Misi Balas Dendam Episode 33
Misi Balas Dendam (Episode 33)
Royal Win Indonesia Entertainment – Misi Balas Dendam Episode 33 Malam panjang berganti… sinar surya mulai mengeluarkan cahaya meskipun masih Malu-malu mengeluarkan sinarnya…. Kejadian semalam tak bisa kulupakan kelopak mataku seakan berat untuk terbuka… Aku tidur kurang dari 3 jam … Membuat mata tertutup erat tak membuka… Saat tangan-tangan Halus menyentuh tubuhku….aku berusaha untuk tak memperdulikan nya
” Tuan Hari ini kau tak Apel…”
ucap Tia membangunkanku.
” Sebentar lagi ya Sayang aku benar-benar masih ngantuk….”
ucapku berusaha melawan suara itu.
” Hera, Fina kalian juga bangun…kenapa kalian ikut-ikutan kesiangan…”
teriak Tia.
” Kak… Maaf aku benar-benar kehilangan tenaga…”
ujar Fina kembali memeluk Guling nya.
” tuan … sudah pulang kak…”
ucap Hera tidak menyadari aku tidur di sampingnya.
” itu yang ada disampingmu…”
ucap Tia membuka Horden membuat cahaya memasuki sangat banyak ke ruangan ini.
” Tuanku sayang … Kau buat ku takut saja… ”
teriak Hera mengoyangkan tubuhku… Yang tetap enggan bergerak.
” kau takut… Tapi tidur mu lelap sekali… Kau tak sayang dengan tuanmu ini…. Justru Tia yang setia Menantiku…”
ucapku tetap tak bisa bangun tubuhku terasa pegal-pegal.
“Kau marah denganku… Kak Tia jahat harusnya kau membangunkanku… Dan kenapa Fina tidur disini… Dimana Henny kenapa dia tak berada disini….”
ucap Hera bertubi-tubi.
” ya aku benar-benar marah padamu… ”
ucapku membalikkan badan berusaha menjauhi suara Hera.
“hahaaa… Rasakan kau… Tidur mu itu seperti kerbau… Tapi benar dimana Henny… Apa dia…”
ucap Tia khawatir dengan keberadaan Henny.
” tuan… Maafkan Hera… Kalau tuan tak mau memaafkanku aku akan menangis ….”
ucap Hera manja padaku… Dia benar-benar merasa menyesal.
“oh… Henny telah ku kembalikan ke tuan Aslinya… Jadi dia tak akan di bawahku lagi mulai saat ini…”
ucapku.
” Lalu.. Dia bersama Tuan Adi….”
ucap Tia.
” Kak Tia diam dulu… Hera sedang dimarahin nih… Tuan maafkan Hera ya…”
ucapnya memelas.
Aku bangun dari tidur ku dan menatap wajah Hera yang amat cantik…. Fina juga mulai bangun dari tidur nya … Hanya menatap kami berdua.
” aku bisa saja memaafkanmu… Tapi ada syaratnya…”
ucapku.
” Apapun syaratnya aku siap tuan…”
ucap Hera menyakinkan ku.
” baik … Benar kau siap… Aku ingin saat aku selesai mandi… Kau sudah selesai memasak sarapanku… Dan juga buat kalian yang coba membantunya awas saja…”
perintahku.
” tapi masakan Hera kan tak pernah enak tuan… Kak Tia gimana nih… ”
ucap Hera bingung karena kemampuan masak bisa di bilang di bawahnya kata hancur.
” jangan ada yang coba membantunya… Ini hukuman keras buat Hera… Dan jika kamu gagal memuaskan hasrat sarapanku … Aku akan memulangkan kau ke Hadi….”
ucapku.
” Tuan.. Jangan kembalikan aku pada Hadi….”
ucap Hera memelas.
” baik mulailah memasak… Aku akan segera mandi…”
ucapku.
” Baiklah tuan… Aku akan melakukannya…”
ucap Hera.
