Wild Love Episode 64

Setelah aku mendekat dan mobil pick-up di terangi oleh lampu jalan

Royal Win Indonesia Entertainment – Wild Love Episode 64, Posisi sekarang, pick-up, mobil sedan dengan jarak kurang lebih 1-2 meter dan di belakang mobil sedan ada 2 motor bebek dengan jarak kurang lebih 3 meter dari mobil sedan. Aku, wongso, anton, dewo hanya bisa tepuk jidat di dalam hati melihat tingkah laku mereka yang di pick-up. Pantas saja dua orang body guard tidak marah, setelah aku mendekat dan mobil pick-up di terangi oleh lampu jalan.

“Aseeeek goyang yo a… e…. a… e…. a… e…. a… e…. a… e….”

teriak parjo sambil mengangkat botol minuman keras, tapi aku tahu dia tidak mabuk.

Terlihat dira sedang bergoyang dengan lincah dan bahagia, menari berjoged di tengah-tengah kerumunan koplak yang lain. Laju mobil bak terbuka (pick up) pun bergoyang ke kanan kekiri seakan-akan memperlihatkan pengemudi yang mabuk. Sudira, Suka menjadi waria, sedang menari dengan celana hot-pants serta atasan berupa pakaian yang ketat seperti bra spot yang memperlihatkan separo payudara sintetisnya. Kedua orang body guard yang berada di jok depan mobil sedan bukannya marah, tapi mengeluarkan kepala sambil menggoda Sudira.

“Buka dong mbaaaaaaaaaaaaaaak”

teriak pengemudi sedan.

“yang bawah juga donng, aseeeeeeeeeeeek goyang terus”

teriak laki-laki di pintu depan sebelah kiri sedan.

“Goyang teruuuuuuuuuuuus!”

teriak udin dan hermawan sambil duduk dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

“edan, kalian”

ucap anton di mikropon yang terdenganr samar dan kalah dengan suara dangdut dari tape recorder tua yang memutar lagu.

“tenang saja bro… lebih edan lebih koplak brother ha ha ha”

balas karyo pengemudi mobil pick up.

Kini mobil pick up terus berjalan zig zag, tak ada protes dari mobil sedan di belakangnya. Mobil pick up yang berjalan zig-zag membuat mobil sedan setidaknya terpengaruh dan ikut membuntuti pergerakan mobil pick-up. Kini mobil sedan tersebut berjalan tepat di tengah jalan dan 2 motor bebek hitam berada tepat di belakang mobil sedan. Tak di perkirakan, kedua orang yang berada di jok belakang ikut keluar bahkan membuka pintu kaca mobil belakang dan duduk di pintu mobil. Satu tangan dari masing-masing orang yang duduk di jok belakang berada di atap mobil sedan dan satu tangan dari masing-masing mereka menari-nari di atas udara mengikuti goyangan dira. Dari sinar lampu merah pick-up dan juga sinar lampu depan sedan yang terpantul dan menerobos ke dalam sedan dapat terlihat ada satu orang yang berada di jok belakang.

“Ternyata lebih mudah”

ucap anton dari mikrophone.

“Yo, nton… kamu kiri apa kanan?”

ucap wongso.

“kiri saja nton, lebih enak kayaknya”

ucap dewo.

“kita kanan cat”

balas wongso, padahal di kanan kami adalah jurang.

“oye…”

ucapku.

Memperlihatkan payudaraya kepada pengemudi sedan dan temannya

Dengan tarian dari Sudira yang semakin menggila, bahkan kadang menarik-narik BH bagian bawah. Mencoba memperlihatkan payudaraya kepada pengemudi sedan dan temannya. Membuat semua body guard teralihkan fokusnya. Aku bergerak ke kanan, dewo bergerak ke kiri.

“di alonke sithik bro mobilmu (dipelankan sedikit bro mobilmu)”

ucap dewo kepada karyo.

“diterima”

balas karyo.

Mobil pick up, kemudian melambat tanpa di sadari mobil sedan itupun mengikuti.

“Sekarang!”

teriak anton di mikrophone.

Dua motor bebek melaju dengan kecepatan penuh.

BUGH… BUGH…

“HEI APA YANG KALIAN… BUGH…. BUGH”

teriak pengemudi yang sempat akan menengok kebelakang menyadari apa yang kami lakukan.

Ciiiittttt….. Brak! BRAKKK! Ciiiiiiiiiiiit….

“WASYU! (ANJING!)”

teriakku dan wongso bersamaan.

Mobil sedan yang di kendarai oleh bodyguard ayahku, dengan keempat orang bodyguard memperlihatkan kepala mereka. motor bebek bergerak dengan cepat kesamping kanan kiri mobil sedan tersebut, anton dan wongso yang sudah mempersiapkan pemukul memukul kepala dua orang yang di belakang hingga tubuh bagian atas mereka rebah di atap mobil sedan. Dua orang yang di depan menyadari kedua temannya terjatuh, tapi terlambat ketika mereka hendak memasukan kepala mereka sudah terlebih dulu terkena pukulan dari anton dan wongso. Mobil sedan kehilangan kendali dan menabrak motor bebek yang aku kendarai sejurus kemudian mobil pick-up berhenti dan sehingga setelah menabrak motor bebekku, mobil sedan tersebut menabrak pick-up. Aku sempat kehilangan kendali akan motorku dan dengan sigap aku rem tepat di depanku pagar pembatas antara jalan dan jurang.

“hampir saja… hufthhh”

ucapku.

“duh gusti duh gusti… aku rung metengi asmi, ojo nyemplung sek (ya tuhan ya tuhan, aku belum menghamili asmi jangan jatuh dulu)”

ucap wongso yang memelukku denga erat.

“HA HA HA HA HA HA”

teriak koplak di atas pick-up melihatku dan wongso berpelukan.

“Dasar pasangan homo”

ucap karyo.

“AH MATAMU SU (NJING)”

teriakku.

“BAJINGAN, KANCANE MEH MATI MALAH DIGUYU! (Temannya mau mati malah ditertawakan)”

teriak wongso.

Jalanan tampak sepi, tak ada seorang yang berani malam-malam melewati bukit orang utan. Dengan langkah cepat tanpa menunggu, kami semua kemudian mendekati mobil sedan tersebut. Tampak seseorang keluar dari pintu belakang sedan, sehingga satu orang bodyguard terjatuh ke jalan. Orang setengah baya yang aku selalu ingat akan wajahnya kini berdiri, di depannya tergeletak tubuh body guard yang tidak sadarkan diri.

“terima kasih ar…”

ucap lelaki setengah baya tersebut atau lebih dikenal sebagai si buku.
Royal win indonesia entertainment | yuuna suzuki 10 | Wild Love
Royal Win Indonesia Entertainment salah satu website entertainment judi online & slot online yang menyajikan cerita dewasa terlengkap dan terpopuler.
Pages: 1 2 3 4

You may also like...