Misi Balas Dendam Episode 42
Mengharapkan permainan yang agresif
Misi Balas Dendam Episode 42 – Royal Win Indonesia Entertainment, Seandainya ruangan ini tidak kedap suara … Mungkin aku sudah di gerebek oleh stafku di luar… Karena begitu kerasnya erangan Fira…. Kontolku semakin keras… Dan keras…. Akibar erangannya yang mengoda.
Ku singkap rok hitam kusut milik Fira…. Memperlihatkan cd yang sudah basah akibat cairan kental berwarna bening.
“beh…. Kau ini tipe yang becek yah Fira… ”
ucapku saat melihat begitu banyak cairan sudah memenuhi cd nya.
” sayang cepat …. Aku sudah tak sabar….”
ucapnya yang sedang menanti seperkasa apakah kontolku.
Aku memperlihatkan kontol yang sudah mengeras …. Fira dengan Malu-malu mulai menyentuhnya…. Dan mengelus ujungnya yang membuat kontol ku mengeliat.
” kau punya senjata yang mengiurkan ….”
ucapnya sambil beberapa kali menelan Ludah.
” kau akan merasakan kenikmatan yang tiada tara…. Dan jangan salahkan aku mulai hari ini kau hanya akan kangen dengan kontol milikku… ”
ujarku menusuk kontolku ketubuh Fira…. Membuat tubuhnya bergetar hebat …..tangannya merangkul erat leherku.
“ekkkhhhh…. ”
erangan yang tertahan ….akibat dengan ganasnya kontolku menyusuri lubang rahim yang agak sempit milik Fira.
” kenapa sayang…. Teruslah mengerang dan mendesah…. ”
bisikku… Saat hampir mencapai ujung terdalam milik Fira.
Tubuhnya bergetar untuk mencapai klimaksnya kembali… Aku sedikit tertawa…. Wanita ini benar-benar dalam kendaliku saat ini.
Aku mulai memompa kontolku yang sejenak kubiarkan memenuhi seluruh rongga vaginanya… Dan kali ini aku mulai keluar masuk senjataku di vagina Milik Fira.
” akhhh… .okhhhh.okhhh…akhhhhhh… ”
erangnya memperat genggaman tangan… Dan kedua kakinya saat ini juga bergantung di punggungku.
Semakin kupercepat laju penetrasi ku … Saat vagina becek itu mulai meremas-remas kontolku dengan otot dalam vaginanya.
*Plokkk…ploookk…plokkk… Benturan fisik kami berdua yang membuat tubuh Fira yang indah penuh dengan keringat…. Mulutku juga terus bergerilya dengan bibirnya yang jarang di jamah itu…. Menarik ulur lidahnya … Ini cara untuk sedikit meredam suara erangan keras dari Fira….. Aku sengaja mengenjotnya terus tanpa henti.
Kali ini aku meminta Fira untuk menganti posisinya ….. Aku memompa kontol sambil berdiri membuatku mudah untuk mengendalikan penetrasi ku sedangkan Fira berada dia atas meja tamuku…. Matanya yang semakin sayu menunjukkan kekuatannya yang terkuras…. Tapi aku tak memperdulikannya.
Aku menuntun Fira yang tak berdaya …. Menyuruhnya mengenggam tangannya di teralis besi jendela kaca ruanganku….dengan posisi sedikit menjongkok dan membelakangiku Lalu aku kembali menusuk nya dari sela pantat besar nya … Membuat erang hebat kembali terdengar… dengan cepat aku mempermainkan kontolku di dalam vaginanya.
Sudah akan mencapai ujung klimaks
Vagina Fira mulai berkedut… Menunjukkan batas akhir kekuatannya hampir sampai…kontolku juga sudah mencapai batas maksimalnya dan mulai mengeliat tanda aku sudah mencapai klimaks ku dan menunjukkan seberapa nikmat vagina ibu muda beranak satu ini.
