Wild Love Episode 29
Mengenakan gaun tidur terusan
Mama hanya terdiam di depanku dengan mengenakan gaun tidur terusan hingga pahanya yang tipis, gaun itu di gantungkan dengan tali kecil di atas bahunya. Jika di lihat lebih dalam lagi mama tidak mengenakan BH.
“Ma… maafkan rahman ya”
ucapku. Namun reaksi yang aku dapatkan berbeda sangat berbeda. Tiba-tiba mama memelukku dengan sangat erat.
“Mama tahu ini salah man, tapi mama membutuhkannya, mama tidak bisa membohongi diri mama sendiri”
ucap mamaku. Deg.. disaat aku merasa bersalah disaat itulah aku merasa mendapat durian runtuh. Mama melepaskan pelukanku, dengan tubuhnya yang pendek dia kemudian berjinjit dan mengecup bibirku
“Maafkan mama, tapi setelah kemarin malam, mama tidak bisa lepas dari kamu sayang, mama mohon. peluk mama sayang”
ucap mamaku. Kupeluk tubuh hangatnya kembali, tubuhnya masuk dalam dekapanku. Aku sudah tidak dapat berpikir jernih lagi, apakah ini benar atau salah? Kedua tanganku kemudian turun kebawah dan meremas bongkahan pantatnya.
“Lakukan nak, mama sekarang menjadi milikmu, mama ingin kamu dan mama harap kamu juga menginginkannya”
ucap mamaku yang menatapku dengan wajah penuh nafsunya. Ku tundukan kepalaku dan kucium bibirnya. Ciumanku kemudian turun ke leher mamaku. pikiranku dikuasai oleh nafsuku, sudah tak ada lagi logika di dalam otakku.
“arghhh… ssssshhhh…. terus sayang… kamu pintar sekali… ouwghhhh”
desah mamaku.
Ciumanku semakin turun kebawah dan tali gaun tidur tipis mama aku singkirkan dengan lidahku. Dengan kedua tanganku secara perlahan aku turunkan hingga di bawah sikunya. Payudaranya kemudian tersembul keluar dengan indahnya, dengan lahapnya aku langsung menyeruput payudara mama.
“Arggghhhh… ehmmmm…. asssssssshhhhhhh….”
desah mama.
Sembari mengulum-ulum bagian susunya kanannya dan tangan kiriku meremas susu kirinya, tangan kananku menarik lembut tali kiri gaun tidurnya hingga lepas, begitupun sebaliknya ketika aku mengulum susu bagian kirinya tali kanan gaun tidurnya aku lepas. Kini gaun tidur mama tersangkut di pinggangnya. Ciumanku tak hanya berhenti di bagian susunya, langsung aku sibak gaun tidurnya yang masih menutupi selangkangan mama. G-String berwarna hitam menutupi sedikit vagina mamaku. Aku geser sedikit dan mulai aku jilati bibir vagina mama.
“Asshhhhhhhhhhh…. hmmmm…. erghhhh… sayangkuwhhh owhhhh…..”
desahan mama.
Kuangkat paha kiri mama dan aku letakan di bahu kananku. Terlihatlah vagina yang lengkap yang sedikit tertutup oleh G-stringnya. Jari tengah tangan kiriku mulai aku masukan ke dalam vaginanya perlahan dan terasa sudah sangat becek sekali. Jilatanku beralih menuju biji kecil di bagian atas bibir vaginanya. Aku mulai mengocok perlahan pada vagina mama.
“Owghhhh… sayang… erghhhh… memek mama kamu apakanhhh owghhhhh… enakkkhhhh… jadikan itu milikmuh sayaghhh…”
desah dan racaunya. Aku kemudian mempercepat kocokan pada vagina mama dan jilatanku semakin liar, kadang aku berikan jilatan dan sedotan pada vagina mamaku.
Arghhh sayang… aishhhh arghhhh… lebih cepathhh… arghhh mama hampir…terushhh erghhh… mama hampir sampai… arghhhhhh…..”
racau mama.
“Mama keluarhhhhh aerghhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh”
teriak mama yang kemudian kedua tangannya bertumpu pada kedua bahuku, kaki kirinya langsung ditariknya turun. Tubuh mama beringsut turun dan kemudian bersimpuh dihadapanku. Ciuman didaratkannya di bibirku, aku kemudian memeluknya.
“Kamu sudah sering ya sayang hash hash has”
ucap mama.
“eh… iya mah, maaf…”
ucapku.
“tidak perlu minta maaf sayang, sekarang mama akan menjadi pengganti wanita-wanitamu itu. jika mama tidak dapat memuaskanmu, mama tidak akan lagi meminta darimu”
ucap mama sembari melepaskan celana boxer-ku dan munculah penis perkasaku.
Memandangku dan tersenyum
Mama tampak kagum dengan penisku, walau ukurannya tidak begitu besar tapi cukuplah untuk seorang wanita. Mama memandangku dengan senyumannya sambil mengelus-elus penisku dengan kedua tangan mama. Kadang mama mencium ujung penisku dengan bibirnya.
“gagah ya?”
ucap mama, aku hanya bisa mengernyitkan dahiku dan menikmati sensasi dari elusannya itu. Dan tiba-tiba, mama langsung memasukan penisku kedalam mulutnya.
