Misi Balas Dendam Episode 19
POV NURA
Kamar ini memang luas sekali, kasur pun empuk tidak seperti di rumahku yang dulu. Ternyata tuanku juga memiliki budak, aku baru tahu alasannya dia tidak menikah karena dia memang sudah memilik wanitanya sendiri. Tapi kak Tia tak seperti budak menurutku, dia cantik dan baik hati tapi kalau yang satu dia terlihat kejam bahkan dia terlihat kesal saat aku tiba disini.
Sebaiknya aku mandi dulu sebelum beristirahat malam ini selesai mandi aku mulai menjajal semua pakaian baruku. Aku membeli cukup banyak baju baru dari bosku. Aku aktifkan TV mencari siaran yang bagus namun aku tak menemukan siaran yang bisa kunikmati. Justru aku berkhayal bagaimana jika bosku datang dan mulai menikmati setiap inchi tubuhku karena khayalan ini libidoku pun naik. Aku ingin merasakan keperkasaan bosku yang memiliki 2 orang budak pasti dia dapat memuaskan keduanya sekaligus.
Aku tersadar dari lamunanku karena mendengarkan suara dari arah dapur, aku takut untuk mencari tahu suara apa itu. Rumah ini besar dan penghuni cuma kami berempat, seketika membuat bulu kudukku berdiri aku mulai berpikir hal-hal aneh. Semakin lama suara itu semakin keras, aku mulai bisa merasakan itu desahan dan erangan seorang wanita. Jantungku berdetak keras rasa penasaran memenuhi semua otakku.
“Apa itu suara kak Tia atau hera”
Ucapku pelan.
Rasa penasaran melebihi rasa takutku, aku segera bangun dari tempat tidurku berjalan menuju pintu keluar kamarku. Suasana di luar gelap hanya lampu dapur saja yang terlihat terang. Aku pasang telingaku untuk menentukan arah suara, aku mulai yakin suara itu berasal dari dapur. Kemudian aku mulai mengendap-endap mendekat aku melihat bayangan 2 orang terpantul di dinding dapur. Aku melihat kak Tia sudah terpojok di sudut rak memasak dihimpit tubuh bosku.
“Apa mereka akan melakukan seks di tempat terbuka seperti ini”
Gumamku.
Pertama kalinya menyaksikan siaran langsung
Awalnya aku ingin pergi dari keadaan ini tapi perasaan penasaranku tetap memerintahkanku untuk tetap di sini. Lalu aku mulai memperhatikan mereka, ini pertama kalinya dalam hidup menyaksikan siaran langsung. Aku hanya merasakan tiga kali berhubungan seperti itu dan semuanya adalah terpaksa. Aku juga memiliki payudara yang cukup besar ukuran 34c dengan tubuhku yang kecil membuat payudara terlihat menonjol dari balik pakaianku.
Saat kulihat bosku menjilat-jilat payudara kak Tia aku pun merasakan bosku sedang mempermainkan payudaraku juga, kedua payudaraku tiba-tiba mengeras kugigit bibir bawahku untuk mengendalikan nafasku yang mulai tak beraturan. Perasaan macam apa ini??? Apa ini yang dinamakan terangsang. Aku mulai memijat perlahan semua payudaraku yang mengeras menunjukan puting yang menegang.
“Aakhh akhh”
Desahanku keluar ketika aku mulai mempermainkan payudaraku sendiri,aku merasakan kenikmatan. Tubuhku pun terhentak sebuah getaran hebat di tubuhku membuat celana dalanku pun ikut basah.
Kali ini bosku menyuruh kak Tia untuk duduk di kursi dan aku bisa melihat batang kontol bosku saat kak Tia dengan nakal menurunkan celana pendeknya. Aku mulai berkhayal batang kontol yang lebih besar dari pada milik kak iparku. Bagaimana jika itu masuk ke seluruh bagian intimku hanya membayangkannya membuatku terus mendesak. Aku mulai menyentuh bibir vaginaku dengan tanganku sambil berkhayal batang kontol besar milik bosku. Air pelumasku pun makin banyak keluar, aku makin terangsang.
“Apa yang kulakukan aku tak bisa berhenti???”
Ucapku.
Apalagi aku mendengar pekikan kenikmatan kak Tia yang hanya berjarak beberapa inchi dari posisiku saat ini.
POV HERA
Sejak kejadian di kamar berdua dengan tuanku, aku merasakan sesuatu yang berbeda dengan diriku mungkin ini yang di namakan sedang keasmaraan tapi terselip rasa takutku. Karena di waktu yang sama akan ada dua wanita yang memiliki perasaan yang sama dengan yang kurasakan saat ini.
Kupilih pakaian tidur terseksi yang aku beli di online shop bersama kak Tia kemaren pakaian yang transparan, kugunakan juga BH yang mengunakan tali pengikat dengan warna yang cerah agar terlihat timbul di baju tidur yang transparan ini. Aku tersenyum melihat bayanganku di cermin, aku sengaja tidak mengunakan celana dalam.
lalu aku tinggal menunggu tuan masuk ke kamarnya ini, cukup lama kutunggu tuanku ternyata tidak datang. Aku jadi penasaran mengapa tuanku lama sekali tak masuk kesini, yang membuatku makin curiga adalah kak Tia juga tak ada disini. Kemudian aku bergegas keluar kamar kubuka pintu kamar orangtua tuanku tapi tak ada orang disini. Aku bergegas menuju kebawah tangga lampu tengah padam, aku makin cemburu, kesal, pasti kak Tia sedang mencuri start. Aku melihat masih ada cahaya di bagian dapur.
Saat hampir mendekati dapur aku melihat sesosok wanita yang masih memainkan tangannya kebagian intimnya. Karena lampu yang dipadamkan aku hanya samar-samar melihatnya, saat mendekatinya aku tahu dia Nura. Sangking asiknya dia melakukan kesibukannya dia tak menyadari kehadiranku, aku baru tahu bahwa Nura sedang melihat seks live didepannya.
“Dari pada main sendiri kau hanya perlu memintanya”
Bisikku membuat Nura kaget dan memperbaiki pakaiannya sebisanya.
“Hera”
Ucap Nura kaget.
“Sudah kita nikmati bersama saja, dia tuan kita bersama”
Ucapku membuat perlawanan Nura melemah dan mengikutiku.