Istri Nakal Yang Suka Tantangan Episode 37
Istri Nakal Yang Suka Tantangan (Episode 37)
Royal Win Indonesia Entertainment – Istri Nakal Yang Suka Tantangan Episode 37 Handi terlihat sekali sangat deg-degan saat melihat tubuh telanjangku kini mengangkangi tubuhnya. Payudaraku dan gundukan memekku kini terlihat lebih jelas olehnya. Aku tersenyum semanis mungkin, mencoba mengurangi tekanan yang ada pada Handi. Meskipun sebenarnya aku sudah sangat ingin menuntaskan birahiku, tapi aku pikir dengan masih polosnya Handi, pasti dengan sedikit goyangan mautku, kontolnya akan langsung muncrat membasahi liang memekku.
Tapi demi memberikan tontonan pada pejantan-pejantan tua di sofa itu, kuturuti permintaan mereka. Kugenggam kedua tangan Handi yang berada di atas kepalanya, mirip seperti seorang pria yang akan memperkosa seorang wanita. Memegangi kedua tangan agar tidak terlalu berontak. Tapi kondisi ini justru kebalikannya. Aku seorang wanita, yang memegangi tangan seorang pemuda, dan bersiap menancapkan batang kontolnya ke memekku.
Kuturunkan vaginaku tepat di atas kontolnya, dengan lembut kugesekkan memekku ke ujung kontolnya, membagi cairan cintaku ke kontol Handi agar nantinya lebih licin dan mudah menerobos masuk ke liang memekku. Setelah kurasa ujung kontolnya sudah basah, kusentakkan memekku turun kebawah agar kontol Handi menghujam memekku dengan keras.
“Aaaaaaaaahhhh…”
Desahku saat kontol Handi amblas sempurna di memekku. Handi yang kaget hanya bisa menggeram keenakan dengan kepala yang terdongak.
Aku berhenti untuk membiarkan dia menikmati
Aku berhenti sejenak untuk membiarkan Handi menikmati posisi ini. Dengan tanganku masih memegangi tangannya, sementara bagian bawah tubuhku sudah menghimpit tubuh Handi, pastilah Handi kini mendapatkan tontonan kedua payudaraku yang menggantung di depan matanya. Dengan perlahan aku mulai menggoyang kontol Handi, dan sekaligus pula mengusap-usapkan pentilku ke wajahnya.
Kulirik ke belakang, om Ivan, om David dan om Robert sudah tak memakai celana lagi. Mereka sudah fokus membelai kontol masing-masing dengan sajian liveshow ku bersama Handi. Melihat para pajantan tua itu sudah onfire, aku pun mulai meningkatkan irama goyanganku secara konstan. Kulepas tangan Handi, dan kini aku tanganku bertumpu di dadanya.
“Enak Han?”
Tanyaku padanya sambil mengerling nakal.
Dia hanya membalas dengan anggukan malu-malu. Terus kumaju-mundurkan tubuhku menggoyang kontol Handi, sambil sesekali memberikan tontonan nakal padanya. Kuremas kedua payudaraku dengan ganas, diiringi erangan-erangan keras. Kadang juga kugigit sendiri kedua payudaraku di depannya.