Misi Balas Dendam Episode 67A
Misi Balas Dendam (Episode 67A)
Royal Win Indonesia Entertainment – Misi Balas Dendam Episode 67A, mobil kami terus menjauh dari tempat kejadian suara raungan mobil polisi masih terdengar memecahkan senja sore ini…. Seakan tanpa dosa kami berjalan santai menyusur zona ini tanpa ada satupun penghalang… Meskipun sesekali ku lihat polisi hilir mudik melewati kami…. Edi masih begitu santai meremas bergantian payudara Milik Nila dan Tami yang masih tergeletak pingsan belum sadarkan diri di jok belakang … Sedangkan tante Mala sedang mengepong kontolku dia tepat berada di bawah kemudi stirku …. Dengan perlahan dia menjilat kepala kontolku hingga kantung telur di usap dengan lidah yang hangat…. dan sepanjang jalan dia terus menikmati kontolku.
“ Tante Kau memang seorang Lonte.. Kau pintar sekali melakukan Servis padaku… “
ucapku mengelus rambutnya…. Tapi tak ada balasan sedikitpun dari tante Mala.
“ tunggu apa lagi tante… Cepat kulum kontolku itu…. “
perintahku saat dia berhenti untuk mengambil nafas dan sepertinya dia baru matubrasi kembali.
Dengan Cepat Tante Mala dengan Matanya yang terpejam tampak kesulitan mengulum kontolku yang memang berukuran ekstra… Dia tampak benar kesulitan…. Tapi dia berusaha memberikan lumatan bibirnya yang terbaik…. Hingga tanpa ku sadari aku bergoyang kiri kanan menambah sensasi yang luar biasa.
” Slrruuuppp… Slllruuuuup….. “
hisap Tante Mala yang bergerak maju mundur lalu diakhiri hisapan yang membuat kontolku berkedut cepat… Hisapan tante ini buatku sulit berkonsentrasi dalam perjalanan…. Tak kusangka wanita ini bisa melakukan hal senikmat ini.
” Aaahhh Ed… Wanita ini benar-benar Lonte Pro… aahhh… “
ucapku mengoda Edi yang asik mengerjakan Nila dan Tami yang masih belum sadarkan diri.
“ kau tak tahu payudara milik Tami mengkel sekali loh…. Kau bener tak mau mencicipi nya…. “
ucap Edi membalas sambil menyusui pada payudara Tami dan menekan payudara lainnya.
“ sudah kau nikmati saja…. Ed… Seperti kau harus bawa ketiga wanita ini kerumah pemakaman ku dan mungkin itu tempat yang paling tepat…. Aku masih ada urusan yang baru ku ingat…. “
ucapku menghentikan oral Tante Mala dan Mobil ke pinggir Jalan.
“ Lalu kapan kita menyambangi rumah Bupati itu…. Sudah lama aku berkeinginan mencicipi banyak wanita seperti ini ternyata menyenangkan…. “
ucap Edi melepaskan kedua wanitanya yang pingsan.
“ Kita akan bertemu lagi tiga jam dari sekarang…. Tepat di perumahan milik Bupati… Dan persiapan staminanya yang paling maksimal…. Karena disana banyak wanita yang cantik yang butuh kontol kita berdua…. “
ucapku menyuruh tante Mala yang terlihat sangat tidak beraturan…. Wajah memerah karena pernapasan yang tak teratur… dan Rambut yang berantakan.
“ Aku masih ingin melumat kontolmu tuan… “
ucap Mala memelas… Agar aku tetap membiarkan nya menikmati kontolku.
“ Sepertinya wanita tua ini jatuh hati pada kontolmu Alex. “
ucap Edi.
“ Tante nanti kita bermain kembali… Sekarang nikmatilah kontol saudaraku Edi…. “
ucapku langsung pergi.
“ Alex…. “
teriak Edi yang terkejut aku langsung menghilang di balik pepohonan.
Edi pun menuju Kursi kemudi… sambil sedikit heran dengan menghilangnya aku begitu saja …. tapi karena Edi ingin segera menikmati wanita ini lagi … dia bergegas tancap gas …. tak lupa dia meminta hal yang sama pada Tante Mala untuk memuaskan birahi selama dia berkendara.
