Misi Balas Dendam Episode 38
Misi Balas Dendam (Episode 38)
Royal Win Indonesia Entertainment – Misi Balas Dendam Episode 38, helikopter meluncur membelah langit siang itu … Menuju rumahku…. Kami harus merencanakan semua ini dengan matang… Tak mungkin kami melakukan hanya dengan insting belaka.
Tak butuh waktu lama buat kami untuk tiba di Rumah Utamaku… Helikopter mendarat tepat di belakang rumahku…. Aku, Edi , Adi, Rico dan Hadi bergegas menuju rumah… Kulihat Agung telah tiba dan berada di ambang pintu untuk menyambut kedatangan ku.
” Dimana Bu Quraina… ”
tanyaku pada Agung.
” Mereka masih didalam… Cerita padaku Kronologi kejadian ini….”
ujar Agung.
” Aku juga belum mengetahui nya … Sebaiknya kita dengarkan langsung dari Bu Quraina”
lanjutku.
” ibu Quraina…. ”
Ujarku bersalaman dengan wanita yang tampak pucat terduduk diruang tamuku.
” Alex… Mereka menyekap kedua putriku… Tak kukira mereka akan melakukan hal sejauh ini….”
Ujar Quraina dengan mata bengkak karena terlalu lama menangis.
” kau Alex… Aku Ivan suami dari Quraina… ”
ucap Ivan mengenalkan diri… Wajahnya cukup seram.
” Ya pak aku Alex… Aku sudah mendengar kabar mengerikan itu… Saya akan mencoba membantu semaksimal mungkin…”
ucapku.
” aku berharap banyak padamu….”
ujar Ivan.
” Alex tempat rapat telah siap ….”
ucap Adi.
” Pak ivan kita bahas Rencana penyusupan dan pembebasan anak bapak…”
ujarku mengajak ivan dan Quraina untuk masuk keruangan rapat Utama keluargaku.
Setelah saudaraku berkumpul beserta Ivan telah duduk bersama dalam ruangan ini … Kami mulai membahas tentang joker.
” markas utama joker berada di kaki Gunung sebelah Timur… Tempat ini terisolasi … Dan hanya ada satu cara tiba disana hanya mengunakan Helikopter…. Tapi itu mustahil kita lakukan … Karena kita akan langsung mati konyol jika melakukan hal itu….”
Jelas Agung membuka rapat ini.
” lalu adakah cara lain…. Bagaimana kalau berjalan kaki atau mengunakan motor…”
ucap ivan.
” Kalau harus berjalan kaki kita akan menempuh waktu sekitar 5 hari dari sini…. Kalau mengunakan motor … Akan sulit karena akan melalui hutan yang belum terjamah… Kita tak tahu medan yang kita hadapi….”
lanjut Agung.
” jika memakan waktu selama itu… Kemungkinan joker akan menjual anakmu keluar Negeri saat kita tiba disana….”
Ucap Edi ketus.
” Apa kau bilang….”
Teriak Pria kekar yang merupakan ketua penjaga dari keluarga Quraina.
” yang kukatakan memang benar adanya…”
ucap Edi mempertegas kembali ucapnya.
” tenang kita harus bekerjasama disini… Lalu adakah solusi agar kita tetap bisa dengan cepat kesana… ”
ucapku bertanya pada Agung.
” kita harus cepat melakukan hal itu sebelum yang dikatakan Edi terjadi….”
Tambah Adi yang sudah berapi-api.
” Ini rencanaku… Ada sungai yang mengalir ke arah sana… Memang tidak langsung tiba di tempat yang kita inginkan … Karena tetap kita harus memanjat tebing yang cukup tinggi setelah itu kita akan berjalan kurang dari 15 menit untuk tiba di markas utama joker….”
jelas Agung.
” Baiklah kapan kita mulai misi ini…”
ujar Hadi sedikit tegang.
” Sore ini kita akan mulai bergerak…”
ucapku.
