Wild Love Episode 19

Foreplay

Ketika berada dalam rumah tepatnya di depan pintu garasi ini, aku kemudian memeluk Ibu dari belakang. Mendorongnya dan mengarahkannya berjalan ke atas. ketika sampai di kamar aku kemudian mencium bibir indahnya.

“Ini kamarmu, ketika dia tidak dirumah”

Ucapku, Ibu hanya menganggukan kepalanya.

“Kepengen ya?”

Ucap Ibuku hanya mengangguk dan kemudian aku menciumnya dari belakang tubuh Ibu.

Tanganku tak hanya diam, kedua tanganku meremas kedua susu Ibu yang selama ini aku inginkan. Kedua tangan Ibu memegang bagian belakang kepalaku dan mendorongnya kuat ketika kami berciuman, lama kami berciuman ibu melepaskan ciuman mesra itu.

“Dia baru pulang minggu depan”

Ucapnya lirih yang kemudian menekan kembali kepalaku semakin maju untuk menciumnya kembali. Matanya terpejam menikmati sensasi yang lebih dalam lagi.

Remasan pada susu Ibu semakin kasar beriringan dengan ciuman kami yang semakin panas. Tanganku menelusup di balik kaos ketat yang dikenakannya, kemudian menarik kaos ketatnya ke atas tepat diatas susu Ibu. Kuremas kembali susu Ibu yang terbungkus dengan BH dengan mulutku yang masih tersumpal oleh bibir indahnya. Hanya erangan yang aku dengar dari mulutnya setiap kali aku meremas sedikit kasar pada susunya itu. Kutarik BH Ibu itu ke atas ditempat yang sama dengan kaosnya, dan tersembul susu Ibu yang indah itu. Kuremas secara perlahan dengan sangat lembut susu Ibu. Lama kami berciuman, aku kemudian membalikan tubuh Ibu, segera aku posisikan Ibu duduk di pinggir tempat tidurku, kurebahkan kepalaku di susu Ibu.

“Ehmmmm terus cintaaah susuku sudah kangen kamu mainkan”

Rintihnya menahan nikmat.

Aku kulum dan kujilati setiap nano meter susu Ibu dengan sangat lembut dan buas. Sedotan-sedotan aku berikan langsung di kedua puting susu Ibu, semakin kuat aku menyedotnya semakin kuat Ibu menekan kepalaku ke arah susunya. Dengan masih mengenyot susu Ibu, kedua tanganku membuka resleting celana Ibu, dengan sedikit berdiri Ibu memudahkan aku melepas celana itu. Celananya kutarik bersamaan dengan celana dalamnya. Kukangkangkan kedua paha Ibu dan langsung aku majukan kepalaku dengan lidah menjulur ke arah vagina Ibu. Kusapu vaginanya dari atas kebawa, aroma wangi vagina yang khas yang aku dambakan selama ini. ada sedikit aroma daun sirih wangi yang semebar dari vaginanya.

“Wangi”

Ucapku lirih.

“Tentuhhh ahhh sajahhh Ibu rawathhhh ufthhh buat kamu aryahhkuhh ouwh”

Rintihnya.

Mulai dari atas hingga bawah

Kujilati vagina Ibu dengan penuh semangat karena ini yang aku inginkan. Jilatan berhenti pada bagian klitorisnya dan kumainkan dengan lidahku terkadang aku menyedotnya dengan sedikit keras dan kasar.

“Itil Ibu kangenhhh lidahhmuhh ouwh terussh dijilat sayangkuwhhh cintakuwhhhh”

“Terussshhh mainkan Ibu suka lidahmu aishhhh ouefthhhh ah yah seperti itu”

“Mainkan sesukamhhh mainkan terusshhh ouwh yaahhh jilati”

Rintihan Ibu semakin membuatku panas, kumasukan jari tengahku dan kumainkan didalam vagina Ibu.

Dengan sedikit kocokan perlahan diawal kemudian kocokan-kocokan semakin keras. Membuat tubuh Ibu kadang melengking, kadang pula kedua tangannya menekan kepalaku pada vaginanya. Membuat aku kesulitan bernafas tapi aku tetap mengocok dan memainkan klitorisnya walau aku sendiri mengalami kesulitan.

“Aissshhh Oufthhh enakkk cintaaahhh ouwh lebih dalam lagihhhh”

“terusshhh sebentar lagi keluar aah aaahh yahhh begitu terus ouwh haaaahhhhaaaaishhhh”

Ibu mencapai puncak kenikmatannya terasa air hangat mengalir dari vaginanya membasahi jari dan mulutku. Kutekan semakin kedalam mulutku untuk menghisap semua cairan kenikmatan Ibu.

“Yahhhh sedot terus, minum cintahkuhhhh”

Aku kemudian berdiri dan menarik tubuh Ibu, kurebahkan tubuhnya di tempat tidurku dan langsung aku memposisikan diriku ditengah-tengah selangkangan Ibu. Wajah Ayunya terlihat sendu, dengan kaos ketatnya yang tersingkap hingga bagian atas susunya.

“Ibu pengen”

Ucapnya terpotong, karena jari telunjukku menyilang pada bibirnya.

“Arya ingin merasakannya sekarang”

Ucapku disambut dengan senyum dan anggukannya.

Aku kemudian mulai memasukan dedek arya kedalam liang vagina Ibu, perlahan dan masih terasa sempit sekali. Sisa-sisa cairan dari kenikmatanya tidak tampak sekalipun membantu dedek arya masuk.

“Ouwhhh bu sempit banget bu outfthhhh enakkkh bangethhhhh”

“Ndak pernah dipakai ahhhhhhh terakhir kamuuuh”

Rintih Ibu kenikmatan, aku mendengar itu sedikit senang karena Ibu tidak melakukannya lagi dengan Ayah. Aku kemudian mulai mendorongnya lagi perlahan.

“Pelaaaaaannnn aahhhhhh jarang dimasuki kontol oufthhhhh”

“Ini juga sudah pelan bu…. ehmmm aahhhhhh”

Dengan usahaku, akhirnya dedek arya terbenam didalam vaginanya.

Aku sangat bahagia, kupeluk Ibu dengan sangat erat. Kuciumi telinga dan pipinya, kemudian perlahan aku mulai menggoyangnya. Terasa kenikmatan yang berbeda dari wanita-wanita yang sebelumnya aku nikmati. Sangat sempit dan sangat seret, menambah kenikmatan tersendiri. Membuatku semakin bahagia karena selama ini, inilah yang aku rindukan, inilah yang aku inginkan. Aku menggenjotnya dengan penuh semangat, aku masuk dan keluarkan dedek arya di vagina Ibu dengan luapan kebahagiaan.

“Enakkkhhh bu, enak sekali enaaak bangetttttt”

Rintih nikmatku yang menggoyang pinggul sambil memeluk Ibu
Royal Win Indonesia Entertainment - Wild Love Episode 19 Gambar 19.5
Royal Win Indonesia Entertainment – Wild Love Episode 19 Gambar 19.5
Pages: 1 2 3 4 5 6 7 8 9

You may also like...