“ Hai tante Binal… Lakukan hal yang sama dengan apa yang kau lakukan pada Saudaraku… “
ucap Edi memberi Perintah Pada Tante Mala… Yang mulutnya sudah belepotan akibatku….. Dan tante Mala mengunakan kekuatan terakhirnya untuk melayani Edi hingga Edi tiba ditempat tujuannya…. Sedangkan Aku tak membuang waktu tiga Jam ku…. Aku sudah tiba didepan Rumah Yulina.
Kutekan tombol Bel berulang-ulang kali agar segera mendapatkan Respon dari Yulina…. Tak beberapa lama kemudian aku di persilangan Masuk Oleh Yulina…. Dan aku tak membuang waktu langsung masuk.
“ Bagaimana kondisi Muzlifa…. “
tanyaku pada Yulina.
“ Dia sudah Siuman… Dan beberapa kali dia memanggilmu…. Dan sekarang dia kembali beristirahat bersama Lena…. “
lanjut Yulina memberiku informasi tentang Muzlifa… Membuatku bergegas menuju kamar yang sudah diberitahu sebelumnya oleh Yulina…. Langkah begitu cepat bahkan Yulina sulit untuk mengikuti langkahku.
Ku dekati dia sambil perlahan ku usap lembut kulit Keningnya
Kubuka Pintu kulihat dua wanita sedang Asik tertidur dengan posisi tidur terbaik mereka masing-masing…. Kulihat Muzlifa tampak cantik di balut lembut Jilbabnya meskipun dia dalam keadaan tertidur tapi dia tak melepaskan jilbabnya… Ku dekati dia sambil perlahan ku usap lembut kulit Keningnya yang Halus…. Aku benar-benar masih tak percaya bahwa hal semenakutkan bisa terjadi di hidupnya…. pada wanita yang kuanggap memiliki kehidupan paling sempurna …senyuman nya yang tiap hari kulihat ternyata hanya kebahagian semu yang di balut begitu rapi olehnya
“ kakak… “
ucapnya sadar dari tidurnya.
“ Muzlifa… Istirahat… Kau pasti masih sangat lelah…. “
lanjut ku menahan tubuhnya yang ingin bangun.
Aku tahu emosinya saat ini tak stabil…. Apalagi kejadian mengerikan pada keluarganya baru di lewati fase yang amat menyakitkan kehilangan keluarga kecilnya…. Aku pun harus kehilangan semangat hidup beberapa bulan setelah kematian Orang tuaku begitu sulit untuk kembali dari keterpurukan itu… Dan Aku tak ingin wanita ini merasakan hal yang sama seperti yang kurasakan dulu…apalagi mental Muzlifa tak mampu menghadapi masalah sepelik ini.
“ Kakak… Terima kasih kau mau datang saat aku membutuhkan mu…. “
ucap Muzlifa meraih kedua tanganku mengenggam erat.
Dia hanya tersenyum cantik padaku… Ini sempat membuatku terkejut dengan ekspresi yang di perlihatkan Muzlifa… Yang tampak tak ada kesedihan…. atau ini hanya manipulasi kebahagian lagi yang di buatnya.
“ kenapa kau sampai melakukan hal senekat ini…. “
ucapku bertanya tentang masalah apa yang terjadi.
“ karena Aku cemburu padamu…. Dan aku memang tak mencintai suamiku sejak dulu… Diapun bersikap begitu kepadaku…. “
jelas Muzlifa yang mengaitkan namaku di benang kusut hidupnya.
“ mengapa dengan diriku… Apa hubungannya… Lalu jika kalian tidak saling cinta… bagaimana??? Kalian sudah punya anak yang merupakan buah hasil cinta kalian ….”
Ujarku.
“ karena aku sangat mencintaimu kak… Sejak awal kau masuk kepemerintahan kita selalu bersama… Dan aku makin senang ketika kau menjadi kepala bagian ku yang kupikir mungkin kau jodohku…. Tapi ibuku terus saja memaksa untuk menikahi pria itu… “
ucap Muzlifa menceritakan kegalauan selama ini yang terus dia sembunyikan.
Perhatiannya memang luar biasa kepadaku… Bahkan aku merasa terkadang berlebihan …. Tapi yang membuat terkejut…. Wanita selembut Muzlifa…. Bisa melakukan hal yang tak bisa di cerna oleh akal sehat.
“ kau wanita yang Baik…. Aku bangga padamu…. Kau menjadi anak yang berbakti…. “
ujarku coba menurunkan tekanan di sisi Muzlifa.