Misi Balas Dendam Episode 64C
Bukan hanya satu tapi ada wanita lain yang berlari
Royal Win Indonesia Entertainment – Misi Balas Dendam Episode 64C, Dan ketika kami keluar dari mobil ada anak berusia kisaran 15 tahunan berlari kearah kami… Wajahnya sangat mirip dengan Jelita sehingga aku bisa tebak kalau dia adalah adik Jelita… Bukan hanya satu tapi ada wanita lain yang berlari memeluk Jelita…. Yang paling besar langsung menuntun Jelita masuk ke dalam rumah… Diikuti dengan wanita kecil lainnya…. Meninggalkan aku begitu saja… Tapi aku tetap masuk kedalam rumah… Rumah royalwin indonesia 10 ini benar-benar sangat sederhana… Hanya ada satu kamar didalam rumah ini tempat masaknya pun masih berlantai tanah.
“ Paman siapa…. “
Ucap wanita kecil didepanku.
“ aku teman dari kakakmu.. Siapa namamu… “
ucapku menanyakan namanya.
“ Meri… “
ucapnya singkat.
Dari Meri ini aku dapat banyak informasi… Jadi Jelita adalah empat bersaudara dan semua wanita…. Dimulai dari Jelita, lalu Fitri yang seharusnya bersekolah di Sekolah menengah atas, selanjutnya Meri yang seharusnya sekolah menengah pertama dan terakhir adalah tika yang satu satu yang masih bersekolah… Ibu Jelita sekarang terkena lumpuh yang mengakibatkan Fitri dan Meri harus berhenti sekolah untuk bisa bekerja di kebun milik tetangga mereka… Ayah mereka sudah lama meninggal…. Membuat kehidupan mereka sangat kekurangan.
Aku sedikit kecewa mengapa Jelita tak mengatakan hal ini sebelumnya padaku… Atau aku yang tidak mendengarkan keluhannya… Dia begitu di butuhkan keluarganya tapi dia menyembunyikan rahasia sebesar ini.
“ Meri sudah makan… “
tanyaku pada wanita kecil itu dan dia menjawab hanya gelengkan kepalanya saja.
Tiba-tiba Jelita keluar dari kamar ibunya… Matanya penuh dengan air mata…. Wajah sedikit bengkak.
“ Tuan maafkan aku… Aku akan mengambil Air sebentar bersama Fitri…. Dan membeli beberapa obat… “
ucap Jelita dengan bibir yang bergetar.
“ Mau ku antar…. “
ucapku.
“ tidak tuan… Tempatnya tak bisa di lalui mobil… Dan toko obatnya juga kebetulan dekat dengan sumber Air…. “
lanjut Jelita mengajak adiknya pergi sambil membawa se gentong guci yang terbuat dari plastik yang sudah sangat buruk.
Jelita terburu-buru pergi…. Dan meninggalkan ku bersama kedua adik kecilnya… Mungkin Jelita takut malam datang dan akan berbahaya.
“ Apakah jauh tempat Air dan membeli obat…. “
lanjutku bertanya pada Meri.
“ tidak… Hanya melewati bukit didepan… Kalau membeli obat harus menyebrang sungai untuk sampai di kampung sebelah… “
lanjut Meri.
Aku izin pada keduanya untuk kekamar kecil
Dan aku mengerti mungkin jalan yang di tempuh oleh Jelita adalah jalan alternatif untuk tiba di kampung Safira dengan cepat… Dan aku teringat kalau si kecil mengatakan belum makan… Kulihat juga meja makan reot itu tak memiliki makan untuk di makan…. Hingga aku izin pada keduanya untuk kekamar kecil… Yang ternyata adalah sungai kecil atau irigasi persawahan…. Disitu aku mengunakan kekuatan monster illumination Gate untuk pindah ruang dalam satu waktu…. Aku membelikan mereka banyak bahan baku makanan seperti beras telur sebenarnya aku ingin membelikan mereka banyak ayam dan ikan tapi karena dirumah Jelita tak memiliki arus listrik dan kulkas akan sulit untuk membeli sangat banyak bahan tersebut jadi ku pilih bahan yang bisa di simpan dalam waktu lama saja…. Aku bolak balik dengan illumination gate… Hingga banyak stamina ku terkuras karena hal itu…. Belum lagi aku harus menghentikan waktu untuk sementara aku mengunakan illumination gate.
“ Meri, Tika kemari… Kakak punya makanan buat kalian berdua…. “
ucapku membawa tiga bungkus nasi… Sebenarnya aku ingin membeli makanan di restoran mahal Cuma aku takut perut mereka belum bisa menerima makanan seperti itu… Jadi ku beli makanan di warung yang bersih untuk mereka ku belikan 10 porsi.