“arghhhhhhhhh… mama… owh…..”
desahanku merasakan setiap gesekan rongga mulutnya dengan batang penisku.
Ini membuat sensasi tersendiri buatku, melihat mamaku sendiri sedang mengulum batang penisku. Jilatan dan sedotan yang sangat mantap aku rasakan, membuat aku sedikit tidak bisa bertahan.
“mamah… sudahhhh ma, nantiihhh arghhh rahman keluarhhh owhhhh….”
desahku dan segera aku pegang kepala mamaku agar tidak melanjutkannya lagi. Mama kemudian mengangkat kepalanya dan memandangku dengan senyumannya.
“pindah ka… aaaa”
ucap mama terpotong karena aku segera bangkit dan membopong tubuhnya. Kurebahkan tubuhnya terlentang di tempat tidurku, dia telrihat sedikit malu memperlihatkan vaginanya kepadaku. Perlahan aku mendekatinya dan kucium bibir indahnya
“Ehmmmm…..mm….m….mm….mmmmm”
desahan mama. Tangan kanan mama memegang penisku dan diarahkan ke vaginanya.
“dorong pelan sayang…ergghhhh”
ucap mama ketika melepas ciuman kami berdua.
“Mamahh… enakhhh mahhhh… arghhhh….”
racauku.
“Enak manahhh erghhh sama temen erghh kamuwhhh….”
ucap mama.
“mama, mama sayanghhh arghhh… aku suka punya mamah arghhhh…”
ucapku.
Aku semakin cepat menggoyang pinggulku, pemandangan indah di depan kedua mataku. Payudaranya bergoyang naik turun seirama dengan goyangan pinggulku. Aku langsung kuremas kedua payudaranya dengan kedua tanganku.
“mamah, kontollku enak di memek mamah owghh… enak sekali mahh… arghhh lebih sempithhh… arghhh… enak sekali ouwghhh…..”
racauku kesetanan.
“keras… remassshhh yang kuat susu mamah buathhh muwhhhh…. sayanghhhh… fuck me harder! Lebih kerass sayanghh.. mamah untuk muwh ouwghhh…. mama akan menjadi wanitamuwhhhh selamanyaaaaaaaaaaaaahhhh….”
racau mama. Tubuh mama melengking, kemudian tubuh itu bergetar seperti tersengal-sengal. Kurasakan cairan hangat menjalar kebatang penisku.
kamu arghhh buat mamah keluar sayangkuwh owh…. hosh hosh hosh”
ucap mama.
“mah…”
ucapku.
“Hm…”
jawabnya, seakan-akan tahu keinginanku mama langsung membalikan tubuhnya dan menungging di hadapanku. Segera aku masukan penisku dengan bantuan tangan kanan mama.
“ouwghhh lebih sempit memekmu becek dan sempit mahh…owgh….”
perlahan aku memasukan penisku hingga tenggelam semuanya.
“sayanghhh… kamu memang nakal, masa mama sendiri kamu kenthu owghhh….”
ucap mamaku.
“mama suka kan? Makanya Rahman ngenthu mama… arghh… enak sekali memekmu mah…”
ucapku.
“Goyang sayang, kenthu mamamu, jadikan mamamu istrimu arghhhhh…”
ucap mamaku. aku kemduian mulai menggoyang pinggulku semakin cepat.
“Mama adalah milikku arghhh mama punyaku mama istriku, memekmu hanya untuk mah arghhh.. sempit sekali memek mu mamah… owghhh… memekmu menjepit kontolku mah… memekmu menyedot kontolku mamah arghhh… nikmat owgh… mamahhhh”
racauku.
“ayo sayanghhh… masukan lebih dalam lagi kontolmuhhh… kenthu mamahmuwh ini arghhh…owhhh.. jadikan mamah milikhhmush owghh… kenthu mamah terushhh….arghhhh… mamahh… mamah… arghhhh… akan jadi ayam kampusmu sayanghhh arghhhhh….”
racaunya semakin liar.
Aku semakin mempercepat goyanganku, semakin kuat aku menghentakan penisku di dalam vaginanya. Membuat kedua tangan mama sudah tidak kuat lagi menumpu tubuh bagian depannya. Dia tersungkur dengan posisi pinggulnya mash menungging. Aku masih tetap dalam posisi menggoyang pinggulku maju dan mundur.
“Aghhhh…. syaangkuwhhh… owghhh…. lebih kerashhh lagih lebih dalamhhh lagih owghhh… mama suka kontol kamuwh owgh… mau kontol kamuwh owgh…. sirami… sirami rahimmhhhh argghhhh mamah denganhhh pejuhhhh pejuhhhmuwh….”
racaunya.
“Iya ma hashhh arghhhh akan kusiram rahimmu dengan pejuhhhh arggghhhh kuuuwhhhh owghhh…”
racauku. semakin lama intensitas goyanganku semakin cepat dan membuat aku merasakan akan keluar.
“Mamah… aku sudahhh arghhh mau keluarhhhh owghhh….”
racauku.
“Keluarkan sayang owghhh mama juga hampirhhh keluar owghhh kontolmu buat owgh keluar arghhhh… ahhhh keluarkan owghhhh di memek mama sayang arghhhh hashhh….”
racaunya.
“ARGHHHHHHHHHHHHH!”
teriakku.
Croot crooot croot croooot croot croooot croot crooooot croot