Wild Love Episode 71A

Wild Love (Episode 71A)

Royal Win Indonesia Entertainment – Wild Love Episode 71A, matahari mulai merambat naik, memberi hari baru kepada siapa saja yang menyambutnya dengan senyum dan tawa. Sinarnya mulai memasuki dari lubang-lubang kecil rumah yang aku tinggali ini. kepalaku terasa sangat berat untuk bangun, kucoba membuka mata. Segera aku duduk, ku garuk-garuk kepalaku sambil sesekali menguap. Kulihat wanita yang semalam bersamaku tidak ada lagi di sampingku. Kupandangi sekali lagi kamar yang menjadi tempat aku tidur ini.

Perasaan bangga tapi juga malu ketika harus melihat kembali foto-foto kenangan yang pernah aku unggah ke jejaring sosial. Tawa dan senyum di foto itu membuatku teringat akan masa-masa indah tanpa ada yang harus dipermasalahkan. Kulirik jam dinding yang menempel indah di kamar royalwinindonesia ini, jam dinding bertuliskan arya pada titik pusat jam dinding. Aku hanya tersenyum melihat tulisan itu tapi.

“Sial sudah jam 10, aduh kenapa tidak dibangunkan”

bathinku.

Aku melangkah ke luar kamar dengan mengucek-ucek mataku tanpa melepaskan garukan di kepalaku. Langkahku terhenti ketika sampai di dapur melihat seorang wanita memakai tang-top putih dan hanya bercelana dalam. Wanita itu sedang asyik meracik sayur dan bumbu untuk dimasak, tampak anggun sekali. Tak kusangka aku akan mempunyai seorang wanita secantik bersamaku.

“hoaaaaaaaaam….”

aku menguap.

“ih, mas sudah bangun ya?”

ucapnya tersenyum kepadaku.

“bu dian kenapa ndak bangunkan aku”

ucapku, kulihat wanita itu kembali ke aktifitasnya dan tak ada jawaban darinya.

“bu diaaaaan… ditanya malah diem saja to”

ucapku, tak ada respon darinya sama sekali.

Apa ada yang salah dengan apa yang aku ucapkan? Kenapa wanita ini malah diam dan wajahnya sedikit cemberut? Aku berpikir sambil melangkah mendekatinya, semakin dekat aku baru sadar.

“Ayang… kenapa ndak bangunin mas?”

tanyaku yang berjarak kurang lebih satu meter darinya.

Dia kemudian melompat kearahku

Seketika itu wanita yang sedang asyik dengan acara masaknya melepaskan semua yang dia pegang dan berbalik kearahku sambil tersenyum lebar. Dia kemudian melompat kearahku, di gantungkannya kedua tangannya ke leherku. Jelas sekali sekarang terlihat tank-top berenda pada bagian atasnya.

“habis tadi ayang tidurnya lelap sekali”

ucap dian kepadaku.

“ya kan dibangunin subuh dong yang”

ucapku.

“Suka deh dipanggil ayang sama mas”

ucapnya, aku tersenyum dan kukecup keningnya.

“awas kalau tidak dikampus jangan panggil ade dengan sebutan itu”

ucapnya.

“iya… iya… ayang, adeku”

jawabku.

“ugh… bau sana, mandi dulu sayang… bauk”

ucapnya sambil memundurkan kepalanya dan menutup hidungnya.

“yee… bau bau gini ayang juga suka kan?”

ucapku.

“emang kalau sudah sayang, sudah cinta terus ndak mandi gitu?”

ucapnya.

“iya adekku sayang iya”

ucapku.

Sekali lagi aku mengecup keningnya dan melepaskan pelukanku. Dian tersenyum dan kembali ke aktifitasnya sedangkan aku segera mandi. Tak kuhiraukan semua peralatan mandi di kamar mandi ini, semua aku pakai toh ini semua punya dian. ndak papalah bekas wanita cantik, lumayan. Kupakai kembali pakaianku dan keluar kamar mandi.

“mas kaosnya diganti, di almari yang sebelah kiri sudah ada”

ucapnya dari dapur sambil menata makanan.

“ndak usah yang, ntar dikasih warna pink lagi weeeek”

ledekku.

“yeee dilihat dulu sana, masa pakai kaos kotor terus”

ucapnya.

“daripada ade, pakai itu-itu terus. Ndak paka celana lagi”

ucapku.

“nggak suka ade pakai begini?”

ucapnya.

“eh… suka sih tapi… kenapa dari semalam ndak pakai celana?”

ucapku.

“biasanya ade kalau dirumah juga ndak pernah pakai weeeek… dan biar mas betah dirumah”

ucapnya dengan wajah memerah dan membuang muka.

“he’eh gitu saja”

ucapku spontan sambil berlalu dan menuju ke kamar.

Aku membuka lemari pakaian yang ditunjukan kepada dian. dan aku terkejut untuk kedua kalinya, kaos-kaos yang di letakan di hanger semuanya sama persis dengan kaos-kaos miliku juga sebuah celana jeans yang menggantung di hanger. Semua kaos berwarna gelap, dan hanya sedikit corak pada kaos-kaos yang menggantung. Celana jeans model cutbray berwarna abu-abu dan gelap. Ketika aku melihat kaos-kaos ini membuatku kembali ke masa-masa sebelum bertemu dian. aku pakai salah satunya dan kupakai celana jeans.

“mas…”

ucap dian dari belakang membuatku terkejut.

“copot… ade nganggetin saja”

ucapku.

“yeee… mas saja yang lebay, ni celana dalamnya. Celana dalam mas dimasukan ke mesin cuci”

ucapnya.

“eh…”

aku menerima celana dalam yang masih berbungkus.

“itu ukurannya ada dua, ade kan ndak tahu ukurannya mas jadi tadi pagi ade belikan dua ukuran”

ucapnya.

“kenapa ndak bangunin mas saja, kasihan ade kan pasti malu beli celana dalam cowok”

ucapku.

“biasa saja kali… weeekk…. cepetan ganti, terus maem. Ndak usah pakai celana jeans panjang kenapa, itu ada celana jeans pendek kan”

ucapnya mengecup pipiku dan berputar meninggalkanku, pandanganku terus kearahnya hingga dian menghilang dibalik pintu.
Royal win indonesia Entertainment | riri shiraki | Wild Love
Royal Win Indonesia Entertainment penyedia situs Cerita Dewasa dan Slot judi Online Terpercaya
Pages: 1 2 3

You may also like...