Awalnya Meri menolak… Tapi setelah ku bujuk terus akhirnya dia mengambil makanan yang harumnya sangat mengoda perut yang lapar…. Kedua kakak beradik itu makan bersama dengan Lahap… Aku senang melihat mereka berdua seperti itu…. Saat kedua sibuk makan.. Aku memberanikan diri masuk kedalam kamar…. Disana terdapat wanita yang terlihat tua… Sangat kurus sekali tidur di ranjang yang terbuat dari bilah bambu… Tanpa alas…. Wanita tua itu menatapku tapi bibirnya terlalu berat untuk berbicara…. Aku mulai bertanya pada Revive bearku apa aku bisa menyembuhkan wanita ini…. Tapi Revive bear menolaknya…. Karena itu akan merusak jalan hidup wanita itu…. Karena wanita tua ini lumpuh bukan karena sebab tapi karena memang tubuhnya mengalami gangguan…. Tapi aku memaksa untuk melakukan penyembuhan… Dan akhir Revive bear ku setuju akan hal itu… Selama wanita ini merahasiakan segalanya.
” Full Recovery Heal Sanctuary “
ucapku mengunakan teknik penyembuhan tingkat tinggi… Yang memulihkan seluruh kondisi menjadi pulih kembali dan menghilangkan segala gangguan… Untuk mengunakan teknik ini aku harus kehilangan lebih dari 20 persen stamina ku.
Dan keajaiban itu terjadi tubuh ibu Jelita kembali ke semula sedikit berisi dari pada sebelumnya… Dan wajahnya tampak lebih muda tidak seperti tadi.
“ Ibu kau bisa mengerjakan kedua kakimu… “
Ucapku.
“ Apa… Aku bisa melakukannya… “
ucap Ibu itu mengerjakan kedua kakinya dan ternyata berhasil mengerjakannya seperti biasa… Membuat dia menangis memegang kedua tanganku dengan keras… Ini bukan kesedihan tapi ini tangis kebahagian.
“ Ibu… Anakmu menanti Diluar…. “
ucapku… Mengajak sang ibu keluar dari kamar kumuhnya… Mungkin sudah lama dia tak pernah keluar dari kamar itu… Dilihatnya anaknya sedang memakan dengan sangat lahap.
“ Meri, Tika… “
ucap sang ibu memeluk buah hatinya…. Dan kedua anaknya tak kalah terkejut.
“ Ibu bisa berjalan kembali… “
teriak Meri terkejut melihat ibunya berjalan.
“ ibu makanan dari kakak itu nikmat sekali… “
ucap Tika melahap nasi yang cukup banyak di mulutnya.
“ aku hampir lupa… Siapa namamu nduk… “
ucap Ibu Jelita.
“ Aku Alex… Senang bisa bertemu dengan bu… “
ucapku.
“ Terima kasih… Sudah menyembuhkan ku…. “
ucap Ibu Jelita kembali.
“ Ibu makanlah dulu… Aku membeli cukup banyak… Tika kau mau tambah… “
ucapku.
“ Kau juga harus ikut makan… Maaf rumah kami sangat jelek dan kotor… “
ucap Ibu Jelita.
“ Rumahku sama saja… “
ucapku juga mengambil untuk makan bersama dengan keluarga Jelita.
Makanan sederhana ini terasa nikmat saat makan bersama keluarga ini
Makanan sederhana ini terasa nikmat saat makan bersama keluarga ini… Tika bahkan menambah nasi dengan membuka nasi bungkus lainnya… Meri yang malu-malu untuk nambah ku buka kan juga… Aku senang mereka menyukai bawaan ku.
Setelah makan aku menurunkan beberapa belanjaan bersama Meri dan Tika.
“ banyak sekali…. “
ucap Tika melihat banyak sekali makanan yang bisa dia makan.
“ aku hanya bisa mengucapkan Terima kasih… Aku tak bisa berkata-kata…. Siapa sebenarnya dirimu nduk.. “
ucap Ibu Jelita Heran… Dengan semua bawaan ku.
“ Ibu…. Sepertinya Jelita masih lama pulangnya… Aku ingin izin pamit…. “
ucapku.
“ Dia sebentar lagi pulang… Tunggulah sebentar lagi…. “
ucap Ibu Jelita coba menahanku.
“ matahari akan terbenam bu… Aku harus pulang sebelum malam… Toh kalau aku menginap disini berisi wanita semua…. Tidak baik… Apa kata orang kampung… “
lanjutku mencari Alasan untuk segera pergi.
“ Tapi apa tidak apa-apa kau tak menunggu dirinya… “
lanjut Ibu yang seperti tahu kami memiliki hubungan.
“ Besok aku bisa kembali kesini lagi… “
ucapku.
” oh begitu… Kalau begitu hati-hati jalannya sedikit licin jika sudah sore Hari… “
ucap Ibu Jelita memperingati ku.
“ Ibu bisa berikan ini pada Jelita… “
ucapku memberi dia tas dan secarik kertas.
Lalu aku pergi dari rumah kecil casino de granny itu… Akan menyakitkan jika mengucapkan perpisahan langsung pada Jelita… Mumpung ada kesempatan seperti ini aku ingin secepatnya menghilang… Mungkin aku bisa menghapus memory Jelita tapi seperti yang dikatakan Hera… Itu tak mengubah perasaan Jelita itu akan lebih menyiksa saat dia rindu tapi dia tak tahu rindu dengan siapa.
Ku percepat laju mobilku menghilang secepatnya… Stamina ku terkuras melakukan banyak illumination gate dan Heal belum lagi Time Freeze yang ku gunakan… Selama sehari penuh ini.