Wild Love Episode 72D

Eri kemudian berdiri kembali

Royal Win Indonesia Entertainment – Wild Love Episode 72D, Dhuarrrrr… tubuh eri terdorong kebelakang dan langsung aku tangkap tubuhnya, eri kemudian berdiri kembali. Jika di lihat dari arah moncong pistol di awal, seharusnya mengenai kepala tapi kaki dari aspal terkena. Memang sulit jika belum pernah memegang pistol.

“argh Eri ampuuuun sayang ampun jangan bunuh ayah, kamu bisa memiliki semuanya…”

ucap aspal.

“khilaf ya yah? Berarti sebelum-sebelumnya hingga akhirnya Ibu meninggal, itu juga khilaf? Mmm… setahuku khilaf itu sekali yah… dan selanjutnya memang disengaja…”

ucap eri yang kini posisinya sudah benar-benar emosi, pistol yang dipegangnya di arahkan ke kepala aspal.

“ampun sayang maafkan ayah… hiks ”

ucap aspal sambil menangis.

“cat hentikan Eri…”

ucap anton.

“Er… sudah hentikan, kita masih butuh di…”

ucapku terpotong.

“kak… lebih baik eri nyusul ibu daripada melihat lelaki ganteng didepan Eri ini masih hidup..”

ucap eri, aku menoleh ke arah anton dan yang lainnya. Bahu mereka bertiga kelihatan kompak naik keatas. Aku berbalik memandang tubuh belakang eri yang telanjang.

“Ayah…”

ucap Eri.

“ampun sayang ampuni ayah… ampuuuuun…”

ucap aspal.

“masih ingatkah juga sama bibi Wiwid? Dia juga bernasib sama seperti Ibu, padahal dia hanya pembantu yang mencoba mempertahankan harga dirinya”

ucap Eri.

“ampun sayang ampuni ayah… ampuuuuun… tolong sayang ampuni ayah”

ucap aspal.

“ini untuk mereka berdua…”

ucap eri.

Dhuarrr….

Sebuah peluru panas tepat masuk kedalam kening aspal, matanya terbelalak tubuhnya jatuh kebelakang. Aku melihat kesamping kematian salah satu dari komplotan ayah. Aku berjalan mengambil pakaian Eri, aku melangkah mendekati eri yang menangis sesengukan. Ku tutupi tubuhnya walau tidak sepenuhnya tertutup. Tanganya turun, pistol terjatuh.

“kakak… hiks hiks hiks dia yang telah membunuh Ibu dan Bibi, dia yang selama ini menyiksa mereka berdua begitu juga eri kak… hiks hiks hiks aku benci dia, sangat benci dia kak”

ucap eri yang tubuhnya bersandar ketubuhku, eri kemudian berbalik dan memelukku.

“sudah, semuanya sudah selesai… kamu akan selamat bersama kakak dan teman-teman kakak”

ucapku lirih.

“Bro… kita ikat mereka dulu… nanti kita hubungi polisi, kita selesaikan secepatnya. Cat, segera bawa Eri ”

ucap Anton.

“Ayo Er…”

ucapku dan dijawab anggukan oleh Eri.

Kriiing… Kriiing… Kriing ringtone sebuah sematpon di kursi yang tadi di duduki oleh Aspal. Sambil menjaga langkah eri, aku dekati dan amati. Nomor Ayah, tak kuangkat tapi aku tetap membawa sematpon itu. lampu rumah kemudian menyala, ku dapati koplak sedang mengikat anak buah yang terkena suntikan bius. Aku antar eri ke kamar royalwinindonesia, tak ada percakapan antara kami berdua.

“Kak, kakak disini saja eri takut hiks hiks”

ucap eri.

“lha kan eri mau ganti baju”

ucapku.

“kakak sudah lihat kenapa eri malu, sudah pokoknya kakak disini, eri masih takut”

ucapnya.

Aku menunggunya berdiri dan membelakanginya, selang beberapa saat eri sudah selesai. Eri sudah memakai kerudungnya dan Kemudian dia mengemasi semua barang-barangnya yang dinilai cukup penting baginya. Penting? Tapi kalau dilihat dari isi kamarnya tampak bersih semua, dengan senyum manjanya eri menyerahkan aku dua tas koper besar.

“gila!”

bathinku.

“semuanya penting kak, jadi ndak ada yang eri tinggal”

ucap eri.

“hadeeeeh…”

ucapku.
Royal win indonesia Entertainment | riri shiraki 3 | Wild Love
Royal Win Indonesia Entertainment penyedia situs Cerita Dewasa dan Slot judi Online Terpercaya
Pages: 1 2 3

You may also like...