Wild Love Episode 62
Aku mulai membuka kancing baju mbak Erlina
Royal Win Indonesia Entertainment – Wild Love Episode 62, dalam lelahku, Mbak erlina kemudian beralih mengulum batang dedek arya dari depan, tangannya memeluk pinggulku. Perlahan aku menjatuhkan lututku, mulut mbak erlina tidak mau lepas dari batang dedek arya. perlahan pula mbak erlina mundur menyesuaikan batang dedek arya yang posisinya mulai merendah. Kedua tangannya kini menopang tubuh bagian depannya, posisinya seperti orang merangkak. Dengan sedikit membungkuk, aku mulai membuka kancing baju mbak erlina dengan bantuannya aku bisa membuka baju mbak erlina dengan mudah. Tampak tanktop ketat menempel di tubuhnya, segera ku membuka resleting rok yang di kenakannya. Dan… ugh pemandangan yang sangat indah sekali, ketika rok itu terbuka pemandangan berubah menjadi celana dalam yang sangat tipis dan menerawang. Kuelus-elus pantat mbak erlina dengan perlahan.
“adikku sayang, kamu pengen apa mbak mau”
ucapnya dengan kepala berbalut kerudung dan lidah menjilati ujung dedek arya.
“diemut aja mbak, ufthhhhhh…”
ucapku terpotong.
“pas mbak pakai kerudung ya? Nakal deh, nanti pasti minta pake yang lain”
ucap mbak erlina yang malah membuat fantasiku berkembang.
“pengen apa bilang ya adikku sayang, mbak bakal bikin kamu puas”
lanjutnya.
“pengen erghhh….”
ucapku.
“apa? Kok ndak jelas?”
ucapnya.
“mejuhin mbak”
ucapku sedikit keras.
“Cuma itu?”
jawab mbak erlina, dengan posisi mbak erlina menengadah ke atas melihatku sambil tersenyum sedangkan dedek arya mengacung-acung didepan mulutnya membuatku semakin terbang.
“mbak emutin dulu mbak, cepetaaaan”
ucaku sedikit manja.
“begini ya?”
ucapnya kemudian mengulum dedek arya.
“oh iya mbak, erghhhh…. bibir mbakhhh nikmhhhat sekali ough… yah… mmmmmhhh…”
ucapku sambil memegang kepala mbak erlina.
Ciuman kami semakin panas
Selang beberapa menit, aku mengangkat kepalanya. Kucium bibir mbak erlina, tanganku kemudian meremas susu indah yang lumayan besar itu. Ciuman kami semakin panas.
“sayang, tubuh mbak adalah hadiahmu, kamu boleh melakukan semaumu, mbak tidak arghhh akan menolak, adikku sekarang adalah rajaku ouwhh….”
desahnya.
“awmmmm…. mmmhhh….”
kusumpal kembali mulut mbak erlina yang tampak semakin liar ini.
Gelombang panas mengelilingi tubuh kami, seakan tak mau lepas. Rasa takut di malam tahun baru membuatku ketakutan seakan menuntut pembalasan. Tangan kananku meraba perut mbak erlina, dengan mulut masih berciuman. Tangan kananku menelusup ke balik celana dalam seksi milik mbak erlina. Jariku menemukan klitoris mbak erlina dan mulai memainkannya. Desahan yang terhambat keluar dari bibir mbak erlina. Tangan kiriku perlahan mendorong tubuh mbak erlina, seakan dia tahu apa yang ingin aku lakukan. Dengan pelan mbak erlina melepaskan ciuman dan mundur hingga terduduk. Kedua pahanya tertutup sementara ketika aku melepas celana dalamnya setelahnya kedua paha putihnya terbuka memperlihatkan sebuah lubang tertutup yang di hiasi sedikit rambut. Kuturunkan kepalaku, di elusnya rambutku dengan tangan kanan mbak erlina sedangkan tangan kirinya menumpu tubuhnya.
“ouwh… jilat terus… emmmhhh… adik yang nakal ssssshhhh… masukin jarinya sayang, mainkan sehhhhsukaaah ouwh… muhhh”
racaunya ketika lidahku bermain-main.
Tangan kirinya sudah tidak mampu lagi menahan tubuhnya, tangan kanannya yang semula membantu tangan kirinya untuk menopang tubuhnya pun sudah tak mampu lagi. Tubuhnya ambruk kebelakang, tubuhnya menggelinjang bergerak tak karuan setiap kali permainan lidah dan jariku di vaginanya semakin liar.
“Arghhh… adikkuhhh owhhh… mbakhhh mbakkkhhhh arghhh lebih cepat lagi sayangku… emmmmhhh ah ah ah ah… terushhh… sedikit lagi….”
racaunya.