Misi Balas Dendam Episode 14
Tia yang merasa kaget
“Ratu dari Alex ada disini”
Teriakku.
“Kemarilah kau ingin menyuruh Hera makankan”
Perintahku.
Dengan ragu Tia melangkah perlahan mendekatiku.
“Cepat beri dia makan, agar energinya kembali”
Bisikku kepada Tia.
Yang di balas hanya sebuah anggukan pelan, hera mulai siuman dari tidurnya karena mendengarkan ucapanku.
“Kak Tia”
Ucap Hera.
“Kau harus makan”
Bujuk Tia.
“Hera gak kuat lagi kak, tolong bebas Hera dari monster itu”
Ucap lirih Hera.
“Yang penting kau harus makan dulu”
Ucap tia.
Hera pun berusaha bangun, dan mulai memakan dengan lahap. Hera pasti sangat kelaparan beberapa kali kulihat dia tersedak karena terburu-buru memakan sepiring nasi yang di sediakan.
“Tia buka semua pakaianmu”
Perintahku.
Bagai di sambar petir muka Tia memucat, dia tak ingin membuka pakaian kecuali pada tuannya Alex, meskipun Hadi telah melihat setiap inchi tubuh bugilnya. Tapi tubuhnya saat ini hanya milik Alex Hera pun menghentikan makannya mendengar ucapku.
“Ayo lakukan Tia, atau aku akan melakukan dengan kekejaman, dan kau Hera teruslah makan, jika tidak aku juga akan keras kepadamu”
Perintahku.
Tia masih terdiam seribu bahasa, dia mulai membuka pakaian tidurnya dibukanya satu persatu kancing pengait pakaian tidurnya. Dari bagian teratas hingga ke bawah, lalu melepaskan pakaiannya dan di letakan di sebelah Hera makan. Terlihat bh berwarna hitam yang tak mampu menutupi seluruh payudara Tia.
Menuruti perintah
Kali ini giliran celana tidurnya yang di buka dengan cepat oleh Tia, terlihat segitiga berwarna pink menutupi vagina seksi milik Tia.
“Cepat buka yang terakhir”
Teriakku.
Dengan sangat ragu tia melepas bh dan celana dalamnya, memperlihatkan tubuh terekspos dari ujung rambut hingga ujung kakinya terlihat olehku. Hera yang sudah menghabiskan makanannya pun terdiam melihat Tia tak berusaha melawan perintah laki- laki yang baru pertama di lihatnya.
“Hera kau berdiri di samping Tia”
Perintahku.
Hera pun terkejut dan tak ada pilihan untuknya menolak perintahku. Lalu Hera pun bergerak, dan bangun dari kasurnya dan berdiri. Terlihatlah kedua wanita bugil di depanku. Laki-laki yang tidak normal yang tak nafsu melihat keadaan ini saat ini.
Kuperhatikan seksama Hera memang lebih cantik dari Tia, tapi kalau payudara tia menang telak. Aku maju mendekati mereka kedua wanita itu makin ketakutan, kuusap pelan klitoris pada vagina Hera dan Tia. Keduanya langsung mendesah pelan dengan keadaan berdiri.