Misi Balas Dendam Episode 65A
Aku tak bisa menjanjikan itu pada Tia saat ini
Royal Win Indonesia Entertainment – Misi Balas Dendam Episode 65A, Kupeluk dia cukup lama… Aku ingin merasakan tubuhnya lebih lama lagi… Dalam misi Balas Dendam aku yakin bisa mengalahkan kakek ku… Tapi aku tak yakin bisa menepati janjiku untuk menggendong anakku… Secantik apa kah dia…. Aku ingin melihatnya… Tapi aku tak bisa menjanjikan itu pada Tia saat ini karena setiap aku berjanji aku selalu gagal memenuhinya… Kuharap Tia mengerti semua ini…. Aku juga tak ingin anakku lahir tanpa mengetahui wajah ayahnya.
“ Tia aku pergi sebentar ya sayang…. “
ucapku langsung mencium kening atas dan kedua pipinya kulangkahkan kaki menuju keluar dari kamar untuk mencari Jia… Untuk menemani ibunya di fase terakhir kehamilannya…. karena aku sadar waktu tak banyak lagi … masih banyak yang harus ku selesaikan.
“ tuan kau harus kembali… Aku ingin kau tidur bersamaku… “
ucap Tia tersenyum.
“ Aku akan segera kembali Tia…. “
ucapku melangkah pergi meninggalkannya.
Sengaja pintu tak kututup secara keseluruhan…. Memperhatikan Tia dari celah didepan pintu… Wanita itu menangis banyak air matanya bercucuran… Ingin rasanya aku kembali menghapus tangisannya…. Tapi tubuhku tak sanggup terus merasakan kesedihan ini… waktu semakin sempit … Tia memang wanita yang kuperlukan…dia begitu kuat… Meskipun terkadang dia sering melupakan dirinya sendiri karena sibuk memikirkan orang lain… Aku ingin kembali… Memeluknya dan menyelesaikan semua ini.
Kulangkahkan kaki menjauh dari kamar utama ku menuju kamar yang berada di pojok sebelah kiri kamar utama royalwinindonesia ku… Menuju kamar Rafina karena Jia sekamar dengan budak ku yang satu itu…. Rafina wanita yang cerdas… Salah satu wanita yang ku andalkan saat di kantor… Kepintarnya dalam menyusun akuntabilitas Kinerja dan Perencanaan serta keuangan membuatnya sebagai paket lengkap dari seorang pekerja kantoran seperti kami…. Ingin rasa mengajaknya berjalan – jalan… Namun statusnya yang sudah dianggap meninggal membuat sulit bagiku mengajak pergi dari rumah utama ku…. Membawanya kembali ke keluarganya pun tak akan menjadi jalan keluar yang tepat…. Karena aku telah menghancurkan kehidupan keluarganya… Bahkan aku baru saja membuat kakaknya menjadi calon budakku yang baru…. Bahkan ibunya pun sudah kunikmati.
Rafina terkejut dengan kedatanganku yang tiba-tiba
Belum lagi ada getaran aneh yang kurasakan saat di dekat Rafina… Membuatku ingin tetap menyimpan budak ku yang satu ini…. Tiba didepan pintunya aku dapat mencium harum khas Rafina… Ku buka langsung tanpa mengetuk pintu… Membuat Rafina terkejut dengan kedatanganku yang tiba-tiba… dia sedang tidur santai bersama wanita yang tertutup tubuh Rafina.
“ Tuan kau mengejutkan ku…. “
ucap Rafina langsung bangun dari tidurnya… Melihat kedatangan ku yang tiba-tiba.
“ Rafina di mana anakku yang cantik…. “
tanyaku untuk menanyakan Jia.
“ maksudmu Jia… Dia pergi ke tempat latihan Neti tuanku…. “
ucap Rafina tersenyum kepadaku.
“ Desifa bagaimana keadaanmu…. “
tanyaku pada wanita lain yang sedang merebahkan tubuhnya di tempat Tidur Rafina.
