Misi Balas Dendam Episode 32
Seorang perawan
Aku merasakan sesuatu yang becek berada di dalam memek Slyvia ….aku mulai menarik keluar kontol…. Saat aku mengeluarkan kontol ku …. cairan yang kurasakan tadi ikut keluar tapi ada yang berbeda…. Cairan bercampur dengan darah segar… Awal aku sedikit termenung… Tapi yang ku tahu itu darah perawan aku benar beruntung mendapatkannya dari Slyvia…. Slyvia benar-benar seorang perawan…
Itu membuat aku semangat untuk membuatnya benar tak bisa lepas dari kenikmatan yang kuberi dan aku lah yang memecahkan keperawanan nya… Aku memulai kembali kali ini aku mulai konsisten memasukkan dan mengeluarkan kontolku… Membuat cengkraman Slyvia makin keras …. Tubuh terus meracau kenikmatan…..karena gesekan demi gesekan membuatnya tersengat birahi tanpa henti.
Aku mulai terbiasa dengan pola ini… Aku mulai berani mempercepat penetrasi di dalam lubang vagina sempit itu.
” hoss… Hosss tuann… Sungguh nikmat…”
ucap Slyvia… Yang sudah penuh keringat.
” huuu… Enak sekali cintaku…. ”
teriakku memukul pantat Slyvia yang putih.
*plook..ploookk.. Plokkkk. Benturan kami makin keras saja … Lalu kontolku juga mulai merasakan sesuatu berkumpul tepat di kepala kontolku.
” Slyvia bersiaplah… Aku akan menyemburkan lahar putihku”
teriakku.
” cepat keluar tuan… Slyvia juga udah mau keluar…. Akhhhh….akhhhh… Akh… Kahhhh…”
jerit Slyvia mencapai klimaks lagi.
croooot….. Crooot aku puas telah menaburkan seluruh benihku didalam lubang Vagina nya… Aku langsung rubuh di sampingnya menikmati hangat tubuh Slyvia… Ku peluk Slyvia erat… Sambil mencumbu mulutnya.
” terima kasih… Ini pertama kalinya aku merasakan sesuatu yang luar biasa seperti ini…”
ucap Slyvia dengan nafas yang amat berat…. Dan tak henti tersenyum.
” aku juga berterima kasih Slyvia… ”
ucapku.
” kau harus berjanji padaku … Aku sudah memberikan harta paling berharga dalam hidupku untukmu…”
ucap Slyvia… Lemah dan akhirnya dia memejamkan mata kelelahan.
Cairan sperma yang berpadu dengan cairan cinta dan darah segar masih terlihat keluar dari vagina Slyvia.. Slyvia tak bisa bergerak… Dia benar-benar kelelahan … Jadi kuputuskan untuk tidur menemaninya… Sambil terus membelai rambutnya yang panjang itu.
POV LIANA
Aku masih terus memandang hutan yang gelap itu… Mencari keberadaan pria yang membuatku tak henti memikirkannya…. Tapi lamunan ku di buyarkan dengan panggilan dari anak buah ayahku yang tak henti mengedor kamarku.
” Aku sudah bilang untuk berhenti memanggilku…”
ucapku.
” maaf kan Aku nyonya… ”
ucap nya.
Aku bergegas menyusuri ruang untuk tiba di tempat berkumpulnya seluruh keluargaku.
” Dari mana saja kau …”
teriak Ayahku.
” aku ketiduran Ayah… ”
jawabku berbohong.
Aku langsung duduk disamping kakak dan ibuku… Cukup lama kami berbincang kemajuan dan perkembangan semua sektor usaha kami.
Sampai tiba saatnya ayahku membahas As Company yang merupakan perusahan milik Alex dan saingan utama keluarga kami.
” tuan menurutku sudah saatnya kita mengulung habis usaha dari pesaing kita itu…”
Ujar Horizon.
” pertumbuhan mereka juga bisa di bilang lambat dan tak berkembang….”
ujar banker Goldrich Company.
” kerugian mereka juga terjadi … Saat ini POM bensin mereka tidak Operasional akibat semua karyawannya di bantai oleh Wili… ”
ujar Ivan.
” kekuatannya sudah sangat lemah… Hanya perlu satu serangan ke daerah vital mereka … As Company akan tinggal sejarah…”
ucap pria yang berwajah mirip Harun yang merupakan Adik kandungnya.
” tapi menurut itu hanya tipu muslihat mereka… Agar kita menyerang mereka dan akan berakhir dengan kerugian di pihak kita….”
ucap Joker.
