Misi Balas Dendam Episode 59A
POV NETI
Royal Win Indonesia Entertainment – Misi Balas Dendam Episode 59A, Hidupku hampir sempurna sekarang … Tapi untuk benar-benar menyempurnakannya aku akan mengambil bagian dalam perang ini … Karena hanya Harun saja yang mengganggu keluargaku saat ini.
Kali ini akan kuperlihatkan kehebatanku …. Kekuatan fisik yang sudah ku latih diruangan latihan super berat milik Tuan Edi…. Aku bukan Neti yang lemah seperti dulu… Tuan Alex sudah mengubah Hidup ku yang hina ini menjadi seperti ini…. Aku tak perduli tuan saat ini menganggapku hanya alat tempur saja … Karena aku tak mungkin memberikannya keturunan sebab aku telah kehilangan sesuatu yang paling berharga dihidupku … Mungkin ini karma karena aku tak bisa melindungi Nura waktu itu.
Meskipun hanya menjadi Alat tempur saja … Aku akan jadi alat tempur terbaik yang dimilikki tuanku… Itu tujuanku saat ini.
” Ibu… Apa kau sudah siap…”
ucap Jia di balik pintu kamarku.
” Jia… Tunggu sebentar … Apa yang lain sudah berkumpul…”
lanjutku yang baru tersadar dari lamunanku.
Segera aku membuka pintu kamarku … Kulihat Jia juga sudah bersiap dengan semua peralatan yang dia butuhkan.
” Kau sangat cantik Jia….”
pujiku.
“Hahaa… Jelas aku cantik …. Aku punya ibu yang cantik juga kan….”
lanjut Jia merangkul tanganku dan mengajakku pergi.
” Ya… Mungkin aku tak akan memiliki anak dari rahimku sendiri… Tapi sekarang menurutku aku sudah punya anak yang sangat cantik”
gumamku… Sambil tersenyum melihat wajah cantik Jia yang sangat bersemangat.
” ibu bengong lagi…. Apa ada masalah…”
lanjut Jia.
” tidak Apa-apa…. Ibu hanya perpikir kau sangat itu sangat cantik…pasti banyak laki-laki yang menyukai mu. ”
ucap ku mengoda nya.
” Ibu … Aku tak pernah memikirkan hal itu… Fokusku sekarang adalah membantu ayah menyelesaikan tugasnya …”
ucap Jia menjawab dengan diplomatis.
“Hehee… Kau mirip ayahmu.. Dan kau kuat seperti ayahmu…”
ucapku memujinya lagi.
” aku hebat bukan hanya karena Ayah… Karena aku memiliki ibu yang hebat Seperti kalian….”
ucap Jia tersenyum dan kali ini mengajakku keruangan tengah.
Kami menuju kesana …untuk mengikuti perang yang diinginkan Tuanku.
POV YURIKA
Aku berdoa agar semua yang di lakukan aku bersama tuanku selesai dengan baik dan tak akan ada yang terluka lagi…. Cukup sudah semua kesedihan yang kurasakan kehilangan Ibuku, Temanku dan bahkan ayah kandungku yang baru ku ketahui di akhir hidupnya …. Tanpa mengenali kepribadiannya … Bahkan aku tak berbicara sedikitpun padanya…. Aku tak ingin ada kesedihan lagi…. Lalu aku ingin melihat semua yang ada di sini bahagia…. Aku ingin menjalani hidupku bersama tuan dengan Normal … Tanpa ada rasa takut dan keadaan mencekam seperti ini.
Aku juga berdoa yang terbaik kepada tuhan agar Tuanku tidak terluka dalam perang nya… Dengan kekuatan sekarang aku tetap tak akan bisa membantunya dalam pertarungan menghadapi Harun … Justru jika aku mencoba untuk ikut campur aku hanya akan jadi beban tuan…. Tugasku yaitu menyelamatkan Liana dan pergi … Dan berharap Tuan menyelesaikan semuanya setelah kami membebaskan Liana.
” Yurika apa kau takut dengan perang ini…”
ucap Alma.
“hmm… Siapa yang tidak takut … Aku takut tapi aku akan tetap berusaha melakukan yang terbaik….”
jawabku.
” itu jawaban yang sama yang akan ku jawab jika ada yang bertanya hal yang sama … Aku datang ke keluarga ini dari sampah yang di buang oleh keluarga ku sendiri…. Tapi disini aku menjadi sesuatu yang memiliki nilai dan harga diri yang tinggi …. Itu semua berkat tuan…. Jadi aku akan berjuang sisinya sampai akhir…”
lanjut Alma meremas kedua tangannya… Sambil menunjukkan kesetiaannya pada tuan kami.
” Alma aku bangga padamu …. Tuan sangat beruntung memiliki mu … Yang memiliki sifat loyalitas tanpa batas….”
ucapku.
” bukannya kau juga sama…. Kau juga selalu ada untuk tuankan…. Yurika … kita tunjukkan kekuatan kita pada musuh tuan …”
ucap Alma begitu bersemangat …. Aku tak pernah melihat sisi ini sebelumnya dari Alma yang biasanya tenang …. Tapi kali dia menunjukkan sikap lain yang jauh berbeda.
Kami tak ingin membuang waktu lagi untuk segera bergabung dengan Tim Inti yang sudah mulai berkumpul di ruang tengah royalwinindonesia.
POV AGUNG
Perang kali cukup berbeda dari perang sebelumnya … Karena kali ini tujuan kami adalah meruntuhkan sebuah dinasti keluarga yang sudah berdiri ratusan tahun yang lalu…. Jika perang sebelum kami hanya mengoyahkan pondasi dari setiap Pilar utama penyokong keluarga Goldrich Company…. Kali ini adalah tujuan utama kami yaitu menghancurkan semuanya secara keseluruhan.