“ Aku semakin baikan pak… Ini semua karena mu…. Dan Anna…. Aku bisa kembali pulih… “
lanjut wanita cantik itu.
“ Baguslah kalau memang kau semakin membaik…. Rafina apa semua tugas yang ku berikan sudah kau selesaikan… “
ucapku bertanya dengan Rafina.
“ Aku sudah menyelesaikan semuanya tuan…. Tapi seperti yang dikatakan kakak Yulina kalau anda benar-benar mendapatkan ultimatum dari Bupati perihal absensi yang amat buruk tuan…. “
lanjut Rafina.
“ kerja bagus… masalah itu biaarkan saja…“
ucapku mengelus rambut indah Rafina yang biasa tertutup jilbabnya.
“ Semua kulakukan untuk mu… “
sematnya padaku dengan wajah yang cerah.
“ kau memang calon istri yang baik…. Kalau begitu aku ingin mencari Jia dulu… “
lanjut ku.
” aahh…. Kau akan langsung pergi…. Ada banyak hal yang menganjal dihatiku… Maukah kau tetap disini lebih lama…. “
lanjutnya.
“ kau mau apa… “
ucapku tersenyum.
“ Ikut aku…. Desifa sebentar ya ada yang ingin ku bicarakan dengan tuanku dulu…. “
ucap Rafina menarikmu ke kamar mandi pribadinya….. Dengan senang hati aku melakukannya… Dan ketika di dalam Rafina sengaja mengunci pintu kamar mandinya… Pikiranku sudah kotor dan bersiap melepas pakaianku… Karena kupikir mungkin Rafina menginginkan kenikmatan dariku… Dan saat aku mulai menurunkan celanaku hingga ke batas lutut.
“ tuan apa yang kau lakukan… “
ucap Rafina terkejut melihatku yang sudah melepaskan celanaku.
“ Kau menginginkan ini kan… “
lanjut ku menyentuh kontolku yang masih tersembunyi didalam celana dalamku.
” Iiiihhh…. Mana saya mau main dikamar mandi tuan… “
ucap Rafina menahan ketawanya takut Desifa mendengar.
“ Kukira kau ingin menikmati kontolku…. “
lanjut ku
“ Pengen sih…. Tapi ada Desifa… Aku malu tuan… Aku kesini agar dia tak curiga…“
lanjutnya.
“ Membawa laki-laki ke kamar mandi… Apa itu tak mencurigakan kan…. “
ucap ku tertawa lucu.
“ Ya juga…. Kenapa Desifa ada di kamarku… Sampai kapan dia ada disitu…. Dan bagaimana aku bisa bermesraan denganmu tuan…. “
keluh Rafina.
“ Aku tak pernah memberi perintah untuk membawa Desifa ke kamarmu… Bukannya hal itu kau sendiri yang memutuskannya… Karena kalian berteman kan… “
ungkapku.
“ tuan apa kau menyayangiku atau kau hanya melihat seperti budak seks saja yang haus akan seks darimu… “
tanya Rafina serius dengan kerutan di keningnya menanyakan hal itu.
“ Tentu aku sangat menyayangimu jauh sebelum kau menjadi budak ku…. Aku merasakan sesuatu yang berbeda terhadapmu tapi dengan statusmu yang lalu aku hanya membuang jauh perasaan itu padamu…. Aku kagum dengan ketenangan mu dan ide-ide brilian mu yang seakan tak ada habisnya… Kecantikanmu yang Natural serta perhatianmu… Membuatku sempat iri dengan suamimu…. Dan ketika kejadian itu aku benar-benar tak bisa mengontrol emosiku… Seharusnya waktu itu aku juga bisa membuatmu terbunuh… Tapi aku sengaja membawamu kesini karena aku ingin memilikimu selama nya…. “
ucapku memegang kedua pundaknya untuk menyakinkan nya kalau aku benar-benar memiliki perasaan terhadapnya.
