Misi Balas Dendam Episode 22

Benturan Golok

Tapi kelelahan bukan hanya terjadi padaku… Franz pun terdengar nafasnya oleh telinga ku…. Dia baru pertama kali bertarung selama ini… Waktu hampir mencapai tengah malam….ku kumpulkan tenaga ku …. Untuk kembali menyerang kembali.

Benturan kedua golok kami kembali terdengar… Tapi kali ini Franz yang sedikit terpental….kelelahan pun membuat fokusnya sedikit buyar…. Membuat pertahanannya sedikit terbuka… Mengunakan tangan kiriku… Ku tinju ulu hati hingga goloknya terlepas dari tangan … Kuteruskan dengan tendangan kaki kanan ku membuatnya terpental menabrak susunan kayu yang terdapat di gudang ini …. Bahkan salah satu kayu yang cukup tajam menancap tepat lengan kanannya… Membuat gerakannya terhenti sementara.

” kau bilang ingin membunuhku…”

teriakku padanya.

” wajar saja jo bisa kau kalahkan ….”

desisnya.

” Franz bangun… Cepat kalahan dia…”

teriak Wili yang mulai panik.

” aku akan mengakhiri penderitaan mu… Terima kasih membuat ku sangat senang dengan pertarungan ini….”

ucapku memberi hormat pada Franz.

Aku mengambil golok milik Franz yang tergeletak… Dan meloncat ketempat dia berbaring kesakitan. Aku tusuk leher dengan golok kesayangan nya…. Namun Franz tak ingin kalah begitu saja dia menahan golok dengan kedua tangannya membuat seranganku sedikit terhenti…. Namun Ku ayun kan golok yang satu nya… Ku potong tangan kanan Franz yang menahan laju seranganku.

” akhhh…. Ahhh….”

teriak nya sesaat.

kemudian suasana menjadi hening saat golok kesayangan nya telah menembus leher pemiliknya sendiri…. Membuat Franz menghembuskan nafas terakhirnya.

” letakkan senjata mu… Jika tidak ingin wanita ini ku tembak…”

ucap Wili.

” kenapa kau takut denganku…. Kalau kau berani ayo kita berduel…”

teriak ku.

” diam kau… Cepat letakan senjatamu….”

ucap Wili makin mendekati pistolnya ke mulut Fina.

” baiklah … ”

ucapku melemparkan golokku ke arahnya.

Pertempuran yang mengeluarkan banyak tenaga

tembakannya menyerempet lengan kiri ku… Membuatku sedikit tertunduk sambil memegang lenganku.

” aku akan mendapatkan hadiah dari ketua Harun… Jika berhasil membunuh pemilik As Company ….”

ucap girang Wili… Mengarahkan pistolnya ke arahku.

” kau lihat wanita cantik… Bosmu akan berakhir disini…”

teriak wili menekan platuk pistolnya untuk menembakkan peluru keduanya.

Aku sudah terlalu banyak mengeluarkan tenaga saat melawan franz… Jadi Untuk menghindari serangan ini sedikit mustahil buatku karena ini begitu cepat…. Namun kulihat sesosok tubuh berdiri di depanku … Menghadang peluru dengan punggung kirinya…. Ternyata itu Neti dengan tubuhnya penuh darah dan dalam keadaan bugil.

” pak bos… Habisi pria pengecut ini…”

ucap Neti langsung rubuh.

” serahkan padaku…”

bisikku.

Langsung berdiri ku lihat kepala marco ada didekat kami ku tendang kepala itu kearah Wili membuat pistolnya terpental… Wili yang kaget berusaha kabur Dengan cepat kutusuk kaki kanannya dengan pisauku… Dan mengambil kaki kiri yang menjadi tumpuan dan menendang hingga patah.

Membuat Wili terjatuh … Menjerit kesakitan kedua kaki terkena seranganku….ku ambil lagi tangan kanannya ku pelintir dan * trakkk… Suara tulangnya patah kembali terdengar

” Ampuuunn…. ammmpun sakit… Jangan bunuh sayaa…akan ku beri apapun untuk mu…”

ucap wili menghiba.

” sudah ku bilang dari awal aku akan menghabisimu…dan tak akan ada maaf untuk mu…”

teriakku berdiri gagah didepannya yang meringkuk kesakitan.

” jangaan… Berapapun akan ku bayar…”

teriak wili menahan sakit.

” aku tak akan membunuhmu…”

ucapku.

” terima kasiih…”

ucap Wili langsung balas cepat.

” tetapi wanita ini……”

ucapku memberikan pisau ku kepada neti yang terbangun sambil memegang punggungnya yang mengalir darah.

” jangannn… Jangaaan bunuhh… Sayaa…. Akhhh… Ahhhh…. Ahhhh… Ekhhh”

teriak Wili.

Dengan brutal neti membantai Wili yang sudah tak berdaya… Di tusuk matanya, dada berulang- ulang dengan pisauku… Aku menyukai adegan ini… Aku baru melihat sisi gelapku pada Neti.

Ku hampiri Neti mengambil pisau ku dari tangannya… Untuk mengakhiri serangan brutal dari Neti.

” berbaring lah… ”

ucapku.

Neti berbaring ku berikan tanganku untuk neti mengigitnya saat aku mencongkel peluru yang bersarang di punggung nya.

