Misi Balas Dendam Episode 63B
Kudengar langkah kaki mendekat
Royal Win Indonesia Entertainment – misi Balas Dendam Episode 63B, Kemudian ku tekan Tombol pintu setelah tiba di depan rumah Hera… Ku coba lagi menekan tombol bel tersebut … Hingga kudengar langkah kaki mendekat…. Pintu yang cukup mewah itu terbuka … Kulihat Wanita yang berwajah nyaris sama dengan Heraku … Hanya yang ini lebih dewasa.
Wanita itu terpaku menatap Hera… Dia terkejut bukan main saat melihat anaknya sudah berada di hadapannya…. Hera juga ikut terpaku.
” Hera … Kau pulang nak…”
ucap Sang ibu memeluk tubuh Hera terlebih dahulu.
” iya ma… Hera pulang … Hera rindu Mama …”
ucap Hera memeluk balik sang ibu.
Pada saat ini aku sedikit terkejut melihat respon sang Ibu yang dikatakan oleh Hera yang sering mengabaikannya…. Mungkin ini naluri seorang ibu … Meskipun dia sangat membenci Hera … Tapi kenyataannya diapun tetap merindukan Hera setelah Hera pergi dari rumah.
” Mama kira kau tak akan kembali… Mama selalu bertanya pada Bibimu … Tapi Bibi mu bilang kalau kau menghilang tiba-tiba tanpa informasi … Membuat Mama takut kau tak akan kembali….”
ucap Ibu Hera mulai menangis … Pertemuan yang Emosional sekali …. Keduannya menangis.
” Tante… Hera sebaiknya menangis didalam saja … Tidak enak dilihat orang Lain…”
ujarku.
” Oooohhh ya… Tapi siapa laki-laki ini Hera… ”
ucap Ibunya Hera sadar setelah ku menegurnya.
” nanti kita bicarakan didalam saja Ma… Dimana Papa…. ”
lanjut Hera dan kami pun masuk kerumah yang terlihat wah diluar tapi tak begitu didalam.
Banyak ruangan yang kosong tak terisi perabotan apapun….. Sepertinya terjadi sesuatu di sini… Karena melihat Ekspresi terkejut Hera… Jelas jika rumah ini mengalami sedikit masalah … Lalu di mana Ayahnya yang super angkuh itu…. Kulihat Hera mempersilahkan ku untuk duduk di kursi … Sementara dia dan ibu mulai berbisik mungkin mengatakanku atau bertanya mengapa rumah ini menjadi seperti ini…. Yang jelas aku saat ini sedikit nerves baru kali ini aku langsung berhadapan dengan orang tua Budakku.
” Nak Alex tunggu sebentar Mama akan memanggil Papa nya Hera sebentar…”
ucap Hera dan Ibunya pergi meninggalkan ku.
Cukup lama aku menanti keduannya untuk kembali dan ketika mereka kembali ada Laki-laki paruh baya bersama mereka…. Yang ku tebak itu pasti ayahnya Hera… Kulihat mata berkaca-kaca itu menandakan terjadi banyak hal yang tak ku ketahui terjadi … Tapi ini sedikit membuatku tenang karena sang Ayah masih memiliki Hati…. Dia duduk didepanku dengan tampang serius tanpa ada senyuman … Coba untuk melakukan intimidasinya terhadapku … Tapi dia salah aku adalah Monster … Intimidasi seperti ini tak berpengaruh apapun padaku.
” Aku sudah dengar dari anakku kau datang kemari untuk melamarnya….”
ucap Ayahnya Hera berkata dengan nada tegas dan to the point langsung ke inti tujuan kemari.
” Iya Pa…. Aku memang kesini untuk meminta restu pada kalian berdua … Aku ingin menikahi anakmu …”
Balasku tak kalah tegas dengan mataku tetap mengarah untuk melakukan kontak mata pada sang Ayah… Untuk menambah keyakinannya terhadapku.
” Apa pekerjaanmu ….”
pertanyaan singkat dari Ayah Hera.
” Aku hanya buruh dari negara ini Pah….”
lanjutku.
” Hahaha… Kau hanya buruh dan berani melamar anakku…. Apa kau pikir itu setimpal dengan anakku yang sangat cantik ini….”
ucap Ayahnya Hera mulai meremehkanku.
” Pah … ”
keluh Hera.
” Diam kau … ”
Bentak sang Ayah kembali.
” Sudah lah Suamiku … Jangan tahan Amarahmu….”
lanjut sang ibu coba menenangkan Situasi yang mulai memanas.
” Kau buruh di perusahaan apa….”
lanjut sang Ayah mulai menginterograsiku lebih dalam.
” Aku bekerja untuk negara ini aku lulus kuliah saat usiaku 22 tahun dan ditahun yang sama aku mendapat kesempatan untuk di angkat menjadi pelayan masyarakat… Diusiaku ke 25 aku menyelesaikan gelar Doctor strata tiga ku … Dan diusiaku ke 26 aku diangkat menjadi kepala bagian Humas di sekretariat daerah…. Lalu empat tahun yang lalu kedua orang tuaku meninggal akibat kecelakan membuatku juga harus mengurus perusahaan keluargaku Pa…”
ucapku menjelaskan secara singkat kehidupanku.
” Tunggu Kau Aparatur Sipil Negara … ”
ucap Ayahnya Hera terkejut.
” iya Pah buruh masyarakat….”
lanjutku tersenyum.
” Lalu apa dengan pekerjaan mu itu mampu menghidupi anakku dan memberikannya kebahagiaan dunia dengan uang dan perhiasan contohnya….”
lanjutnya menekanku.