Wild Love Episode 65

Pikiranku melayang mengingat kejadian pagi tadi

Royal Win Indonesia Entertainment – Wild Love Episode 65, Setelah malam ini, aku kembali ke kehidupan semula. Pak Media, ayah dari mbak ara disembunyikan oleh anton dan IN. Aku kembali dirumahku yang sepi tanpa ada sesuatu didalamnya. Sesampainya di kamar, dadaku masih terasa sekali sesak karena takut jika ayahku mencurigai yang telah terjadi. Apakah dia akan menaruh kecurigaan kepadaku? Atau dia akan menganggap yang terjadi adalah karena kesalahan anak buahnya yang mabuk setelah menjalankan misi? Semoga saja, dan aku berharap kalau Ayah beserta komplotannya mengira itu adalah murni kecelakaan karena kecerobohan dari anak buahnya sendiri. Kurebahkan tubuhku malam ini di kamarku, hingga mata terlelap.

Pikiranku melayang mengingat kejadian pagi tadi, mungkin aku memang harus segera mengambil tindakan agar aku bisa fokus pada satu masalah. Dengan rasa sedikit malas, aku membuka beberapa SMS yang masuk kedalam sematponku, ku sentuh lama dan kupilih pilihan hapus semua tanpa melihat isinya. Selang beberapa menit, mataku tertutup dan tenggelam dalam lautan lelah dengan kadar garam kantuk yang sangat pekat.

Pagi hari.

“ARGH! Sial aku kesiangan”

ucapku melihat jam di dinding menertawakanku karena aku bangun tepat jarum pendek diangka 10 dan jarum panjang diangka 12.

Segera aku mengetik dan segera mencetaknya sesuai dengan format

Segera aku melompat menyambut pagi yang telah terlewati. Cepat, itulah kata-kata yang tepat untuk pagi hari ini. Mandi, membuat mie instan, membuat teh hangat dengan keadaan hanya bercelana dalam yang aku kenakan sedari tadi setelah mandi. Masa bodoh, tak ada orang di rumah! Aku terus beraktifitas, hingga akhirnya aku berlari menaiki tangga dengan dunhill berada di tangan kananku. Dengan masih bercelana dalam, aku membuka website dari kampusku, ku unduh sebuah format dokumen yang aku butuhkan. Segera aku mengetik dan segera mencetaknya sesuai dengan format yang aku unduh. Dengan cepat pula aku memakai pakaianku sembari menunggu cetakan pada printerku.

“Sial, sudah jam 11, argh! Harus lebih cepat lagi!”

ucapku kepada diriku sendiri.

Segera ku sambar cetakan yang telah selesai, dan kuraih tas punggung royalwin indonesia 10 yang selalu menemani kuliahku. Dengan sangat tergesa-gea aku mengeluarkan REVIA dan segera menutup pintu garasi. Ku kunci dan ngeeeeeeeeeeng! Secepat kilat motorku melayang, tak pernah ku menghentikannya, motorku melaju dengan kecepatan penuh.

“Fyuh… akhirnya sampai juga”

ucapku lirih sambil melihat jam pada sematponku menunjukan pukul 12.15 WIB.

Segera aku berlari ke gedung jurusan

Semoga saja masih ada orangnya dan belum pulang, karena hari ini adalah hari yang sebenarnya jika dikatakan aktif juga belum aktif tapi pegawai dan karyawan tetap masuk. Biasanya kalau pulang mereka lebih awal, jadi kali ini aku berharap mereka semua belum pulang. Aku melewati tempat parkir pegawai dan karyawan, untungnya saja masih penuh jadi bisa aku pastikan masih ada orang di gedung jurusan. Segera aku berlari ke gedung jurusan dimana aku biasa mengurus keperluan kuliahku. Sesampainya di dalam gedung jurusan aku kemudian melanjutkan langkahku menuju tempat tujuanku Casino De Granny.

Tok… tok… tok… tok… tok…

“iya masuk saja”

ucap seorang wanita dari dalam.

“selamat siang bu”

ucapku kepada wanita tersebut yang tak lain adalah bu dian.

“Eh… kamu ar, silahkan duduk…”

ucap bu dian sedikit gugup.

“Maaf bu, mengganggu waktunya saya kesini untuk menyerahkan ini”

ucapku sambil menyerahkan ketikan yang tadi pagi aku cetak dan kumasukan dalam stofmap.

“Apa ini?”

ucap bu dian.

“Hanya untuk mewujudkan keinginan bu dian saja”

ucapku sedikit santai, yang sebenarnya dalam hati aku sudah benar-benar muak dengan keadaan antara aku dan dia.

Perlahan dia memutar stofmap yang aku berikan. Dengan bersandar pada kursinya, di bukanya dan di bacanya dengan sedikit menunduk sehingga aku sudah tidak dapat melihat matanya.

“Sial, lama amat sih wanita ini baca, bukanya formatnya juga sudah sama dan isinyap pun sedikit kok lama sekali”

bathinku.

Kleeeeeeek… pintu terbuka, aku menoleh ke arah pintu tersebut dan bu erna masuk.

“hiks… jahat kamu mas”

ucap bu dian tiba-tiba membuatku terkejut, aku menoleh ke arah bu dian tampak air mata menetes di pipinya.

Aku terkejut atas responnya. Kenapa malah seperti ini? bukannya dia menginginkan aku untuk pergi kemarin?

“lho, yan ada apa?”

ucap bu erna mendekat tepat disebelah bu dian, aku seperti orang ling-lung. Kulihat bu dian menyeka air matanya.