” akgggg…akggg”

gigitnya di tanganku.

Aku berhasil mengeluarkan pelurunya … Aku Robek baju ku untuk menutup lukanya.

” maaf kan ku datang terlambat…”

ucapku mengusap kepala Neti.

” terima kasih sudah datang pak bos..”

ucap neti sambil memelukku.

” kita harus pergi dari sini…”

ucapku.

Di balas sebuah anggukan…. Kulepas ikatan yang membelenggu Fina… Fina langsung memelukku.

” aww…sedikit sakit …”

ucapku pada Fina.

Membuatnya melepaskan pelukannya…tubuhku penuh luka akibat duel-duelku malam ini.

” maaf pak…”

ucapnya.

” kau bisa membawa mobil…”

perintahku.

” bisa pak … ”

ucap Fina.

Ku gendong Neti ke mobil milik Goldrich Company… Fina pun segera duduk di kursi kemudi.

” Bapak bagaimana…. ”

ucap Fina.

” aku bawa motor … ”

ucapku dan berlari ke arah motor …

Aku ingat dengan wanita hamil istri dari Wili… Yang ku borgol di motor…. Tiba disana aku di kejutkan dengan tubuh wanita itu babak belur dan dia pun pingsan dengan banyak darah mengalir dari bagian bawahnya.

” Fina… Bawa wanita ini jugaa…”

ucapku.

” siapa dia pak….”

ucap Fina mengendarai mobil keluar dari gudang.

” untuk apa kita menolong istri penjahat…”

teriak Neti dari kursi belakang.

” yang jahat suaminya…dia tak punya salah apapun ”

ucapku membuat Neti diam.

Ku ketakkan wanita itu di samping Fina… Kami pun bergegas….aku menggunakan motor dan Fina menggunakan mobil…. Menuju rumahku… Di perjalanan aku menghubungi dokter keluarga ku

Tiba dirumah

Tiba di rumahku… Aku langsung mengiring mereka kerumahku di bagian belakang disini terdapat rumah terpisah dengan rumah utamaku meskipun masih tetap satu pagar… Biasa ini di gunakan mendiang ayahku saat mengumpulkan kolega bisnisnya… Terdapat banyak kamar dan taman indah di depannya… Tetapi semenjak ayah meninggal aku tak pernah mengunakannya lagi…meskipun aku rutin membersihkannya.

Aku menghentikan motorku…. Kulihat dokter keluarga kami sudah menunggu di depan rumah… Dan dua perawat laki- laki dari dokter itu membantuku menurunkan kedua wanita yang terluka … Mereka segera di rawat… Aku sengaja menghubungi dokter untuk mengurusnya di sini… Akan bahaya jika di rumah sakit…. Mereka melakukan pemeriksaan di dalam rumah… Ku dekati Fina yang termenung.

” Fina kau bisa bawa mobil ini lagi “

ucapku.

” kita mau kemana pak…”

ucapnya.

” ke gudang tadi… ”

ucapku.

” kenapa kita kesana lagi pak…”

tanya Fina.

” nanti saja kau tahu oke…”

ucapku.

Aku kembali mengendarai motor dan Fina menggunakan mobil lagi… Tiba di sana aku menghentikan motorku di depan gerbang masuk gudang itu… Ku hampiri Fina untuk menyuruh keluar dari mobil.

” kau tunggu disini…”

ucapku.

Aku menggantikan Fina yang mengendarai mobil masuk ke dalam gudang kulihat tubuh Franz dan Wili masih tergeletak… Ku ambil korek api dari kantong franz yang tak bernyawa lagi… Ku lempar korek yang menyala ke dalam mobil mini bus milik Wili…. Aku pun bergegas pergi…. Seakan tak terjadi apapun… Api mulai membakar jok mobil.

Kulihat wanita cantik berkerudung putih menantiku di samping motorku.

” ayo kita pulang ”

ucapku tersenyum.

” baik pak”

ucapnya membalas senyumku.

Belum jauh kami pergi dari lokasi terdengar ledakan besar … Dan api membumbung tinggi membakar seluruh gudang dan sekitar… Api sangat besar…maklum gudang itu berisi sembako dan BBM… Membuat mudah terbakar … Beberapa kali setelah itu ledakkan demi ledakan terjadi…. Kami pun berpapasan dengan puluhan mobil pemadam kebakaran dan polisi menuju gudang yang terbakar.

” Fina, maaf kan aku, kau harus terkena masalah seperti ini ”

ucap ku sambil mempercepat perjalanan pulang kami.

” tidak apa-apa pak…”

ucap Fina memelukku dengan erat.

” pakaian ku berlumuran darah… ”

ucapku coba melepas kan pelukan nya.

” sudah lama aku ingin memeluk pak… Apapun yang terjadi biarkan aku tetap memeluk mu..”

ucapnya merebahkan kepalanya ke punggungku dan memeluk ku makin erat… Membuat cuaca dingin berubah menjadi hangat … Aku dapat merasakan sebuah tonjolan kenyal menempal di punggungku.
Royal Win Indonesia Entertainment - Misi Balas Dendam Episode 22 Gambar 22.2
Royal Win Indonesia Entertainment – Misi Balas Dendam Episode 22 Gambar 22.2
Pages: 1 2 3 4 5

You may also like...