Misi Balas Dendam Episode 38

# kembali keposisi kami

Royal Win Indonesia Entertainment – Misi Balas Dendam Episode 38, Matahari makin condong kebarat… Dan kami masih menunggu sebelum bergerak menuju lokasi royal win indonesia.

” Sampai kapan kita menunggu disini…”

ujar Ivan yang mulai tak sabar ingin menyelamatkan kedua anaknya.

” kalau kau tak sabar …. Silahkan duluan…”

ujar ku sedikit kesal dengan sikap suami bu Quraina ini.

* zreeeet… Zreeet…. Suara di alat komunikasi kami mulai aktif…

” Alex… Ini Agung … Aku sudah di posisi terbaik…”

ujarnya.

” lalu bagaimana situasi disana…”

lanjutku.

” terlihat penjagaan cukup ketat… Baik pintu utama mau pun pintu belakang…. Beberapa pos juga terlihat standby…. Dan baru saja kulihat sekitar 30 orang menyebar ke dalam hutan….”

ucap Agung memberitakan apa yang terlihat di ujung teropong snipernya.

” bagaimana dengan Sniper musuh… Kau bisa amankan mereka…”

lanjutku.

” ya aku melihat 4 orang standby di puncak post… Aku bisa menghabisi mereka secepat mungkin….”

jawab Agung.

” baiklah kami akan mulai bergerak… Bagaimana posisi tempat tahanan… Kau tahu….”

tanyaku.

” tidak Alex … Sepertinya tempat tahanan ada di rumah besar di tengah markas mereka…. ”

lanjut Agung.

” baik semuanya kita maju … ”

perintahku.

Kami bergegas masuk perlahan kedalam hutan Adi cukup terlatih … Aman mengajaknya berada didekatku…. Kami bergerak sesenyap mungkin… Sambil fokus mencari dimana ke tiga puluh orang yang akan menghadang kami…. Aku lihat beberapa sekelebat bayang di balik semak-semak… Kami siap dengan senjata yang telah di pasang peredam.

Ternyata ke 11 orang itu hanya jebakan

Terlihat rombongan pertama musuh kami yang terdiri dari 11 orang sedang menyisir hutan… Aku memberi tanda untuk semua pasukan ku untuk menyebar …. Dan bersiap memberi kejutan… Saat ke 11 orang itu sudah masuk zona serang aku langsung memberi perintah serangan.

* stuuup….stuuup stuuup.. Bunyi tembakan yang teredam oleh alat peredam yang kami pasang.

Tapi sergapan ini bukan hal yang mudah… Ternyata ke 11 orang itu hanya jebakan…. Setelah kami menyerang … Tembakan datang dari kiri dan kanan kami….perang cukup alot…aku bergegas menyerang penyerang yang ada di sebelah barat … Mereka terdiri dari 9 orang yang memakain senjata tipe mp70 yang merupakan senjata semi otomatis yang memiliki daya akurasi cukup baik.

Sedangkan senjata yang ku gunakan… M4 Carbine senjata mematikan milik tentara amerika… Melihat dari pergerakan musuh yang tak beraturan membuatku dengan mudah menghabisi mereka…. Sepertinya mereka hanya preman yang di beri senjata tanpa latihan…. Tapi tembakan semau mereka membuat aku dan pasukanku cukup kesulitan…. Karena kami tak tahu pola serangan mereka.

Aku bergerak cepat melihat penyerang didepan ku … Dengan cepat ku tusukan pisauku di dagu nya … Lalu ku robek lehernya….membuatnya seperti ayam yang baru di potong… Mataku dengan cepat melakukan observasi mencari dan memikirkan segala kemungkinan.

Kulihat pergerakan dua musuhku kembali didepanku… Mereka menembaki dengan senjata otomatis mereka…. Aku dapat menghitung jumlah peluru yang mereka muntahkan dari senjatanya…. Setelah serangan beruntun itu berhenti dengan mudah aku menjebol kepala keduanya dengan senjataku.

” Hadi, ayo bergerak kedepan ”

teriakku.

” siap bos…”

ucap Hadi.

Kami berdua mulai memisahkan diri dari pasukan utama yang di pimpin Adi…. Tujuan kami adalah segera membebaskan tawanan.

” Alex kelompok kedua mulai bergerak masuk kehutan….”

ucap Agung melihat rombongan besar kembali masuk ke hutan.

” baik … Aku sudah hampir dekat dengan markas mereka … Kau boleh mulai melakukan pembersihan…”

ucapku.

POV AGUNG

Segera ku pasang dudukan Sniperku… Aku mulai menandai lokasi mereka… Kulihat terdapat 4 post penjaga….yang terisi rata 4-5 orang…. Aku juga menemukan dua orang yang mengunakan Sniper terselip dari bangunan tingkat di markas utama musuh Casino De Granny.

Aku dapat merasakan perperangan besar terjadi di hutan tapi aku tak mampu membantu … hutan ini terlalu lebat untuk ku dapat membantu… Justru akan berbahaya jika tembakanku mengenai pasukan kami sendiri.

Aku baru saja mendapat informasi Alex saudaraku sudah hampir mendekati target serang kami… Langsung ku arahkan senjataku di kepala dua sniper yang tak selevel denganku.

Stuupp…Stuppp… Dua selongsong peluruku menembus kedua kepala sniper itu.

Kali ini arahkan senjataku ke 4 penjaga di pintu utama…. Aku harus benar-benar menunggu momen yang tepat … Jika tidak bisa ku tembak mati dalam satu kali percobaan …. Mereka akan lebih sulit untuk di habisi.

” Agung kami sudah hampir tiba…”

ucap Alex sambil menenteng kepala musuh yang berhasil di penggal olehnya.

” Aku melihat posisi kalian berdua…”

ucapku dapat melihat keduanya dalam teropong ku.

” Ada berapa orang penjaga di pintu utama…”

ucap Hadi.

” 4 diatas dan 7 di bagian bawah… Dan mereka bersenjata lengkap….”

ucapku.

” Kau bisa urus yang di bagian atas … ”

ucap Alex.

” tentu aku yang akan menghabisi bagian atas…”

ujarku sambil melepaskan tembakan pertama yang langsung menjatuhkan korban pertama yang menggengam senjata mesin…. Membuat dia terjatuh dari menara post setinggi 10 meter.

Sontak membuat semua penjaga kocar-kacir bersiap… Tapi aku sudah mampu membaca dengan intuisiku pergerakan dari ketiga penjaga yang tersisa…. Aku dapat membunuh ketiganya bahkan sebelum mereka sadar serangan berasal dari mana…. Tapi salah satu dari penjaga menekan tanda bahaya… Membuat sirine di seluruh markas milik Joker meraung-raung.

” Alex maafkan Aku…”

ujar Agung.

Alex dan hadi pun maju… Dengan membabi buta Hadi menerjangkan seluruh selongsong ke pada ketujuh penjaga yang berkumpul di sekitar tubuh temannya yang tertembak membuat ketujuh orang itu tak mampu menghindari dari gempuran maut hadi.

” Kau menghabiskan senjata saja…”

ucap Alex.

” aku terlalu ambisius bos…”

ujar Hadi terdengar dari alat menghubung kami.

” Alex … Ada lebih dari 10 orang mengarah ke kalian..”

ucapku.
Royal Win Indonesia Entertainment | Amin nina 3 | Misi Balas Dendam 38
Pages: 1 2 3 4 5 6

You may also like...

1 Response

  1. Agus21kuncoro berkata:

    Good, Mantap bang