“Apa ini?!”

ucap keras bu erna, diambilnya kertas itu dan.

Kreeek kreeek kreeek srsrsrk srsrsrsk… kertas itu disobek dan kemudian di remas-remas, dilemparkannya ke mukaku

“Dasar mahasiswa tidak tahu diri! Sudah dibantu kesana-sini malah mengecewakan dosbing kamu!”

ucap bu erna dan aku masih terpaku dengan wajah bu dian yang menangis.

“Eh… aku… saya… Cuma…”

ucapku gugup.

“Keluar kamu!”

bentak bu erna.

“ta.. ta…. tapi bu…”

ucapku.

“keluar ya keluar!”

bentak bu erna kembali.

Aku sangat ingat bagaimana dia marah kepadaku di telepon waktu itu

Tanpa bisa membantah aku keluar dari ruang dosen tersebut. Aku tampak bingung dengan ekspresi wajah bu dian yang menjatuhkan air matanya. Dan aku jadi bersalah ketika otakku mengingat hal yang baru saja terjadi. Aku sangat ingat bagaimana dia marah kepadaku di telepon waktu itu, dan membuatku menutup teleponnya. Jelas saja, aku tidak ingin mendengar kata-kata bentakan dari dia lagi. Ingatanku kembali memutar sejalan dengan kaki melangkah menjauhi gedung jurusanku. Dengan tenang aku mulai mengingat setiap kejadian yang terjadi padaku adakah yang salah denganku.

Di mulai dari bagaimana dia merawatku setelah di kejar-kejar oleh body guard ayah, hingga telepon kemarin pagi. Dari telepon itu jelas dia sangat tidak menginginkanku tapi jujur saja semua yang terjadi di pagi hari bertolak belakang dengan kejadian malam itu. Tapi kenapa dia harus marah-marah kepadaku? Apa salahku? Haruskah aku mencari setiap kesalahanku kepadanya? Wanita-wanita kamu memang benar-benar sungguh membingungkan!

Dalam perjalanan pulang ku tengok sematponku berkali-kali mungkin ada sms yang masuk. BBM? Jelas tidak mungkin aku sudah menghapus kontaknya. Sms? Jelas saja aku juga tidak pernah hapal nomor HP bu dian, bahkan semua sms di inboxku sudah aku hapus. Daripada bingung mikir cewek coba-coba lihat bokep sajalah di internet sudah lama aku tidak melihat film biru semenjak aku sudah tidak pernah bertemu dengan Rahman. sial, dia pasti sedang indehoi di sana.

Aku turunkan pantatku tapi tak kuletakan di tanah

Sesampainya di warung internet, aku mendapatkan bilik yang berada di pojok sendiri dengan tulisan smoking area. Membuka-buka website-website yang yuhuuuuu enak dipandang mata. Maklumlah namanya juga warnet mau pakai internet positif? Kagak bakalan laku dah warnet kalau pakai blokir-blokiran, biasa pengalaman he he he. Lama aku memilah dan memilih film favoritku dari jepang, banyak sekali yang aku download. Ku download tiga film berukuran 500 MB perfilmnya. Lumayan lama aku menunggu, sambil menunggu aku pesan ke operator warnet untuk memesan minuman hangat dan sebungkus rokok dunhill mild. Selang beberapa menit setelah aku kembali ke bilik warnet, operator warnet datang memberikan aku minuman hangat dan sebungkus rokok. Sambil menguap, aku menunggu film yang ingin aku simpan di komputer rumahku.

“Ya halo bos, ada apa bos telepon siang?”

ucap seorang lelaki disamping bilikku.

“Oh, tenang bos, setelah aku selidiki kemarin ke tempat kecelakaan dan bertanya kepada polisi, kecelakaan murni kelalaian pengemudi bos karena ditemukan botol minuman keras di sekitar mobil yang terbakar”

lanjutnya, aku mendengarkan dengan seksama.

“benar bos, tidak ada kemungkinan kalau itu kecelakaan disebabkan oleh seseorang”

ucapnya.

“oke, oke bos, segera aku menuju ke tempat tujuan”

lanjutnya.

“Eh… apakah orang ini ada kaitannya dengan ayah?”

bathinku, aku menunggu sebentar menunggu momen yang tepat untuk mengintip laki-laki yang baru saja menerima telepon.

Ting tung… (bunyi billing yang di tutup)

Aku langsung berdiri secukupnya, kulihat seorang lelaki dengan postur tubuh yang lumayan tinggi. Berbaju hitam, kacamata hitam dan kesemuanya penampilan laki-laki ini sangat misterius. Tak berlama-lama aku mengintip dan langsung kembali ke posisiku semula. Berarti benar, dan dapat di pastikan ayah menganggap kematian anak buahnya sebagai kelalaian mereka sehingga terjadi kecelakaan. Tanpa mempedulikan download filmku, beberapa saat kemudian kira-kira 5 menit setelahnya, aku langsung keluar dari bilik dan membayar tapi sial, orang itu sudah keburu hilang dari penglihatanku. Seperti monyet yang kehilangan pisang aku menoleh ke kanan dan kekiri di luar warnet tapi yang aku cari sudah tidak ada. Aku turunkan pantatku tapi tak kuletakan di tanah, dengan posisi jongkok aku masih mencoba mencari orang itu mungkin saja bisa menemukannya.

Royal win indonesia entertainment | Uika Hoshikawa 5 | Wild Love
Royal Win Indonesia Entertainment salah satu website entertainment judi online & slot online yang menyajikan cerita dewasa terlengkap dan terpopuler.
Pages: 1 2 3 4

You may also like...