Istri Nakal Yang Suka Tantangan Episode 43
Istri Nakal Yang Suka Tantangan (Episode 43)
Royal Win Indonesia Entertainment – Istri Nakal Yang Suka Tantangan Episode 43, aku bangkit dari atas tubuh suamiku dengan sisa-sisa tenagaku setelah digilir pria-pria di kamar royalwinindonesia itu. Dengan tertatih aku berjalan menuju kamar mandi. Kunyalakan shower, dan mengalirlah air dingin yang sangat menyejukkan buatku. Kubersihkan vaginaku dari sperma yang ditumpahkan didalamnya. Sambil menikmati guyuran shower, aku melamun dalam bayang pikiranku sendiri.
Tergelitik sisi kewanitaanku dimana seharusnya aku menjaga tubuhku dari jamahan pria lain, hanya untuk suamiku seorang. Tapi di sisi lain, rasa bangga seorang wanita ketika dipuja-puja oleh banyak pria membuat aku terjatuh dalam godaan untuk menikmati pelukan banyak pria selain suamiku.
Ada kebanggaan tersendiri ketika tubuhku menjadi pusat perhatian pria, yang membuat mereka harus bersusah payah menelan ludah melihat lekuk tubuhku, baik saat berbusana, maupun tanpa busana. Apalagi ketika aku tergoda untuk memberikan sedikit tontonan pada mereka, dan mereka begitu antusias menyambutnya.
Sejatinya, jika melihat hubungan persenggamaanku dengan suami, tak ada masalah. Suamiku terpuaskan, aku pun demikian. Jadi, tak ada alasan sebetulnya untuk aku harus mencari kenikmatan bersama pria lain. Tapi ya sudahlah, malam ini semua terjawab semua rasa bersalahku.
Suamiku dengan legowo membebaskanku untuk memacu gairah dengan pria lain selama itu bisa membuatku tetap aman dan nyaman. Ya mungkin itulah salah satu wujud rasa sayang suamiku padaku. Yang mungkin saja berpikir, aku haus akan kenikmatan sehingga harus mencari tambahan pemuas bersama pria lain.
Ditunjang dengan body dan paras yang menarik
Sekarang kusabuni tubuhku, sambil mengagumi diriku sendiri. Betapa pria-pria itu sangat menikmati persetubuhan denganku. Meskipun mungkin, sebenarnya para pria juga menikmati persenggamaan mereka dengan wanita lain. Tapi aku sendiri yakin, kemampuanku dalam memuaskan pria, memang diatas rata-rata wanita pada umumnya. Ditunjang dengan body dan paras yang menarik, tentunya jadi nilai plus bagiku untuk selalu dinikmati.
Selesai menyabuni seluruh tubuhku, kubasuh bersih sabun yang melekat di tubuhku. Kukeringkan tubuhku dengan handuk yang ada, lantas keluar dari kamar mandi tetap dengan bertelanjang ria. Sekali lagi, ini yang mungkin jadi nilai plus aku dibanding wanita lainnya. Pria lebih suka dengan wanita yang tanpa risih mondar-mandir telanjang, dan sesekali menggoda hasrat kelelakian mereka.
Saat aku keluar dari kamar mandi, keempat pria yang baru saja menggilirku sudah berpakaian. Meskipun hanya dengan kaos dan celana pendek.
“Mau kemana ?”
Tanyaku pada mereka.
“Laper, cari makan yuk.”
Ajak suamiku.
“Jam segini emang disini masih ada yang buka ?”
Tanyaku penasaran.
“Ya cari aja dulu, toh bisa pake mobil om Ivan buat ke Jogja.”
Jelas suamiku.
“Bentar, aku ambil baju dulu.”
Kataku.
“Udah diambilin om Robert tadi.”
Jelas suamiku.
Suamiku memberikan sebuah paperbag yang jelas sudah kukenali. Ini adalah paperbag dari sebuah brand pakaian dalam yang sebelumnya om Robert berikan padaku. Dan aku sudah tahu apa isi di dalamnya. Sebuah lingerie mini berwarna hitam, panjangnya hanya beberapa senti ke bawah dari pangkal paha, dan menggantung di badan dengan tali di kedua pundaknya. Walaupun bahannya bagus, tapi terbilang tipis dan menerawang. Dengan belahan dada yang rendah, baju yang cukup pendek, pastinya akan terlihat menantang ketika kupakai. Bahkan ketika malam pun, orang akan tahu aku tak mengenakan apapun di balik lingerie itu.
Kubuka plastik bening yang membungkusnya, dan segera kupakai lingerie itu. Sambil berlenggok, kutanyakan penampilanku dengan lingerie itu pada para pria.
“Gimana ?”
Tanyaku singkat.
Serempak para pria mengacungkan jempol mereka.