Wild Love Episode 45
Wild Love (Episode 45)
Royal Win Indonesia Entertainment – Wild Love Episode 45, Wanita? tanyakan pada wanita apa mau mereka. Tak ada yang mengerti tentang keinginan mereka. Coba saja mungkin dari sekian banyak laki-laki ada yang mengalami hal yang aneh ketika berhadapan dengan seorang wanita. Wanita itu indah, coba saja buka pakaiannya pasti indah, lha wong tidak di buka saja kadang sangat indah apalagi di buka. Wanita kadang sulit di pahami, itulah dia makanya wanita itu misterius tapi kalau sudah ada maunya harus di turuti.
Benteng pertahanan laki-laki adalah wanita dan senjata paling mematikan untuk laki-laki adalah wanita. Coba lihat saja sejarah-sejarah, contohnya saja Napoleon bertekuk lutut di hadapan Cleopatra, padahal Napoleon bisa saja menaklukan semua wanita di Prancis. Satu laki-laki bisa menaklukan banyak perempuan tapi satu laki-laki itu juga pasti takluk terhadap satu perempuan. Lihat saja, laki-laki bujang nyari uang banyak akhirnya untuk nikah dan untuk semua wanitanya.
Seandainya uangnya kebanyakan pasti buat beli mobil seporet, rumah mewah, motor keLen tapi apa hanya dengan itu saja hidup laki-laki lengkap? Pasti harus ada wanita kalau ndak istri ya cewek seksi yang ikut nunggangi mobil seporet, menghiasi rumah mewah, dan juga meluk si laki-laki ketika ngendarai motor kerennya.
Hidup laki-laki ndak akan lengkap tanpa wanita, namanya juga ‘HP’ butuh ‘flip cover’-lah. ah bodoh ah, itu hanya pendapatku saja jadi jangan di bahas lagi, pendapat yang tidak ada relevansinya sama sekali, tidak signifikan. Terus kenapa aku harus mengutarakan pendapatku? Arya… arya… bikin bingung saja. Tapi, kenapa wanita susah di mengerti? Contohnya saja laki-laki ketemu sama ceweknya yang lagi ngambek gara-gara menstruasi atau habis di marahi ortu atau di marahi dosen.
Cowok : sayang kenapa?
Cewek : ndak papa!
Cowok : cerita sama aku dong sayang, mungkin bisa meringankan beban pikiranmu
Cewek : aku bilang ndak papa ya ndak papa, kamu itu malah bikin bete
Cowok : maaf sayang, aku Cuma pengen kamu tersenyum
Cewek : yang bikin aku ndak bisa senyum itu kamu selalu tanya-tanya terus
Cowok : iya deh, aku diem sekarang
Cowok kemudian diam tak berani bertanya kepada si cewek
Cewek : kamu itu gimana to? Malah diem! Aku tuh lagi sedih habis dimarahi Ibu tadi, bukannya menghibur malah diem saja, dasar nyebelin! Ndak peka!
Cowok hanya mampu bengong seperti di tengah laut, ketimpa pesawat jet, di sapu ombak, di tabrak titanik, kebentur karang, diseret hiu, di setrum ubur-ubur, dilahap paus kemudian disemburkan keluar, terombang ambing lagi ditengah laut dan terakhir dihantam meteor!
Nah loh! Gimana coba kalau begitu? Apa coba yang harus aku lakukan? Mengungkapkan perasaanku sama dosen judes itu? Iya kalau suka, kalau ndak? Dari percakapan tadi, jujur saja aku menangkap sinyal kalau dia suka sama aku, tapi candaanya di belakang bikin ngedrop saja. Kembali memulai dari awal lagi? Emang kaset di puter ulang? Udah nancepin paku di kayu kamu cabut, ya jelaslah ada lubangnya. Kalau mau tutupin itu lubang, dia yang harusnya nutupin bukannya aku yang harus mengungkapkan kan? Emang aku cowok apapun? Dasar dosen judes!
Hal yang tidak dipikiran
Tapi kalau di pikir-pikir lagi, memang seharusnya aku yang ngomong duluan ke Bu Dian. Tapi dia mintanya semuanya di perbaiki dulu dari awal. Memang Nagasaki dan Hirosima, habis di bom atom langsung dibangun lagi. Iya sich dibangun lagi, tapi coba lihat imbas radiasi nuklir yang mengenai orang-orang di sekitarnya.
