membantunya keluar dari jebakan mereka dan mbak tidak perlu menyerahkan harga diri mbak kepadaku. Aku berjanji akan menolongnya…”

ucapku pelan dan tersenyum kepadanya.

“be…benarkah Ar?”

ucapnya dengan senyum mengembang dengan pipi yang basah oleh air matanya. Aku mengangguk pelan dan tersenyum.

“terima kasih ar, tapi jika kamu menginginkannya kapanpun bahkan sekarang, aku akan memenuhinya. Aku sudah berjanji kepadamu”

ucapnya, Aku kemudian berjalan kearahnya, kupakaikan lagi BH-nya dan pakaiannya. Mbak ara menurut dan hanya diam.

“jangan niru mbak erlin, nanti aku tambah pusing”

ucapku dengan senyuman.

“Eh… erlin sayang sekali sama kamu ar, tapi sayang kamu sayang sama dosen kamu ya?”

ucap mbak ara.

“Eh… kata siapa? Pasti dari mbak erlin? Mbak erlin tahu apa?”

ucapku yang kemudian duduk di sampingnya.

“Bukan dari erlin, tapi ketika kamu mendapat hukuman dari tante kamu, tante asih. Walau percakapan kalian tampak judes tapi aku bisa merasakan kalau dari kata-kata yang keluar dari mulut kalian menyembunyikan rasa saling sayang”

ucapnya.

“Mbak nguping?”

ucapku, dan mbak ara mengangguk.

“waktu itu aku ingin menemui kepala rumah sakit, yang juga teman pak dhe kamu itu. Pas lagi jalan, aku melihatmu mendapat hukuman. Akhirnya aku mendengarkan percakapan kalian, lucu tapi kalian memang cocok”

ucapnya.

“Ndak cocok…”

ucapku.

“Kamu tahu ar, aku juga mencintai orang yang lebih tua dari aku. Ketika dia berumur 30 tahun dan aku berumur 15 tahun, dia mengangkatku sebagai anaknya. Tapi setelah istrinya meninggal, hidupnya sangat kelimpungan. Aku yang semula merasa kasihan akhirnya aku mencoba untuk menggantikan posisi istrinya. Tapi lambat laun aku mencintainya akhirnya kami menikah siri, dan laki-laki itu adalah ayahku, si buku”

ucapnya.

“Eh….”

aku terkejut mendengar ucapannya.

“mungkin tabu ketika didengar, tapi aku mau menjadi istrinya. Itulah kenapa, apapun akan aku lakukan agar dia hidup, jika semua telah berlalu aku ingin meresmikan hubunganku secara sah dimata negara, aku tidak peduli kata orang mau dia lebih tua, mau dia dulunya seperti apa, kesalahan apapun aku akan menerimanya, karena aku mencintainya”

ucapnya.
Wild Love | rika ayumi 2 | Royal Win Indonesia Entertainment
Royal Win Indonesia Entertainment penyedia situs Cerita Dewasa dan Slot judi Online Terpercaya
Pages: 1 2 3

You may also like...