Misi Balas Dendam Episode 22

Melakukan Pemeriksaan

Tiba di rumah… Kulihat dokter sudah selesai melakukan pemeriksaan… Ku tinggalkan Fina… Aku ingin berkonsultasi dengan dokter tua itu.

” bagaimana keadaan keduanya”

ucapku.

” satu yang tertembak … Dia akan baik-baik saja dia hanya butuh istirahat… Yang satu nya dia mengalami keguguran aku berhasil mengeluarkan bayinya… Namun Harus dilakukan koret untuk pembersihan rahimnya… Namun aku tak bisa hanya dokter spesialis yang dapat melakukannya… Tapi pendarahannya juga sudah berhenti…”

jelas pak dokter.

” bagaimana kalau kita tak melakukan pembersihan…”

tanyaku lagi.

” takutnya ada sisa janin yang masih terdapat disana … Dan berbahaya pada rahimnya… Dia tak akan memiliki anak lagi jika itu terjadi… ”

jelas pak dokter lagi.

” baiklah pak aku akan mencari dokter spesialis nya”

ucapku bersalaman dengan pak dokter dan mereka pergi dari rumah ini…. Ku dekati wanita yang terduduk termenung di ruang tengah.

” mulai saat ini kau boleh tinggal disini… ”

ucapku.

” terima kasih pak…”

ucap Fina tersenyum.

” istirahat lah… Dan jaga kedua wanita yang sedang sakit diatas sana…”

ucapku.

” ya pak…”

ucap Fina kembali.

” kalau kau ingin mandi…. Di sini terdapat baju tidur di lemari , besok aku akan mengambilkan semua pakaian mu dari mess….”

ucapku dan berlalu pergi.

Saat akan keluar dari rumah ini… Fina menepukku punggungku… Dan saat aku berbalik dia menciumku dengan bibirnya yang tipis.

” terima kasih telah menyelamatkan saya…”

ucap Fina langsung berlari menjauh.

Ku balas dengan senyuman saja… Karena wanita itu langsung menghilang dari pandanganku …. Ku tinggalkan tempat ini.

Kubuka pintu utamaku… Tiba-tiba aku langsung di peluk wanita.

” tubuh mu penuh luka…”

ucap Tia meringis.

” maaf aku terlambat pulang… ”

ucapku.

” tidak apa-apa yang penting kau selamat … Aku sangat takut kau tak kembali…”

ucap tia memelukku dengan erat.

” aku sudah bilang, orang sepertiku sulit mati…”

ucapku sambil tertawa kecil.

” jangan melakukan itu lagi…. Aku benar-benar khawatir… ”

ucapnya lagi.

” baiklah , tubuhku penuh darah… Apa kau tak takut dengan ku….aku baru menghabisi banyak nyawa”

bisikku.

” aku tak pernah takut dengan mu….aku tahu alasanmu melakukan itu karena kau ingin melindungi sesuatu yang berharga jadi aku tak pernah takut denganmu”

lanjut Tia.

” kenapa kau masih bangun, kau harus menjaga anak kita… Udara malam tak baik untuk nya”

ucapku mengelus perut Tia.

” bagaimana aku bisa tidur nyenyak saat ayahnya sedang bertarung hidup dan mati…”

ucap Tia tersenyum indah… Yang dapat memulihkan semua kelelahanku

Ku langkahkan kaki menuju kolam… Untuk membilas semua luka dan darah dari semua musuhku.

” kau ingin mandi dulu kan….”

ucap Tia pergi mengaktifkan air pemanas di kolam.

” apa kau masih malu… Melihat ku telanjang…”

ucapku tersenyum…. Langsung berendam di kolam dengan air hangat membuat sedikit rileks.

” saat dia tersenyum semua orang tak akan percaya kalau dia baru berlumuran darah…”

ucap Tia di dalam hati mengambil semua pakaian ku yang berlumur darah dan membakarnya…dan Tia melamun … Entah apa yang berada di pikirannya saat ini.

” dari pada bengong disitu lebih baik bantu aku mengusap punggungku….”

perintahku pada Tia.

Tia pun membuka pakaian malamnya… Menyisakan BH dan celana dalam …lalu mendekatiku ikut berendam.

” kau cantik Tia….”

Pujiku.

” aku tahu … ”

jawab Tia sambil tertawa.

Dia mulai mengelus lembut punggungku dengan tangan yang halus… Beberapa kali dia sengaja menempal buah dadanya di punggungku… Aku dapat merasakan bentuk bulat dan kenyal yang besar membantu mengusap punggungku.

” kau coba nakal ya …”

ucapku menangkap payudaranya.

” akhh… Maaf kan aku tuan…”

balas Tia sambil mengengam kontolku di dalam air hangat.

Makin kuremas payudara sekalnya… Lalu ku jilat melalui sela-sela payudara hingga kelehernya yang putih bersih tanpa noda… Desahan dari mulut yang seksi pun terdengar merdu di telingaku… Membuat aku kembali merasakan tenaga terkumpul di senjataku yang mulai mengeras.

” tuan…akhhg hentikaann…akhhhgg…”

ucap Tia mengigit bibirnya menahan gelora birahi yang ku buat.

” kau yang memulai sayang”

bisikku.