” Anna jangan pernah takut …”
ucapku menenangkan wanita yang tampak berwajah tegang menatapku dengan sorotan mata tajam miliknya…. Dan kedua tangan yang merangkul erat tanganku seakan tak ingin melepaskannya.
” Aku takut… Jangan lakukan hal itu…. ”
ucap Anna menggengam lenganku.
” Anna apa kau akan menjadi penghalangku menyelesaikan misiku…”
ucapku.
“hmmm.. Kau benar-benar …”
ucap Anna terputus.
” benar-benar mencintaimu…. Aku tak akan meninggalkanmu … Meskipun terlambat tapi aku akan kembali padamu …. Itu janjiku….”
lanjutku menyakinkannya lebih dari yang ia ingin dia dengar.
“hahaa… Kau selalu saja terlambat … Bahkan kau hampir saja kehilanganku karena kebiasaan buruk mu itu ….”
lanjut Anna sedikit tertawa.
” Apa kau akan berangkat sekarang bersama tuan Alex…”
ucap Lariza mendekati kemesraan ku bersama Anna.
” Ya aku akan segera berangkat…. Anna bisa kau tinggalkan aku … Aku ingin bicara hal penting hanya dengan Lariza….”
ucapku.
” Apa yang kau ingin bicarakan hanya berdua dengan Lariza saja tanpa diriku…”
ucap Anna sedikit cemberut padaku.
” Anna yang cantik … Aku tak akan bisa mengambil posisimu dihati Agung kau tetap nomor satu buatnya …. ”
ucap Lariza menjadi penengah diantara kami.
” kakak jangan bilang begitu…. Kakakku ini juga cantik….”
ucap Anna pergi meninggalkan kami berdua.
Setelah Anna meninggal kan kami berdua sendiri di ruangan casino de granny ini … Aku mengajak Lariza menuju beranda rumah.
” Tuan apa yang kau ingin bicarakan padaku…”
ucap Lariza menanyakan hal yang ingin ku bicarakan.
” apa kau mencintai Alex….”
tanyaku langsung ke inti masalah.
” Apa maksudmu tuan … Aku tak mengerti mengapa engkau bertanya hal sedemikian terhadapku… Alex sudah menghabisi seluruh keluargaku….dan ….”
ucap Lariza terputus dengan isyarat tanganku.
” kau harus jujur dengan perasaan mu … Jika kau terus berbohong kau hanya akan lebih menyakitiku yang mulai merasakan hal lain pada mu….”
ucapku memulai drama yang sengaja ku buat.
” maafkan Aku tuan….”
ucap Lariza lirih.
“Maaf untuk apa … Maaf karena kau memiliki perasaan terhadap Alex …. Atau hal yang lainnya…”
ucapku memasang wajah seriusku… Untuk menekannya lebih perasaannya.
” Aku… Akuu…”
ucap Lariza menjawab semakin gugup.
” Jujurlah padaku … Pada Anna… Pada Alex… Kau bukan bagian dari Goldrich Company … Kau saat ini bagian dari keluarga ini… ”
ucapku.
” Benar tuan …. Aku benar-benar mencintai tuan Alex… Aku juga telah berhubungan seks beberapa kali dengan Tuan Alex… Maafkan Aku tuan … Aku wanita Hina….”
ucap Lariza menangis.
” Apa anak yang ada didalam kandungan itu anakku atau Anak Alex….”
tanyaku kembali.
Karena aku memang berhubungan Seks dengan Lariza sebelum nya… Tapi itu sudah beberapa waktu yang lalu … Jika hematku benar maka anak ini bukan anakku … Tapi Anak Saudaraku Alex.
” Ini Anak Tuan Alex… Maafkan aku tuan ….kau boleh melakukan apapun padaku … Aku akan menerima hukuman itu …. Tapi jangan salahkan tuan Alex atas ini … Ini semua salahku yang tak bisa menjaga tubuhku….”
lanjut Lariza semakin deras.
“hehe…. Sudah jangan menangis lagi … Aku tahu semua itu Alex sudah memberitahuku… Aku hanya ingin mendengar nya langsung …. ”
ucapku memeluk Lariza sambil menyapu semua jejak air matanya.
” Tuan … Maafkan Aku….”
ucap Lariza memelukku lebih erat.
” Tidak apa … Aku tenang sekarang … Aku sangat takut kalau sikapku padamu membuat mu makin kesakitan dengan semua kejadian yang kau terima selama ini … Tapi syukurlah karena ternyata kau sudah menemukan kebahagianmu…. Alex memang hanya menitipkanmu padaku… Dan mungkin saat ini waktu yang tepat untukmu kembali ke Alex…”
lanjutku.
” Tuan … Jadi Tuan Alex sudah mengatakan semuanya… Awalnya memang aku benar-benar membencinya … Tapi semakin aku membencinya perasaan cintaku tumbuh semakin kuat padanya…. Dan aku takut kehilangannya saat ini…..”
lanjut Lariza.
” kalau begitu tunggu apa lagi… Pergi katakan pada Alex tentang kehamilanmu… Dan pastikan dukunganmu padanya … Dia akan menghadapi pertarungan nya … ”
ucapku mendorong Lariza untuk bergegas ketempat Alex.
” Terima kasih Tuan Agung…”
ucap Lariza perlahan pergi meninggalkanku.
Cukup aneh memang … Saat aku membiarkan wanita yang memiliki bakat seperti Lariza untuk pergi begitu saja …. Tapi menurutku menahan lebih lama dirinya justru akan membuat wanita tersakiti itu akan makin kesakitan… Aku sudah cukup memiliki Anna di hidupku.