Misi Balas Dendam Episode 07
Kami Terjebak
Kami pun memasuki perkebunan yang cukup luas. Disini tempat rawan banyak berita kejahatan terjadi di sini meskipun aku mantan penjahat tempat ini membuat ku tetap tidak tenang saat melewati ini. Tidak beberapa jauh melaju, aku melihat batang pisang tergeletak di tengah jalan kuhentikan mobilku. Perasaan tidak enak dengan kejadiaan ini. Benar saja muncul beberapa orang berboncengan dengan motor, kuhitung mereka berjumlah 7 orang mereka mulai mengedor mobil kami.
“TURUN-TURUN”
Perintah mereka.
“Maaf bang kami sedang terburu-buru, bisa kalian sedikit minggir”
Jawab bos dengan santainya memencet tombol pembuka kaca.
“Aku ada beberapa uang untuk kalian”
Lanjutnya sambil mengeluarkan beberapa uang ratusan ribu.
“Kami tak butuh semuanya, jadi cepat turun atau kau mati”
Ucap salah satu penjahat yang mengarahkan parang keleher bosku.
“Bodoh kau kira mereka mau hanya di beri uang sedikit”
Gumamku, wajahku mulai pucat.
Pukul salah satu penjahat di sampingku posisiku, sambil mengayunkan celurit dengan mengisyaratkan untuk segera membuka kunci mobil.
“Kau tau pak menodongkan senjata tajam ke orang yang sudah berbuat baik adalah kesalahan”
Ucap bos tetap tersenyum santai.
“Jangan buang waktu cepat keluar”
Penjahat itu lagi.
“Baik jika itu maumu”
Ucap bosku.
Aku hanya memperhatikannya, bingung apa yang harusku perbuat.
“Di, setelah Aku keluar kau kunci pintu dan naikan kembali kaca”
Bisik bosku.
Suara pintu yang dibuka sangat keras bertubrukan dengan tubuh penjahat disampingnya.
“Akkkhh”
Jerit penjahat pertama yang langsung terpelanting jauh.
“Sialan”
Teriak penjahat kedua menghunuskan parangnya kearah bos
Dengan sigap bos menghindar dan mengambil alih parang penjahat itu kemudian mengayunkan parangnya dan diikuti teriakan penjahat kedua.
“Akhhhhh tanganku?”
Teriaknya.
Pertempuran terjadi
Aku melihat tangannya terputus yang mengeluarkan darah yang sangat banyak. Penjahat ketiga pun memukul tongkatnya kearah bosku, namun dengan sangat santai dia menghindar dan membalas dengan tinjuan uppet cut yang membuat penjahat ketiga terhuyung tak berdaya. Penjahat keempat dan kelima menyerang bersamaan dengan celurit di tangannya. Bosku menghentikan serangan celuritnya dengan tangkisan mengunakan parang lalu secepat kilat menendang salah satu dari mereka hingga terpental cukup jauh.
Sedangkan yang satu yang lengah melihat temannya terpental pun mendapatkan serangan dari bosku. bosku menusuk kaki kanan penjahat itu hingga jebol dengan parang. Penjahat keenam turun dari motor nya dan mengeluarkan pistol rakitan. Aku mengira bosku tertembak tapi kulihat dia bergerak menendang berputar membuat tubuh penjahat itu terhempas membentur dinding mobil fortunernya. Penjahat itu pun tak berdaya, bos tak menghentikan tinju ke wajah penjahat membuat muka penjahat itu tak berbentuk.
Yang membuatku aneh adalah bosku tetap tersenyum meskipun dalam keadaan seperti ini. Penjahat terakhir berusaha kabur dengan menaiki motor dan berputar. Saat itu juga bosku menendang motor hingga rubuh, kulihat penjahat itu memohon pada bosku. Bosku menembak kedua kakinya dan salah satu tangan.
“Aakhhh”
Jerit penjahat terakhir.
Penjahat keempat bangkit kembali dengan cepat, bosku membantingnya ketanah kembali. Kulihat bosku menjambak rambut melemparnya kekap mobil.