Wild Love Episode 3
“Ada apa nak?”
Tanya Ibuku.
“Pengen peluk aja bu”
Jawabku.
Memeluk ibuku
Cukup lama aku memeluk ibuku, cukup lama Oksigen masuk ke dalam paru-paruku. Dan banyak pula karbon dioksida yang keluar dari hidungku. Keluar menyentuh leher Ibuku. Tiba-tiba saja tangan kanan Ibuku memegang kepalaku dan di tekan ke arah leher. Aku kaget, bahkan kini posisi bibirku tepat mencium leher Ibuku.
ehmmmmmmmmmm sssssh kudengar ibuku mendesah pelan. Posisi itu berlangsung cukup lama sekitar 5 menit, dan membuat Jendral di dalam celanaku berdiri. Aku yang kemudian sadar menarik kepalaku dari leher ibuku.
“aduh bu, Ibu kenapa to?”
Tanyaku.
“Oh ti… tidak… kenapa-napa”
Jawab Ibuku seperti linglung dan bingung atas apa yang terjadi barusan.
“Yaelah Bu main dorong kepala saja Ibu itu, Kaget Bu, ada apa to Bu?”
Tanyaku sambil melepaskan pelukkan tanganku yang di perut Ibu.
“Sudah sana istirahat, Ibu mau melanjutkan mencuci piringnya”
Jawab Ibuku agak sedikit meninggi suaranya.
Dari wajahnya terlihat wajah antara malu, bingung dan marah. Mungkin marah dengan dirinya sendiri. Sambil menaiki tangga, pikiranku tetap pada kejadian yang barusan terjadi tadi. Aneh benar-benar aneh, biasanya Ibu tidak seperti ini. Ada apa sebenarnya? Apa Ibu ada masalah dengan Romo? Memang iya Romo hampir 1 bulan ini selalu keluar kota terus, Ah masa bodohlah tapi celanaku semakin sempit.
Aku memasuki kamar, kututup pintu dan kurebahkan jasad bernyawa ini. Ahh enak sekali tidur siang-siang ini. Kupejamkan mataku, coba menerka apa yang sebenarnya terjadi tadi. Ya Wanita itu dengan kebaya biru, berbalutkan jarit batik keris dibagian bawahnya. Cantik, indah dan memperlihatkan setiap lekukan tubuhnya.