“ benarkah itu tuan… Kau sudah memperhatikan jauh sebelum kejadian kelam itu…. “
ucap Rafina.
“ kau tak percaya dengan ku… “
ucapku memeluknya.
“ tapi aku tidak bisa bersamamu hari ini…. Aku sudah berjanji dengan istri tuaku untuk bersamanya malam ini… Kau tahu itu kan.. “
tambahku lagi.
“ Kalau kakak Tia yang meminta aku menyerah… Kau harus baik padanya karena dia baik pada semuanya…. Termasuk aku… Dia pekerja keras meskipun dia sedang hamil… Jangan pernah mengecewakan nya tuanku… “
lanjut Rafina tetap erat memelukku.
“ Rafina juga wanita yang baik… “
jawab singkatmu untuk memujinya.
“ Tapi tuan… Maafkan aku karena sampai saat ini…. “
ucap rafina terputus.
“ Kau akan Hamil… Hamil anakku…. Tenang saja…. “
lanjut ku sambil mengusap punggungnya.
Dan akhirnya kami menyelesaikan obrolan singkat kami didalam kamar mandi… Aku tahu jika ada banyak waktu aku ingin mengenal lebih banyak tentang Rafina yang selama ini belum ku ketahui tapi ini bukan waktu bersamanya…. Benar kata Rafina kalau Tia sedang menantiku saat ini…. Bahkan seorang Rafina pun yang terkenal sedikit apatis pun bisa merasakan kesetiaan Mother of Earthku… Aku dan Rafina di sambut dengan wajah penuh tanya dari Desifa…. Yang menatap kami dengan penuh keanehan.
“ Kenapa kalian tak bilang…. Aku bisa keluar sebentar… Kenapa harus melakukan di kamar mandi… “
ucap Desifa.
“ ini bukan seperti yang kau pikirkan Sifa…. Aku hanya mengobrol beberapa hal penting saja…. “
lanjut Rafina langsung menyanggah pikiran kotor dari Desifa yang membuatku hanya tertawa mendengarnya.
“ Aku bukan anak kecil Rafina…. Aku tahu hubungan kalian sudah jauh berbeda ketika kita masih sekantor ya kan Bos…. Bekas kecupan di kening Bos tanda perbedaan itu… “
ucap Desifa menahan tawa.
” aaahh… Desifa hentikan…. Tuan sebaiknya kau cari Jia sekarang…. “
ucap Rafina mengusir ku… Lalu Aku merengkuh tubuh Rafina Dan menciumnya tepat didepan Desifa.
Ku lumat lembut bibirnya yang tampak terkejut dengan gerakan ku… Sambil ku remas pelan payudara kenyal dari Rafina… Rafina tak berusaha melawan atau menghentikan serangan ku meskipun saat ini Desifa melihat semua yang ku lakukan padanya… Ku pijat lembut dan Aku sapu semua bibir tipis Rafina… Sambil remasanku pada gundukan di dadanya semakin ku buat intens… Membuat Desifa tak bisa berkata – kata melihat aksiku… Tanganku yang lain membelai vagina dibalik pakaian tidur Rafina.
” Aaaahhhh… Tuan hentikan… Jangan membuatku terangsang…. “
ucap Rafina setelah pijatan lembut bibirku.
“ tunggu aku… Aku akan memuaskanmu dan membuatmu segera memiliki keturunan Ras terkuatku…. “
bisikku dan pergi meninggalkan keduanya yang tetap terpaku dalam posisinya.
Sebenarnya aku ingin menikmati Rafina terlebih dahulu tapi waktu semakin malam dan aku tak ingin membuat Tia menantiku lebih lama lagi…. Ku turunin tangga untuk segera menuju Basement rumahku tempat Neti tinggal… Tapi lagi-lagi langkahku terhenti ketika Desifa mengejarku.