” Tia, Fina dan dua wanita yang menguping di pintu depan… Ikut dengan ku… Kita mandi bersama….”
teriakku.
” mandi bersama… ”
ucap Hera kaget.
Pintu kamarku terbuka Neti dan Nura masuk kekamarku…. Mereka tersenyum sumringah karena Hera sedang mendapat hukuman yang menurut keduanya paling berat buat buat Hera yang tak bisa memasak.
“kau tunggu apalagi … Cepat lakukan, kalau kau terlalu bengong itu akan mengurangi banyak waktumu”
tegasku.
Hera segera berlari menuju dapur.
“Apa kau tak keterlaluan melakukan hal itu….”
ucap Tia coba menasehatiku.
“benar tuan… Meskipun aku sedikit membenci sikapnya tapi hukuman itu membuatku tak tega mendengarnya …”
ucap Fina.
Sedangkan Neti dan Nura hanya tertunduk… Mereka juga ingin bersuara tapi dari pada memperkeruh keadaan mereka berdua memilih untuk diam.
” senangnya melihat para istriku saling perduli…”
jawabku mengejek mereka… Dan berusaha bangun dari tempat tidurku yang nyaman ini.
Aku pergi ke kamar mandi….semua wanitaku tersenyum terpaksa… Mereka masih memikirkan nasib Hera.
” Kalian menolak perintahku…. Mau ku hukum juga…”
teriakku.
Sontak membuat keempat wanita ku bergerak ke kamar mandiku yang cukup luas untuk menampung banyak orang.
Aku langsung membuka pakaianku…. Dan itupun diikuti oleh keempat wanitaku… Aku sedikit menahan tawa karena sikap kepatuhan para wanitaku dan Melihat ada empat wanita bugil didepanku… Andai saja hari ini tidak Apel aku akan memberi mereka jatah satu-persatu …lalu kembali tidur.
Mereka berempat berdiri menunggu perintah selanjutnya dariku.
” Nura kau harus mengusap tangan bagian kiri…. Dan neti di bagian kanan… Fina bagian bawah… Dan Tia kau bagian atas… Hari ini aku benar-benar malas bergerak jadi tolong kembalikan kekuatanku… ”
perintah ku sambil menahan tawa… Aku seperti pemimpin yakuza dengan banyak pelacur disampingnya.
Berendam bersama empat yang lain
Misi Balas Dendam Episode 33, Aku langsung menceburkan diri dalam bathtub…lalu keempat wanita langsung bergerak sesuai dengan posisi yang telah ku beri tahu… Nura mulai mengusap sambil memijit tanganku bagian kiri…bahkan dia dengan nakal mengusap tanganku dengan payudaranya…. Neti pun melakukan hal yang sama tapi pijatannya terasa lebih bertenaga dari pada nura yang terasa hanya mencubit kulitku.
Jari-jemari kakiku di pijat halus oleh Fina…. Lembut dan penuh penghayatan…..dan bagian terpenting ku serahkan pada ahli nya… Tia memijat pundakku… Aku tahu kemampuannya cukup mumpuni di bagian ini hingga aku larut dengan pijatan nya yang luar biasa….santai tentam membuat semua energi ku kembali ketubuhku.
” Tuan kontolmu ku pijat dan aku bersihkan juga ya…”
ucap Fina dengan wajah ragu-ragu nya.
” tentu Area bawah milik mu semua…”
ucapku yang memejamkan mata menikmati setiap sentuhan dari para wanitaku… Ini baru hidup.
Tiba-tiba aku di kejutan dengan lidah Fina yang menyentuh ujung kontolku.
” Fina… ”
teriakku.
” Maaf Tuan…. Apa aku salah….”
ucap Fina.
” Lanjutkan aku hanya kaget….”
ucapku tersenyum.
” itu curang tuan… Masak cuma Fina yang boleh membersihkan Itu…”
ucap Neti menunjuk kontolku.
