Wild Love Episode 68A

Kejadian sebelumnya….

Royal Win Indonesia Entertainment – Wild Love Episode 68A, Setelah ibu memanggilku dan ternyata tidak jadi tadi, aku kembali merebahkan tubuhku disofa. Aku masih berada di sofa dengan gaya seorang raja, dengan tangan kananku memegang remot TV menyuruh TV mengganti acara sesuai keinginanku. Lama aku menonton acara-acara yang kadang sedikit bermutu kadang acara yang tidak bermutu aku tonton. Kurang lebih setengah jam lamanya aku berada di depan televisi, ibu datang dengan wajah tersenyum kepadaku. Entah itu adalah senyum kebahagiaan atau apa, tapi yang jelas ada sedikit rasa gelisah di wajah ibu.

“ada apa bu? Ibu senyum tapi kok suram begitu”

ucapku kemudian duduk.

“ibu bahagia sayang”

balas ibu yang kemudian duduk disampingku.

Kriiiing…. Kriiiiing…. Kriiiing…. Kriiing….

“sudah sekarang biar arya yang mengangkat”

ucapku yang kemudian berdiri dan mengangkat telepon rumah.

Halo, dengan arya mahesa wicaksono bisa dibantu tu tu tu

Biasa saja ar, ini tante asih

eh tanteku, ada apa tan?

tante cuma mau ngomong saja ar, mungkin bisa jadi nasehat kamu juga

apa tante?

kamu masih ingat waktu kamu bawa ibu rani ke rumah sakit?

iya tan

(kulihat ibu tersenyum, kini wajahnya bertambah sumringah entah apa yang terjadi dengan ibu)

kamu ingatkan, kalau Dian malam-malam pernah kerumah sakit

Ah dia lagi, arya ndak mau dengar

eh eh eh kalau berani nutup telepon ini, tante ndak akan bantu kamu lagi, biar semua keluarga kita mati!

eh ndak tan, iya arya dengar

oke, tante waktu itu ceritanya belum selesai

eh… maksud tante

(kucoba mengingat cerita tante tentang dian)

sebenarnya ketika tante bilang pada dian, kalau tante tidak mengerti apa maksud dari kerusakan yang parah, tante hanya menbak-nebak. Mungkin mesin yang dia maksud adalah kamu

terus apa hubungannya mesin dengan arya

kamu dengarkan dulu ya arya keponakan tante tersayang, setelah dia berterima kasih dan meninggalkan tante, tante kemudian memanggilnya, dia berhenti dan…

iya dan apa tante

(tante kemudian melanjutkan cerita dirumah sakit yang ternyata belum usai)

(cerita lanjutan yang tante asih potong, ketika dirumah sakit ketika mengantar ibu rani)

“terima kasih”

ucapnya sembari membungkukan badan dan meninggalkanku.

“Hei….”

ucapku memanggilnya.

“Eh… iya mbak”

ucap dian.

“apakah kamu benar-benar mencintainya?”

tanyaku kepada dian yang berbalik menghadap kearahku, aku mulai mengetahui kemana sebenarnya arah pembicaraan dian.

“Sangat, sangat mencintainya… tapi aku tidak tahu harus bagaimana?”

balas dian.

“aku tidak tahu kerusakan mengenai lelaki itu, yang jelas aku tahu lelaki itu. Jika memang dia benar-benar mengalami kerusakan parah, yang menjadi pertanyaan adalah apakah kamu yakin dan mampu menerima dia serta yakin akan bisa memperbaikinya? Sekalipun kerusakannya sangat parah?”

tanyaku.

“eh…”

dian hanya menunduk tanpa bisa berkata-kata.

“kenapa diam? Kamu bilang kamu mencintainya, kenapa tidak menjawab?”

tanyaku kembali dan dia masih tertunduk dan diam.

“yan, mungkin selama ini aku selalu mengandaikan semuanya dengan mesin. Tapi ingat yang, mesin tidak memiliki perasaan, itu hanya ibarat saja. Dia manusia dan dia lelaki, mungkin dia bisa menundukan semua lelaki agar takut kepadanya, menundukan semua perempuan dihadapannya. Tapi dia manusia, dan laki-laki, dia juga butuh seorang perempuan yang benar-benar mencintainya”

lanjutku.

“aku mencintainya sangat mencintainya… benar-benar mencintainya, aku ingin bersama dia mbak, apapun itu…”

ucapnya kemudian dia menjatuhkan diri hingga duduk bersimpuh. Aku melangkah mendekatinya.

“jika kamu benar-benar mencintainya, kamu juga harus yakin bisa memperbaikinya separah apapun kerusakannya. Dia manusia, punya perasaan, separah apapun itu pasti bisa diperbaikinya. Jadi wanita jangan cengeng, judes itu juga perlu biar tidak dianggap remeh oleh lelaki. Sekarang aku tanya kepadamu, apa kamu yakin bisa memperbaikinya?”

tanyaku kembali sambil memeluknya.

“he’em… hiks.”

ucap dian yang lepas dari pelukanku dan memandang tajam kearahku.

“aku tidak mendengarya”

balasku.

“aku yakin mbak hiks”

ucap dian sedikit keras.

“aku tidak mendengarnya yan, apa kamu yakin mencintainya dan bisa memperbaikinya?”

tanyaku sekali lagi.

“AKU CINTA ARYAAAA DAN AKU PASTI BISA MENJAGANYA, MENJADIKANNYA MILIKKU HANYA UNTUKKU SELAMANYA! AKU PASTI BISA MERUBAHNYA MENJADI LEBIH BAIK LAGI, AKU PASTI BISA!”

Teriaknya sangat keras aku tersenyum dan kupeluk dian yang tersengal-sengal karena menangis.

“hei diam!”

ucap seorang perawat anak buahku.

“Sudah kamu pergi! Ini urusan saya!”

bentakku menoleh ke arah lelaki dibelakangku.

“eh… iya bu, maaf tidak tahu kalau itu bu asih, permisi bu”

ucapnya aku hanya mengangguk, aku kembali menatap dian.

“Sekarang, mulailah untuk bisa mengembalikan dia kepadamu… Arya itu orangnya mudah-mudah gampang, namanya juga lelaki. Lihatkan sehebat apapun arya dan teman-temannya, dia takut sama aku kan yan. Jadi kamu harus bisa memegang perasaannya dan logikanya, okay”

ucapku.

“he’em mbak doakan aku”

ucapnya, kami berdua kemudian berdiri.

“pasti”

balasku, dian kemudian memelukku erat dan setelahnya dia meninggalkanku yang tersenyum bahagia.

Eh….

dian tadi telepon tante, makanya tante telepon kamu, supaya kamu itu jangan terlalu keras sama cewek! Dan satu hal lagi, tane tidak tahu kerusakan macam apa yang terjadi pada dirimu tapi berilah kesempatan pada perasaanmu agar kamu bisa memandang masa depanmu

iya tante, akan arya coba

semoga kamu bisa membuka hatimu kembali, agar kamu bisa merasakan yang namanya CINTA

iya tante

dah arya keponakan tante tersayang, muach

apaan sih tante

Dah ya

iya tante

Royal win indonesia Entertainment | riri shiraki 2 | Wild Love
Royal Win Indonesia Entertainment penyedia situs Cerita Dewasa dan Slot judi Online Terpercaya
Pages: 1 2 3

You may also like...