Wild Love Episode 17

Tanpa berpikir panjang

Tanpa pikir panjang kukeluarkan sperma itu ke dalam vagian mbak maya. Aku rebah di atas tubuh mbak maya, yang kemudian memelukku erat. Aku kelelahan sangat kelelahan karena tubuh ini masih belum fit. Kuciumi tubuh indahnya dan kemudian kukecup keningnya.

Kupeluk erat tubuh mbak maya, hingga aku tertidur di atasnya. Suara ayam yang petok-petok di siang hari membangunkan aku kudapati diriku terbaring disamping mbak maya. Kulihat mbak maya ikut terbangun kemudian tersenyum kepadaku. Di peluknya aku kembali dan diciumnya bibirku kami saling melumat dan saling menyedot.

“Sudah ya mas, sudah sembuh belum sakitnya?”

Ucap mbak maya kepadaku. Memang setelah persetubuhan pagi tadi tubuhku tampak ringan. Kulihat mbak maya kemudian bangkit dan memakai satu per satu bajunya.

“Iya mbak, sudah agak mendingan”

Ucapku kepada mbak maya, kulihat dari wajahnya dengan tatapan sedikit melamun itu tersirat suatu kepuasan tersendiri tetapi ada sesuatu yang tampaknya mengganjal dalam hatinya.

“Mbak”

Ucapku lirih memanggilnya.

“Ada apa mas?”

Jawabnya, dengan sedikit tersenyum mencoba menyembunyikan sebuah teka-teki dalam hidupnya.

“Cuma pengen manggil saja mbak, karena tidak apa-apa tidak jadi”

ucapku cengengesan.

“Terima kasih mbak”

Lanjutku, dijawabnya hanya dengan senyum dan anggukan yang kemudian memandang entah kemana.

Kulihat wajah ayunya yang telah mendapat kepuasan itu kembali memandang tembok di samping kasur. Tatapan yang kosong membuat aku merasa bersalah kepadanya. Dengan lembut dan tubuh telanjangku, aku beranjak dari tempatku kemudian memeluknya dari belakang. Mbak maya yang menyadari hal itu hanya tersenyum dan mendorong sedikit tubuhnya ke arahku.

“Mas”

Ucapnya lirih yang hanya terdengar olehku.

“Iya mbak mmmm aku minta maaf jika semuanya terjadi sejauh ini”

Ucapku lirih tepat ditelinga kanannya.

“Ndak papa owk mas, Cuma”

Balasnya.

“Cuma apa mbak?”

Tanyaku kembali kepadanya.

“Jangan sampai Ibu dan Isti tahu ya, kalau masih ingin lagi mbak siap”

Ucapnya lirih kepadaku, aneh bagiku kenapa yang disebutkan hanya Ibu Roto dan Anaknya, kenapa Pak Roto tidak disebutkan?

“Bingung ya mas?”

Ucapnya tiba-tiba dengan senyuman nakal.

“Hm mungkin mbak”

Jawabku.

“Sebenarnya”

Ucapnya lirih, membuat aku bertanya-tanya dalam diamku aku masih tetap memeluknya.

Diperintahkan untuk merawat aku

Seakan-akan tahu rasa penasaranku, mbak maya kemudian melanjutkan kalimat yang terpotong itu.

“Sebenarnya, mbak maya disuruh sama bapak untuk merawat mas arya”

Ucapnya.

“saya tahu mbak”

Jawabku lirih.

“Kalau semisal sampai sejauh ini, mas Arya jangan marah ya mas, mbak cuma menjalankan perintah bapak saja”

Lanjutnya, aneh sangat aneh.

“Berarti kejadian tadi itu juga perintah pak roto? Dan pak roto juga sudah tahu?”

Tanyaku memburu kepadanya.

“Jangan marah gitu mas, mbak maya jelasin ya tapi mas jangan marah-marah nantinya karena kontol mas jadi sasaran tempikku, habis mas ganteng sich”

Jawabnya yang semakin aku tidak mengerti, dari kata-katanya terlihat bagaimana dia membutuhkan dedek arya.

“Jadi bingung mbak, sebenarnya aku juga seneng kok mbak, kenapa harus marah-marah sama mbak? Kan dapat durian runtuh mbak”

Ucapku sambil melepaskan pelukanku dan merebah di tempat tidur.

“Syukur kalau gitu, takutnya mas arya itu marah kalau dapet lawan wong ndeso”

Ucapnya yang benar-benar tidak masuk akal, ndeso sich ndeso tapi bodi kamu, wajah kamu KOTA!

“Ya sudah mas kalau begitu, mbak maya mau beres-beres rumah dulu ya, nanti malam lanjut lagi”

“kalau sudah sepi”

Lanjutnya sambil berbalik dan mencium bibirku, aku tidak membalasnya.

“kenapa mas?”

Tanya mbak maya.

“Karena mbak memikirkan hal lain, aku ingin tahu yang mbak pikirkan”

ucapku.

“Hmmm”

Gumamnya.

“Ini hanya rahasia kecil, dan sampai sekarang membuat mbak merasa bersalah kepada suami mbak yang amat mbak cintai, ketika mbak melakukannya dengan mas Arya, mbak teringat suami mbak yang sekarang jualan di daerah mas arya”

“Dia orang yang baik mas, juga pengertian dan sayang sekali dengan mbak dan isti”

“Hingga mbak menemukan suatu kenyataan pahit kalau suami mbak tidak bisa menghamili mbak”

Jelasnya yang seakan-akan memutar ingatannya kembali ke masa lalu. Mbak maya kembali merebahkan tubuhnya di atas tubuhku yang sedang rebahan di tempat tidur.

“Mbak Cuma pengen curhat, karena jika curhat sama tetangga bisa-bisa di usir dari desa”

Lanjutnya.

“Memangnya kenapa mbak? Apakah karena ini?”

Tanyaku kepada mbak maya.

“Bukan mas, kalau yang barusan kita lakukan mbak rasa, mas arya bisa jaga rahasia, bisa kan?” tanyanya kepadaku.

“Bisa mbak”

Ucapku.

“Sebenarnya ini tentang isti, setelah mbak tahu suami mbak tidak bisa menghamili mbak, mbak sempat stress bener-bener stress hingga pada saat itu muncul hal gila”

Jelasnya terpotong.

“Hal gila?”

Tanyaku.
Royal Win Indonesia Entertainment - Wild Love Episode 17 Gambar 1.6
Royal Win Indonesia Entertainment – Wild Love Episode 17 Gambar 1.6
Pages: 1 2 3 4 5 6 7 8

You may also like...