Ku hujamkan berlahan kontolku…. Merasakan aliran spermaku memenuhi ujung kontolku dan
Croooot… croooot… crooooot … kupenuhi seluruh rongga becek milik Fira dengan jutaan sel spermaku yang berlomba masuk kedalam rahim milik Fira.
Disaat bersamaan Fira pun mencapai klimaks yang entah untuk ke berapa kalinya…. Fira yang masih mengatur nafas dan merasakan kenikmatan batin yang sudah lama di pendamnya…. Dia kaget saat aku menuntun mulutnya kearah kontol ku.
Aku menyodorkan kontolku yang masih mengeras untuk di bersihkan dengan mulut Safira…. Safira pun mulai mengulum kontolku meskipun agak kesulitan karena di saat yang bersamaan dia sedang mengatur nafas nya.
Terus mengoral
Tangannya yang halus mengoral kontolku… Dan saat kontolku di dalam mulutnya sengaja aku menumpahkan sisa spermaku di dalam mulutnya… Membuat Fira terkejut dan menelan spermaku…. Ekspresi wajahnya yang tak biasa … Membuatku tersenyum.
Setelah melumat semua kontolku…. aku memapah Fira untuk terlentang di Sofa dan memeluknya untuk sedikit beristirahat….Fira juga membalas pelukanku…. Aku benar-benar lupa ini sedang jam kantor… Kami melakukan hal ini.
Senja tiba … Waktu berjalan cepat buatku dan Fira… Tenagaku sudah pulih seutuhnya mungkin karena aku adalah monster….tetapi Tidak dengan Fira yang terlihat masih letih bahkan saat berdiri saja dia masih kesulitan …. Karena vaginanya mungkin masih perih sekali setelah di aduk oleh kontolku yang super besar ini…. Ini pertama kalinya dia di buat tak berdaya saat bersetubuh.
” Fira kau Kb kan….”
ujarku.
dia mengelengkan kepala sambil tersenyum.
” Kau bercanda…..”
lanjutku agak panik.
” sejak kepergian suamiku … Aku memutuskan untuk melepas KB ku …”
ujarnya.
” dan jangan bilang ini masa suburmu….”
lanjutku.
Dia kembali tersenyum… Yang menandakan bahaya buatku….jika Fira sampai hamil … Mau tidak mau dia harus jadi salah satu budakku…. Dan tinggal di rumah utamaku.
” kalau melihat kalender … Ini memang masa suburku bos…. ”
balasnya.
” bagaimana jika kau sampai hamil…. ”
lanjutku panik.
” suatu kebanggaan bisa memilik bayi darimu….”
ucap Fira berusaha berdiri dan duduk di kursi depan meja kerjaku.
” jadi tidak apa-apa kan … Aku lupa bertanya padamu harus menumpahkan dimana… Karena terlena dengan kenikmatan mu Fira….”
ucapku.
” bukannya aku yang terlena dengan kenikmatan yang bos berikan… Dan bos benar, aku jatuh cinta dengan kontolmu…”
ujar Fira tertawa.
” kau jatuh cinta dengan kontolku … Bukan dengan diriku….”
ujarku.
Dibalas dengan suara tertawa dari Fira.
” aku ralat bos… Ke dua-duanya aku jatuh cinta…”
ucap Fira.
” bagaimana kalau kita main sekali lagi….”
ujarku.
” bos kau lupa janjimu dengan Jessica….”
ujar Fira.
” benar juga aku hampir lupa janjiku…. Sebaiknya kita balik … ”
balasku sambil melihat CCTV di ruangan stafku.
Akan bahaya jika masih ada yang terisa … Hubungan terlarang antara aku dan Fira akan terbongkar…. Saat kulihat kondisi semua Aman aku mengajak Fira untuk pulang… Dia bergegas merapihkan pakaiannya…. Memakai make up dan lipstik …. Yang tadi kubuat berantakan…. Setelah tampil elegan dan cantik.