” benar kata Joker… Saat ini kita tak tahu siapa saja kolega alex dan berapa jumlah kekuatan tarung mereka….”
Ucap kakak ku yang ikut menganalisa keadaan.
” kita hanya perlu menghabisi Alex… Maka akan mudah menghancurkan segala yang tersisa …”
teriak Harun… Membuat semua hadiri… Langsung bertepuk tangan.
” Tunggu ayah… kenapa kau ingin menghabisi Alex….dia hanya hidup seorang diri saat ini…”
ujar ku protes.
” Liana duduk… Aku tak butuh kau untuk ikut campur….”
teriak ayahku.
” tidak ayah… Ayah harus mendengar kan aku dulu… alex bukan pria yang jahat….dia sudah cukup menderita dengan meninggal kedua orang tuanya…”
ucap Ku kembali.
” mereka itu hanya para monster… Mereka tak pantas hidup didunia ini… Sedangkan kita adalah manusia terhormat dan suci…”
ujar ayahku.
” apa kau masih berhubungan dengan Anak itu… Ingat Liana sebentar lagi kau akan menikah jadi fokus saja pada calon suamimu….”
teriak Ayahku dengan nada yang tinggi.
” tapi aku tak mencintainya… Aku hanya mencintai alex”
balasku sontak membuat semua hadirin terkejut dengan ucapanku… Yang mencintai musuh dari keluarganya.
” kau pasti telah diracuni oleh pria sampah itu… Atau jangan-jangan kau baru bertemu dengannya…”
teriak Ayahku yang makin murka.
” Pantes saja ada salah satu dari anak buah As Company di tengah hutan tadi..”
ucap Joker.
” Apa mereka bersiap menyerang kesini ”
ucap Horizon.
” perintahkan semua penjaga untuk menyisir segala tempat yang ada disini…. Ini rumah mereka jelas mereka punya kuasa penuh…”
teriak Pria Hitam yang merupakan kepala penjaga Goldrich Company.
” erico… Cek apakah disini terdapat hidden camera… Atau alat sadap lain….”
ucap Horizon.
” siap pak….”
erico seorang programer milik Goldrich Company.
Cukup lama Erico melakukan pengecekan secara menyeluruh dan ternyata tak ada alat pemantau atau penyadap yang ada disana.
” ini aneh kenapa tak ada alat penyadap apapun… ”
ucap Horizon.
” bunuh semua penjaga, tukang bersih-bersih dan bakar semua villa ini….”
ucap Joker.
” kau pintar sekali joker… Lakukan apa yang di dikatakan olehnya….”
ujar Harun tersenyum licik.
” ayah… Hentikan … Ini kriminal… Mereka tak bersalah apapun ….”
Teriakku protes.
” Liana diam … Jangan ganggu urusan ayahmu…”
teriak ayahku.
” tapi ayah … Jangan lakukan itu…aku tak ingin ayah melakukan hal yang buruk seperti itu…”
teriakku kesal.
” diam kau… Kau menentang ayahmu sendiri… Penguasa mutlak dan Raja utama dari Goldrich Company… Dan tak ada yang berani membantahku termasuk kau….”
ucap Harun dengan keras dan memukul meja keras.
Tiba-tiba tanganku ditarik oleh kakak ku… Untuk keluar dari aula pertemuan.
” kak hentikan … Kenapa kau melakukan ini… Apa yang dilakukan ayah itu salah….”
ucapku.
* plakkk… Tamparan keras di pipiku… menghentikan ucapku.
” dia ayahmu… Apapun yang dilakukan kau harus mendukungnya bukan membantahnya di depan orang lain seperti itu….”
ucap kakak ku.
” kakak apa yang dilakukan ayah pada keluarga Alex… Selama aku berada di luar negeri…”
tanyaku.
” banyak hal yang terjadi…. Kau harus cari tahu sendiri… Saat kau tahu apa yang terjadi kau akan mendukung siapa….”
balik tanya kakakku.
” Ayah kita adalah segalanya bagiku… Begitu juga Alex kak…. Apa yang harus ku lakukan…”
ucapku menangis.
” pilihlah dengan hatimu…”
ucap kakak meninggalkanku.
Aku benar-benar ketakutan… Aku tak bisa menghentikan ini… Hanya akan ada dua pilihan bersama ayahku atau menentang ayahku.
” tuhan aku tak mampu memikul beban mu ini…”
jerit Hatiku….meringkuk diluar gedung pertemuan kami.
Greetings! Very useful advice within this article! Its the little changes that make the most significant changes. Thanks a lot for sharing!