Wild Love Episode 72C
Kami mendapati dira yang sedang membersihkan cairan
Royal Win Indonesia Entertainment – Wild Love Episode 72C, Aku dan ketiga koplak langsung keluar dari taksi menuju ke rumah itu. Dengan sedikit berlari akhirnya kami sudah sampai di belakang pintu gerbang. Kami mendapati dira yang sedang membersihkan cairan di vagina buatannya dan juga anusnya, bagian susunya masih terbuka lebar karena kemben yang menutupi payudara sintetis itu belum di naikan oleh dira.
“edan kamu dir, hampir saja aku ngocok tadi di bagasi”
ucap dewo.
“iiih ngocok, sini kalau mau ngrasain”
ucap dira.
“gundulmu! aku masih normal dir…”
balas dewo.
“kamu cocok dir kalau dimasukan ke dalam cerita panas, nanti tak buatkan cerita tentang lelaki bervagina, gimana dir? Nanti aku masukan ke forum semprot”
ucap anton.
“weh jangan, ntar cerita ini ndak kelar-kelar susah kita”
ucap wongso.
“benar juga, sudah biarkan dira bersih-bersih dulu… masalah cerita panas, kita bahas nanti. Ini masalah eri bro…”
ucapku.
“eh iya sampai kelupaan, tapi siip… semoga racun dalam suntikan itu bisa ampuh dan tahan lama”
ucap anton.
“iiih kalian bisanya sap sip aja, hati dira sakit tahu, kalau eko tahu gimana coba hiks”
ucap dira yang sok gaya.
“lah, kan aku nyuruh kamu nggoda saja ndak sampe kenthu”
ucap anton.
“hi hi hi kelepasan sih, orangnya gede-gede sapa tahu kontolnya lebih besar dari eko, eh tahunya colokan kabel hi hi hi”
ucap dira.
“edan kamu dir… eh Dir tadi kok bisa nambah satu lagi”
ucap anton.
“tuh masnya yang satu itu sms ke dalam, ya ketambahan pemain deh. Sensasi JAVnya dapet banget hi hi hi”
ucap dira sambil menaikan kembennya.
“edan… melon sintetis menggairahkan”
ucap dewo.
“iya ya kok bisa ya?”
ucap wongso.
“itu kamu masuki melon dir?”
ucapku.
“silikon bodoh… makanya besok, asmi, dewi, anti dan juga pacar baru kamu siapa namanya? Dian ya? suruh operasi kaya akyu… hi hi hi”
ucap dira.
“ndak usah kali…”
ucap kami pelan secara bersamaan.
“dir, aku foto… kamu setengah telanjang cepetan”
ucap anton.
“iiih… kamu mau sebarin di semprot ya? ogah ah, ntar pada calling dira”
ucap dira.
“edan kamu dir, cepetan buat mancing yang didalam dodol”
ucap anton.
“iya… iya, gini ya?”
ucap dira sambil menyibakkan rok ketatnya ke atas dan nungging sambil menoleh kebelakang.
“siiipz…”
ucap anton.
“Sekarang kita mendekat ke arah pintu rumah gedong (mewah) ini”
ucap anton, entah anton sedang melakukan apa tapi yang jelas, anton memancing seseorang keluar dari rumah itu dengan menggunakan foto dira.
Kami bergerak secara bersamaan, mengendap-endap perlahan ke arah pintu rumah yang jaraknya lumayan untuk main futsal. Sesuai instruksi anton, Sekarang kami sudah berada di samping pintu masuk rumah. Dengan tetap tenang kami berlima tetap berada di samping pintu masuk royalwin indonesia 10 bagian luarnya. Pintu rumah ini tidak tertutup rapat mungkin saja ketika aku mendengar permainan dira tadi ada tambahan satu orang, lupa nutup pintu mungkin. Kemudian.
“sialan itu orang dapat barang bagus saja bro”
ucap seorang lelaki (lelaki 4) dari dalam rumah menuju keluar tampak sekali dia sedang bercakap dengan seseorang. Berarti benar anton mengrim foto dira.
“iya, kita dapat sisa ini”
ucap seorang lelaki lagi (lelaki 5).
Kleeek… trap… trap… trap… tanpa memperhatikan kanan dan kirinya langsung saja kedua lelaki yang sudah terbakar oleh foto dira langsung melangkah maju
Set… set… set… aku dan dewo memiting dua orang ini.
“kalau you bergerak you mati!”
ucap dewo berbisik dengan gaya bicara yang diubah.
“ente juga, gerak berarti mati!”
ucapku.
“berapa orang yang ada didalam”
ucap anton.
“delapan orang egh… tolong ampuni kami…”
ucap lelaki 4 yang aku piting. Kenapa jadi 8 orang?.
“benar ada delapan orang…”
ucap lelaki 5 yang dipiting dewo.
“katakan posisi mereka”
ucap anton.
“dua orang di ruang tengah, dua orang ada di sekitar kolam renang dan dua orang menjaga bos…”
ucap lelaki 4.
“yang kamu sebutin masih tujuh bodoh!”
ucap wongso.
“yang satu nona sedang menari dipinggir kolam renang”
ucap lelaki 5.
“arghhhh…. ”
ucap lelaki 4 dan 5 bersamaan dan jatuh karena suntikan dari anton dan dira.
“dir… kamu nanti matikan lampu, jaga saklar tunggu aba-aba dariku”
ucap anton.
“iiih gantian beraksi, dira dilupain tapi ndak papa deh, yang dua ini kontolnya besar ndak ya?”
ucap dira dengan santai menarik dua orang tersebut ke arah meteran listrik yang berada tak jauh dari pintu rumah.
“ayo cepat masuk, mikrophone disiapkan!”
ucap anton.