” ya curang … Aku juga pengen merasakannya….”
ucap Nura merajuk….dan menghentikan pijatannya.
” kalau kau punya istri banyak kau harus adil tuan…”
Lanjut Tia.
” behh… Kalian iri …. Bukannya tadi malam ada yang minta ampun saatku meminta jatah…. Lalu Neti kau juga jatuh di ronde pertama …. Dan kau wanita bijaksana kau menolakku tadi malam kan…”
jawabku santai sambil menikmati setiap sentuhan lidah Fina membuat kontolku kembali menunjukkan kedikdayaannya.
” aku takut tak bisa bangun pagi ini… Aku kan akan menemanimu kerja….”
ucap Nura memberi alasannya.
” benar-benar memalukan… Tapi tuan juga menyerangku tanpa jeda… Jadi aku cepat klimaks dan kelelahan… ”
lanjut Neti sambil mencium pipiku.
” jadi itu Alasan kalian berdua…. Bagaimana dengan wanita spesialku ini…”
ucap ku melihat kearah Tia menanti Alasan yang keluar dari mulutnya yang seksi.
” aku ni comment deh…”
ujar Tia.
” nah kalau begitu jangan iri … Fina yang belum dapat jatah…”
ujarku tersenyum…karena berhasil menemukan solusi yang cukup tepat untuk masalah ini.
Kami melanjutkan mandi bersama kami…. Banyak kebahagian pagi ini …. Mengawali hari baru yang mungkin akan terjadi hal yang tak terduga selanjutnya… Aku hanya perlu bersiap untuk semua kemungkinan ini.
Sekarang giliranku yang mengambil alih permainan… Aku yang akan menyabuni para wanitaku … Bagian yang memang aku setting untuk menambahkan semangat kerja pagi ini… Sudah lama terpikirkan di otak kotorku baru kali ini ada kesempatan itu.
” duduk lah disini … Kali ini kita gantian…. Kalian akan ku manjakan….”
ucapku sontak membuat keempat kaget…. Tak menyangka apa yang akan ku ucapkan.
” Tuan Hari ini kau Apelkan…. Nanti kau kesiangan kalau melakukan itu pada kami….”
Ujar Tia.
” tidak akan telat … Nura jam berapa sekarang…”
tanyaku.
” pukul 5.56 WIB tuan….”
jawab Nura yang melihat jam dinding yang berada dikamarku… Karena posisinya yang dapat langsung melihat jam dinding itu.
” Masih banyak waktu…. Sekarang Fina duduk disini ”
ucapku.
Aku mulai menuangkan banyak sabun di tanganku dan mendekati Fina.
” Tuan aku malu…”
ucap Fina dengan wajah yang cukup tegang.
Aku tak memperdulikan ucapannya dan mengusap bagian punggung terlebih dahulu lalu mulai bergerak kearah leher dan bagian pantat … Setelah itu aku mengusap-usap payudaranya.
“ekhhh… Tuann…pelan-pelan….”
desah Fina.
” aku masih kangen sama payudaramu…”
bisikku yang membuatnya mengeliat.
Aku meremas cukup lama payudara kenyal milik Fina… Sampai akhirnya aku menyuruh Fina menghadapku.
” ada Apa tuan … Kenapa melihatku seperti itu…”
ucapnya sambil mengigit bibirnya.
” Kau boleh bekerja… Tapi aku tak mau kau memaksakan diri… Lihat kantung matamu terlihat jelas… mulai sekarang berjanji untuk tidak memaksakan diri…”
ucapku membuatnya terfana.
” Tuan terima kasih untuk semua nya… ”
ucap Fina ingin memelukku.. Tapi aku segera menghindar.
” bilas dulu tubuhmu… Baru kau boleh puas memelukku…”
ucapku tertawa.
Fina pun membalas senyumku…. Dan dia bergegas membilas.
” Fina kau boleh salin secantik mungkin…”
perintahku.