” berapa banyak tentara yang kita butuhkan untuk menggempur markas ini….”
ujar Ivan.
” kalau dari kami … Aku hanya akan membawa keenam orang ini …”
ujarku.
” apa kau bercanda … Kita akan menghadapi musuh yang menakutkan…. Mengapa kau membawa anak buah sangat sedikit seperti ini…”
teriak ivan.
” bahkan hanya aku seorang cukup untuk menghabisi satu pleton penjagamu…”
ujar Edi yang emosi.
” sudah hentikan ini… Kita harus fokus pada misi ini…”
teriak Adi menenangkan.
” baiklah aku percaya pada mu Alex… Yang penting kedua anakku selamat … Itu saja yang penting bagiku saat ini”
ujar Ivan melemah.
” benar yang dikatakan Suamiku… Kumohon selamatkan anakku… Aku akan memberikan kalian apapun yang kalian inginkan… ”
lanjut Quraina yang pasrah dengan keadaan ini.
” kami akan membantu … Ini karena kita sudah menjadi sekutu… Dan aku berjanji untuk membawa anak-anakmu kembali …”
ujarku.
” sebaiknya kita persiapkan semua yang kita butuhkan… Setengah jam dari sekarang kita akan berangkat…”
Ujar Agung.
” baik kita bertemu setengah jam lagi disini….”
ujar ivan pergi bersama Quraina dan pengawalnya.
Setelah Quraina pergi keluar bersama rombongannya.
” Alex mereka hanya akan menjadi penghalang dan menghambat kita….”
ujar Edi.
” benar yang dikatakan oleh Edi … Kita tak butuh bantuan mereka….”
ujar Adi.
” hehee… Sebenarnya aku juga tak terlalu membutuhkan mereka … Tapi aku pikir pasukan mereka akan menjadi pengalih perhatian Joker dan pasukannya… ”
ucapku mencoba menjelaskan ke Saudara-saudaraku.
” ini untuk mengurangi jumlah tenaga kita… Agar tak terlalu banyak terbuang …. Kita butuh pasukan milik Quraina untuk membuka jalan….kita akan menyusup dengan senyap dan selesaikan misinya….”
Ujar Agung.
” jadi maksud mu mereka hanya tameng untuk kita maju kemarkas utama Joker…. Kau memang kejam Agung….”
lanjut Edi tersenyum.
Kutarik Hadi menuju tempat yang agak terpisah… Saat Saudara-saudaraku yang lain sibuk menyiapkan persenjataannya.
” ada apa pak bos…”
tanya Hadi agak gugup.
” aku ingin kau melakukan misi yang ku berikan…”
ujar ku.
” misi apa tuan… Bukannya kita akan melalui misi sulit hari ini…”
ujar Hadi kembali makin gugup.
” aku ingin kau menghabisi suami Quraina saat misi kita hampir selesai…. ”
ucapku.
” Apaa…. Dia kan sekutumu Bos…”
ucap Hadi kaget.
” kau mau melakukannya atau tidak….”
tanyaku.
” tapi bosku… Baiklah aku akan melakukan hal itu…. ”
ujarnya meskipun masih terlihat wajah keragu-raguan diwajahnya.
” bagus… Lakukan yang ku tugaskan…. Kau bisa memiliki Quraina setelah ini….”
ujarku.
“hmmm… kau memang bos terbaikku… Aku memang mengincarnya bos… Aku suka kau tahu yang ku inginkan…”
ucap Hadi.
“haha… aku sudah baik padamu tapi kau bermain Api di belakangku ”
ucapku pelan.
” Apa bos… Aku tak dengar…”
ucap Hadi yang tak jelas dengan ucapan ku yang terakhir… Karena sedang mengkhayalkan Quraina yang akan segera jadi miliknya.
” aku bilang kau cepat bersiap….”
teriakku sambil tersenyum.
