Misi Balas Dendam Episode 15

POV HADI

Kulangkah kaki perlahan kuhentikan langkahku, kuambil handponeku.

“Ya apa di”

Jawab lembut kak Yulina.

“Tadi bos telpon kak, dia minta ambilin berkasnya disofa ruangannya kak”

Ucapku.

“Ooh baiklah”

Ucapnya.

Kulihat wanita itu masuk ke dalam ruangan, langsung mengikutinya perlahan kemudian kukunci pintu ruangan bosku.

“Hadi kenapa dikunci”

Ucap kak Yulina.

“Hadi udah lama gak merasakan ini”

Ucapku sambil mengelus-elus kontolku.

“Jangan macam-macam kamu di, aku ini bosmu”

Ucapnya.

“Ini kan jam pulang bukan jam kantor, jadi kakak bukan bosku tapi wanita yang akan segera mendapatkan kenikmatan dariku”

Ucapku.

“Biadab kamu di”

Kak yulina berlari menuju pintu berusaha membuka pintu.

“Jangan buru-buru kak”

Ucapku.

“Keparat kau di”

Ucapnya meludah kepadaku dan menampar wajahku.

“Jangan di sadar kamu”

Ucap kak Yulina mengiba.

Kubalik tubuh kak Yulina, kutelikung kedua tangannya. Kuikat dengan tali yang ada di kantongku.

” tolong… tolooong… Di, jangan lakuin ini kekakak”

Teriaknya.

“Aku tak perduli keluhan dan ibanya, kuikat kencang kedua tangannya alu kedua lengannya juga kuikat.”

Sebaiknya kau jangan berteriak tu akan menghabiskan tenaha Lagian ruangan ini kedap suara” ucapku.

“malam ini kita habiskan waktu bersama”

Ucapku sambil mengelus-elus kepalanya yang masih tertutup jilbab.

Kurubah posisi tidur kak Yulina menjadi duduk, wajah menghiba untuk di lepaskan mata pun sudah mengalir air matanya.

“Di, lepasin Kakak janji gak akan melaporkan ini ke siapa pun”

Ucapnya.

“Kak sudah lama saya ingin melihat isi di dalam baju kak”

Ucapku membuatnya mengelengkan kepala.

Melihat wanita yang penuh wibawa dan terhormat, menangis di hadapanku tak berdaya membuat merasakan sesuatu yang sangat bahagiakan. Beberapa kali kulihat dia menelan ludahnya, kuikat kedua kakinya ke kaki-kaki sofa membuat posisi berubah mengangkang lebar dengan tangan terikat di punggungnya. Lengkap sudah penghinaan yang diterimanya.

“Kakakku aku akan mengambil beberapa foto koleksi dulu ya”

Ucapku.

“Hadiii… Jaangan… jangaannn”

Teriaknya sambil menundukkan wajahnya untuk menyembunyikannya wajahnya dari jebretan fotoku.

Kubuka secara perlahan

Kudekati kak Yulina aku buka kancing pakaian putihnya. Dia terus memberontak tapi percuma tangan dan kaki sudah terikat dengan erat. Aku benar-benar menikmati setiap kali aku membuka kancing baju kerja kak Yulina seperti sedang menghancurkan harga diri dari wanita terhormat perlahan-lahan membuat kontolku memberontak ingin cepat merasakan vagina misterius milik kak Yulina.

Kubuka seluruh kancing pakaian itu, kulihat payudara yang membusung dari balik bh putih senada dengan baju yang dia gunakan aku menelan ludah. Ketika aku menarik bh itu turun kebawah, kulihat payudara putih bercampur warna kemerahan bulat sempurna dengan pentil yang bersembunyi di tengah payudaranya.

“Tubuhmu luar biasa kak”

Ucapku.

“Di hentikan jangan permalukan aku lebih dari ini”

Ucapnya dengan suara lirih akibat menangis.

Mulai kusentuh payudaranya berlahan, membuat kak Yulina seperti tersengat listrik mulai kupijat berlahan kedua payudara kak yulina. Kak Yulina mulai mengelengkan kepalanya menahan seranganku.

“Di jangan kak sudah menikah”

Ucapnya lagi.

Aku hanya terdiam dan mulai meremas makin keras, dengan menarik-menarik pentil yang bersembunyi membuat kak Yulina terangsang hebat.

Misi Balas Dendam Episode 15 - Royal Win Indonesia Entertainment Gambar 15.3
Misi Balas Dendam Episode 15 – Royal Win Indonesia Entertainment Gambar 15.3
Pages: 1 2 3 4 5 6

You may also like...