Wild Love Episode 12
Semakin terbawa oleh nafsu
“Teruuus nak susu ibu sudah kangen sama lidah Arya”
“Remas susu Ib ah ah ah ah bu nak, nikmat aish aish ti sepuas muhhhhh”
Rintih Ibu pelan.
Setelah puas dengan susu Ibu ku arahkan Ibu untuk duduk di kursi. Kusingkapkan rok Ibu ke atas, apa? Tidak ada celana dalam? Sebegitu nafsukah Ibu? Kuangkat kaki Ibu dan kurenggangkan. Mulai kujilat melingkar di sekitar pintu vagina Ibu, terlihat tampak Ibu menikmati sensasinya. Jilatanku semakin masuk kedalam, kedalam dan kusedot sedot buah kecil milik ibu.
“Itil Ibu nah ituh nakh disedoth yang kenceng eeeeh”
Racau Ibu memintaku.
Semakin aku mendengar rintihan ibu semakin aku bersemangat, kusedot itilnya sekuat tenagaku membuat tubuhnya bergetar, kadang melengking ke atas kebawah. Kuvariasikan sedotan pada itil Ibu dengan jariku yang mulai masuk kedalam vagina Ibu. Kutekuk jari ku ketika berada di dalam vaginanya, sambil kukocok pelan lidahku tidak berhenti memainkan itil Ibu. Semakin cepat jariku keluar masuk, semakin kuat sedotanku pada itil Ibu.
“Aaaaah aaaah aaaah Ibu mau keluaaaaar”
“Minum naaaaaak….aaaaaaaaaaaaaaaaaaaa”
Jeritnya tertahan agar tidak didengar Ayahku dari dalam rumah, tubuhnya melengking ke atas dan keluarlah cairan-cairan dari liang senggamanya.
Membasahi semua jariku dan mulutku tanpa babibuta aku langsung menyedot dan membersihkan liang vaginanya dengan mulutku. Kucoba memasukan semua cairan itu kemulutku. Setelah semua tampak bersih walau tetap saja kelhatan belepotan, aku pandangi Ibu yang matanya terpejam merasakan puncak kenikmatannya. Aku berdiri, kulolosi celanaku hingga bagian bawah telanjang. dedek arya berdiri tegak siap menerkam mangsa. Ibu membuka matanya, kemudian memperbaiki duduknya dan meraih batangku.
Dedek arya ingin memasuki liang
“Bu tidak usah dikulum dulu”
“Arya bener-bener kangen sama tempik Ibu, pengen masuk”
Ucapku dengan tangan kanan menahan bahu Ibu yang sudah hampir mengulum dedek arya.
Ibu tersenyum kemudian hanya mengecup ujung dedek arya dan kembali duduk bersandar di kursi. Dengan sedikit susah dan payah kuarahkan dedek arya ke vagina Ibu.
“Aaaah ini tempik ufth sempiiiiit sekali”
Ucapku, karena memang rasa dari tempik Ibu selalu sempit mungkin karena rajin minum jamu.
“Kontol Arya yang besaaaarhhh”
jawab ibu merintih kesakitan ketika dedek arya “the kontol” masuk.
Semakin kedalam terasa semakin linu, kubenamkan sejenak agar vaginanya merasakan nyaman. Mulai kugoyang sedikit demi sedikit, pelan demi pelan, cepat demi cepat, semakin cepat semakin cepat. Ya kurasakan beceknya vagina Ibuku, dan sempitnya lubang itu. Lama aku menggoyang, kemudian berhenti karena lelah dengan posisi ini di tambah lagi Ibu tampak sedikit tidak nyaman dengan posisinya sekarang.
“Nak nungging saja ya”
Pinta Ibu.
“Punggung Ibu sakit ndak bisa menikmati”
Kata Ibu yang tampak kesakitan, akhirnya kutarik dedek arya keluar dari vaginanya dan sedikit mundur memberi ruang berdiri untuk Ibu, Ibu Kemudian berdiri dan menungging.