” Siap Bos..”
teriak Hadi langsung pergi meninggalkan ku sendiri.
Persiapan akhir dimulai…. Aku sudah menyiapkan segalanya… Baik senjata Api maupun senjata tajam.
Kami mengunakan speedbot untuk sampai ketempat
Kami berkumpul kembali Aku, Adi, Edi , Hadi dan Rico dari tim kami, lalu Ivan, Shilo yang merupakan pemimpin penjaga Quraina bersama 25 anak buahnya dengan bersenjata lengkap… Kuyakin mereka adalah prajurit bayaran…. Tapi aku tak perduli … Karena mereka semua akan mati.
Kami mengunakan speedbot untuk sampai ketempat yang di rencanakan oleh Agung… Cukup lama kami membelah hutan yang benar-benar belum tersentuh manusia…. Beberapa kali aku dapat melihat buaya berenang dengan bebasnya.
” Rico kau takut…”
ujarku melihat Rico cukup tegang mengikuti misi pertamanya… Dia mengenggam erat senjata pertipe AK47 yang ku berikan.
” Tidak bos… Aku hanya takut melakukan kesalahan…”
lanjut Rico dengan nada cukup gugup.
“haha… Tak perlu jadi beban … Kau sudah di latih oleh orang yang tepat jadi yakinlah akan kemampuanmu….”
ucap ku.
Edi hanya tersenyum melihat Rico yang terlihat gugup …. Dia percaya anak murid mampu melalui nervesnya dan melakukan hal yang luarbiasa dalam misi pertamanya.
Setelah melalui banyak rintangan dalam perjalanan ketujuan kami…. Kami tiba disana tepat waktu sesuai dengan rencana Awal kami… Benar yang dikatakan Agung… Hulu sungai ini terdiri dari tebing tinggi yang curam… Satu-satunya cara adalah memanjatnya.
” Apa tak ada jalan lain….”
ucap Ivan.
” ada Kata Agung tapi butuh dua Hari untuk tiba ke lokasi joker….”
ucap Edi kesal dengannya.
” Ayo mulai memanjat ”
ujarku cukup bersemangat.
” serahkan padaku… Aku ahli masalah seperti ini…”
ucap Hadi mengambil beberapa gulungan tali lalu mulai memanjat tanpa menunggu persetujuan kami semua.
Aku benar-benar kagum dengan kemampuan memanjatnya …. Padahal tebing ini terlalu curam….dan dia tanpa bantuan dari alat bantu apapun mampu memanjat tanpa kesulitan yang berarti.
” apa kau percaya Laki-laki itu akan mengikatkan tali dengan benar…”
ucap Edi berbisik pada Adi.
” Aku mendengarnya Ed… Aku sih yakin dengan Hadi …. Meskipun dia sering bermain Api dengan ku….”
ucap ku.
” Kenapa tidak kau yang memanjat… Bukannya kau pasukan Khusus… ”
lanjut Adi menatap Edi.
” Aku sebenar nya ingin maju … Tapi karena dia yang sudah bergerak … Aku bisa hemat tenaga … Hehe….”
ujar Edi.
Tak beberapa lama Hadi sudah berada di puncak tebing curam… Lalu dia melemparkan 5 tali yang sudah di ikat di bagian atas tebing… kearah kami yang masih berada di bawah.
Semua orang hanya terpaku melihat tali yang menguntai dari atas… saudara ku masih belum sepenuhnya percaya dengan apa yang dilakukan oleh Hadi… Wajar saja dia memang sulit untuk di percaya.
” kalian tidak naik…”
lanjutku.
” Aku masih belum percaya dengan pria itu…”
ujar Adi.
” baiklah aku yang akan naik … Jika terjadi masalah kalian harus siap menangkapku…”
ucapku bercanda sambil mengambil tali bagian tengah dan mulai memanjat tebing dengan cepat… Tubuhku cukup terlatih dengan keadaan seperti ini.
Good, Mantap bang