Gen mereka berubah, bayi dalam kandungan lahir cacat, yang masih hidup tidak bisa menikah karena gen sudah berubah di takutkan anak yang lahir dari pernikahannya cacat permanen. Bangunan memang bisa di bangun lagi woi! Tapi efek yang ditimbulkan sulit untuk diperbaiki woi! Dosen judes woi! Aku memang suka sama kamu, tapi kamunya itu judes, jutek minta ampun! Dian judes, dian jutek, dian jelek, dian jengkelin, dian dian dian dian dian kamu cantik aku suka. Argh!
Pagi menjelang, aku beranjak dari tempat tidurku. Tak ada yang dapat aku lakukan hari ini, karena harus menunggu teman sekampusku selesai PPL. Ya aku jurusan murni dan jurusan pendidikan biasanya harus menyelsaikan PPL-nya terlebih dahulu. KKN akan dimulai secara bersamaan ya anak murni ya anak pendidikan. Untuk hari ini biasa setor cerita sama Ibu, biasa di ruang TV. Ayah? Kerjalah dinas ke lokalisasi mungkin.
“hi hi hi… berarti hmmmm….”
ucap Ibu.
“Apa bu?”
ucapku.
“Kamu jatahnya dikurangi ya sayang?”
ucap Ibu.
“lho kok begitu?”
ucapku.
“Sekarang ini kamu kan sedang memulai dari awal, jadi satu minggu sekali saja sama ibu ya?”
ucap Ibu dengan tersenyum.
“kan aku pengennya setiap hari”
ucapku.
“Iya kalau kamu ndak lagi pdkt sama cewek, lha ini kan kamu lagi pdkt sama dian. Dia suka lho sama kamu, dan Ibu juga sukaa sama dian hi hi hi”
ucap ibu.
“Cewek judes sekaligus membingungkan kaya gitu di pdkt-in bu bu”
ucapku.
“tapi kamu suka kan?”
ucap Ibu.
“suka sih suka, tapi kalau membayangkan dia jadi pacar atau istri aku, hancur duniaku”
ucapku.
“Cup cup cup… ”
ucap Ibu.
“pengen?”
ucap Ibu.
“He’em…”
ucapku.
“besok lusa saja ya, nunggu isinya penuh lagi hi hi hi”
ucap ibu.
“yah, ibu kok gitu, kan pengen”
ucapku.
“kan ada erlina”
ucap ibu.
“lebih baik aku dirumah saja bu”
ucapku.
“Tapi jangan perkosa ibu, kalau kamu maksa ibu ndak akan ada untuk hari selanjutnya. Dan tidak boleh merangsang ibu, awas! Kalau hari ini, itu masuk ke dalam ibu, selesai!”
ucap dengan sedikit membentak.
“iya bu iya… arya janji ibuku sayang dindaku sayang”
ucapku.
“nah begitu sayang cup”
ucap ibu dengan kecupan di bibirku. Ibu kemudian meninggalkan aku sendiri di ruang TV. centung. BBM. Bu Dian.
From : Bu Dian
Hai, arya yang cemburu sama dosennya
To : Bu Dian
Maaf, arya sedang main keluar
Dia tidak bisa diganggu
From : Bu Dian
Ngambek ar?
To : Bu Dian
Ndak level ngambek sama dosen bu?
From : Bu Dian
Kok bu?
To : Bu Dian
Lha kan situ ibu-ibu?
From : Bu Dian
Huh! Aku belum punya anak tahu
To : Bu Dian
Ya kali saja sudah punya, terus dititipin sama mertuanya
From : Bu Dian
Kamu itu, huh!
To : Bu Dian
He he he
From : Bu Dian
Besok bimbingan, satu minggu satu kali bimbingan
Sambil menunggu KKN, jam 9 ingat, jam 9!
To : Bu Dian
Tapi bu, kan ini masih libur, istirahat dulu lah bu
From : Bu Dian
Ndak ada tapi-tapian,Atau ndak aku ACC TA kamu
To : Bu Dian
Iya, bu iya akan saya jalankan
From : Bu Dian
Bagus, mahasiswa itu nurut sama dosennya
To : Bu Dian
Iya bu iya, saya nurut