Misi Balas Dendam Episode 71A
Misi Balas Dendam (Episode 71A)
# di rumah Safira….
Royal Win Indonesia Entertainment – Misi Balas Dendam Episode 71A, seorang anak kecil sedang bermain dengan Boneka kesayangannya bermain sendiri diatas kasur….. Dan ketika aku tiba-tiba muncul Sambil membawa boneka baru berukuran besar….yang hampir menutupi seluruh tubuhku … membuat Cia terkejut dengan kemunculanku yang tiba-tiba.
“ Selamat siang Cia ku…. “
ucapku yang masih bersembunyi di balik boneka besar.
“ ayah…. “
ucap Cia mengenali suaraku.
“ Kau merindukan Ayahmu….. “
ucapku memberikan Boneka besar itu sebagai hadiah untuknya..
“ tentu Ayah aku merindukan mu… “
ucap Cia memelukku dan beberapa kali memberikan ciumannya padaku.
“ dimana ibumu…. “
ucapku.
“ Ayah tunggu disini… Cia akan panggil ibu sebentar…. “
ucap Cia langsung meninggalkan aku sendiri di kamar.
Tak butuh lama buatku menunggu…. Ketika wanita yang paling kurindukan itu muncul di hadapan ku.
“ tuan….. Kau benar-benar menepati janjimu…. “
ucap Safira memeluk erat ku.
“ Aku sudah berjanji dan ini waktu nya buatku membawa mu kembali…. “
ucapku.
“ kita akan kembali ke tempat Ibu Tia dan yang lainnya….. “
ucap Cia tampak senang.
“ tapi sebelum itu…. Kau harus berbicara dengan ayahku…. “
ucap Safira.
“ Tentu aku akan berbicara banyak dengan Kedua orang tuamu…. “
lanjut ku.
“ kau yakin bisa menghadapi kedua orang tua ku .. “
tantang Safira.
“ aku tiba disini bukan tanpa persiapan matang…. Aku ingin membawamu ke pulang kerumahku…. Setebal apapun dinding yang kuhadapi aku akan membawamu pulang bersama Cia…. “
ucapku.
“ Ayahku memang keren…. “
ucap Cia.
Untuk membawa Safira kerumahku memang berbeda dari Jelita yang memang Ibunya sudah memahamiku … Sedangkan kedua orang tua Safira berbeda… Mereka tak mengenalku dengan baik latar belakang ku pun belum mereka ketahui…. Pasti berat buat mereka untuk membiarkan ku membawa Safira begitu saja….. Apalagi setelah banyak tragedi yang membuat Safira menderita dengan suaminya yang pertama berat buat ku untuk menyakinkan mereka….. Tapi dengan Safira di dekatku… aku akan bisa menyakinkan mereka …. seperti aku meyakinkan kedua orang tua Hera.
“ Ayah sudah makan…. “
ucap Safira.
“ memang kau masak apa…. “
ucap Ku bertanya karena masakan Safira merupakan the Big Four untuk memasak diantara semua wanita ku dimulai dari Tia, Alma , Safira dan Jelita… Karena itu kenikmatan masakan Safira menjadi pilihan ku.
“ Masakan kesukaanmu…. “
ucap Safira bergaya centil.
“ kemana orang rumah….. Kenapa sepi…. “
tanyaku.
“ mbakku menyusul anaknya…. Ibu dan bapak sedang di ladang… Bentar lagi mereka sampai disini… Jadi makan lah agar tidak grogi menghadapi mereka…. “
ucap Safira meledek ku.
“hahahaa…. Cia juga mau menemani ayah makan masakan ibu yang nikmat…. “
ucapku tertawa.
“ tentu ayah…. Tapi Cia mau di gendong…. “
ucap Cia manja…. cia sudah seperti anakku sendiri saat ini.
“ Tuan…. “
ucap Safira ingin memberitahu kabar bahagia karena dia sedang Hamil… Tapi tertahan untuk menyampaikannya.
“ ada apa…. “
ucapku.
“ Tidak…. “
ucap Safira tersenyum penuh misteri.
Waktu berjalan cepat ketika semua keluarga Safira sudah berkumpul di rumah…. Dan saat bagiku untuk berbicara tentang hubungan ku dengan Safira….. Dengan semua keluarga Safira berada di sini aku mulai berbicara kalau aku benar-benar ingin memiliki Safira seutuhnya…. Dan ingin membawa Safira kembali ke kota ku…… Namun belum selesai aku menjelaskan maksudku…. Kakak ipar Safira langsung menolak permintaan ku…. Dengan alasan kalau Safira tak akan pergi kemanapun lagi…. Karena kota royalwin indonesia 10 yang kumaksud itu punya banyak masalah yang membuat Safira terluka
“ Ayah ….sebaiknya ayah menolak pria ini…. Kita tak tahu asal usulnya dan latar belakang mengapa pria ini… Tiba-tiba dia datang kesini untuk melamar Safira…. Tanpa membawa satupun keluarganya…. Bukan kah itu aneh….. “
lanjut Pria bertubuh tambun bernama Tedy itu.
“ Ya ayah menurutku Mas tedy benar…. Pria ini terlalu mendadak dan kita benar-benar tak tahu dia orang yang baik untuk Safira atau bukan…. “
tambah Mbak Safira yang mendukung keputusan Suaminya.
“ Aku memang datang sendiri kesini… Karena aku memang sudah tak memiliki orang tua….. Kerena keduanya sudah meninggal dalam tabrakan beberapa tahun yang lalu….. “
ucapku menjelaskan mengapa aku datang sendiri.
“ bisa kau tunjukkan identitas mu dan Pekerjaan mu…. “
ucap Tedy.
“ oke aku akan tunjukkan…. “
ucapku memberikannya identitasku padanya.
“ pak ini identitas Palsu….. “
ucap Tedy.
“ Apa yang benar nak Tedy….. “
ucap Ayah Safira terkejut dan seakan percaya dengan semua ucapan pria yang membuatku kesal itu.
“ kenapa bisa palsu…. Itu identitas Asli….. “
ucap Ku mulai geram dan nada suaraku mulai tinggi.
“ aku bekerja di kelurahan dan aku tahu kalau identitas ini palsu …. “
ucap Tedy seakan memancing amarahku.
“ Dimana bukti palsu atau tidaknya identitasku…. “
ucapku bertanya dimana letak kepalsuan dalam identitas ku.