” anak kita sudah tidur ayah…”

bisik Tia mengodaku.

” tapi kau harus tanggung jawab , junior sudah beraksi nih…”

pinta ku membalas godaan Tia.

” ya sudah sini… Mana junior kesayangan ku…”

ucap Tia menarikku ke pinggir kolam.

Dia pun mengocok kontolku dengan tangannya… Ini sungguh sebuah refreshing yang efektif setelah berduel yang menghabiskan semua tenagaku… Tak berselang waktu … Tia mulai mengulum kontolku dengan mulut seksinya…perlahan tapi pasti dia memasukkan kontolku…. Melahapnya tanpa ampun… Lidahnya terus menghelus kontolku yang makin mengeras.

” Tiaku memang pintar melakukan oral seks…”

gumamku.

Menikmati kenikmatan duniawi

Saat aku sedang merasakan kenikmatan duniawi Tiba-tiba Tia menghentikan oral seks nya … Pergi meninggalkanku menuju dapur dengan tubuhnya yang bugil…. Membuat pantatnya bergerak kiri dan kanan.

” kenapa menghentikannya sayang…”

ucapku memanggil Tia.

” kau pasti belum makan…”

ucap Tia memakai celemeknya untuk menutupi tubuh yang bugil yang justru membuat tubuhnya semakin mengairahkan.

Ku dekati lagi dia yang berdiri di depan kompor gas… Dan menyiapkan beberapa sayur dan memotongnya

” kau mau memasak apa sayang …”

ucapku peluk dia dari belakang…sambil ku elus pantatnya yang bugil dengan kontolku.

” aku sedang masak….jangan ganggu dulu…nanti masakannya jadi tidak enak tahu”

ucap Tia mengerutkan bibirnya.

” tapi setelah itu aku yang akan memasakmu ya…”

ucap ku pada Tia di balas sebuah senyuman.

” tuanku…. Kau sudah pulang…”

teriak seorang wanita turun dari tangga mengagetkan kami berdua.

” Nura…. Kau bangun….”

ucapku.

Dia pun langsung memelukku…. Sambil menangis… Aku lupa menanyakan keadaan Nura dan Hera pada Tia.

” syukurlah tuan tidak apa”

teriak Nura.

” Nura ini tengah malam….bisa kau sedikit pelan”

bisikku.

” maaf kan aku… ”

ucap Nura menurunkan suaranya.

” aku sudah pernah bilangkan menjadi pendampingku , kau tak boleh jadi wanita cengeng…”

ucapku sambil memegang pipinya yang berlumuran air mata.

Di ikuti suara ketawa dari Tia yang sibuk memasak… Nura pun mengusap matanya… Untuk menghapus air matanya.

” Nura kau melakukan kesalahan…”

ucapku.

” kesalahan apa tuanku….”

ucap nya.

” karena datang diwaktu yang salah…”

ucapku sambil menunjukkan kontolku yang berdiri tegak…. Diikuti senyuman Tia melihat aksiku mengoda Nura.

” maksudnya….”

ucap Nura polos belum mengerti dengan keadaan ini.

” ini ulah kakakmu yang nakal…. Dan tak bertanggungjawab dengan ulahnya dan dia melimpahkannya kepada mu….”

ucapku sambil memainkan kontolku…. Mendekati Nura.

” tubuhku milik mu Tuanku…”

ucap nura mengerti.

Ku buka perlahan-lahan kancing demi kancing pakaian tidur Nura…. Aku melihat payudara indah tanpa perlindungan yang membuatku tak sabar menyentuhnya… Meremas-remasnya payudara nya… Tia hanya memperhatikan kami sambil tersenyum-senyum sambil melanjutkan masakannya.

Nafsuku sudah berada di ubun-ubun ku jadi langsung ku tarik celana tidurnya ….. Aku mulai mengesekan kontolku ke vaginanya yang tertutup celana dalam…. Sambil terus menyusui di payudara Nura …. Yang mulai memerah akibat keganasan mulutku yang ganas melahapnya…. Dengan pentil yang makin mengeras…. Dan desahan bersahutan dari mulut Nura

” tuann… Pelaaann … Ahhh….ahhhhk…”

bisiknya.

Saat aku menyuruhnya membuka celana dalam nya aku langsung mengendongnya… Dan menancapkan kontolku masuk kedalam vagina yang sudah terbuka akibat posisinya.

” kha..akkhh….. Terruuuss… ”

teriaknya… Mulai mengeluarkan desahannya.

Nura pun mulai men cupang leherku….dengan bibirnya yang kecil… Ku genjot semakin cepat membuat desahan Nura makin menjadi-jadi Tubuhnya yang mungil terus terhentak- hentak oleh kontolku.

Nura mencapai klimaksnya… Cairan mulai menetes dari dalam vaginannya…. Kemudian ku cabut kontolku… Dan membawa Nura ke ruang tengah.

” sayang …. Sekarang jongkok…”

ucapku.
Royal Win Indonesia Entertainment - Misi Balas Dendam Episode 22 Gambar 22.3
Royal Win Indonesia Entertainment – Misi Balas Dendam Episode 22 Gambar 22.3
Pages: 1 2 3 4 5

You may also like...