Wild Love Episode 59
Padahal bodinya masih sama seperti dengan bodi ABG-ABG
Royal Win Indonesia Entertainment – Wild Love Episode 59, Sedotanku semakin kuat, semakin bernafsu dengan susu indah, besar, kenyal dan sekal ini. benar-benar susu yang ranum, betapa bodohnya ayahku meninggalkan susu indah ini. apakah dia tidak mempunyai nafsu sama sekali dengan ibu? padahal bodinya masih sama seperti dengan bodi ABG-ABG umur 20-an.
“Bu… mmmmm…”
panggilku dan seketika itu aku mencium bibirnya.
Tangan ibu kemudian beralih bahuku, aku peluk tubuh ibu dan ku dekatkan hingga ke menempel ketubuhku. Segera setelahnya aku baringkan ibu dan kukangkangkan kedua kakinya dengan posisi dedek arya masih berada didalam vagina ibu. segera aku menggoyang semakin cepat di awali dengan goyangan pelan.
“puasi ibu nak… erghhh puasi ibu dengan kontol anak ibu ini… lebih keras lagi sayangku, ibu suka kalau mentok… erghhh… terus… goyang terussshhhhhhh buat susu ibu bergoyang untukmu sayanghhhhh”
racaunya.
“Ibu tambah cantik sekali kalau lagi dikenthu sama arya…”
ucapku dengan senyuman nakal.
“Kamu memang nakal, tempik ibu kamu masuki kontol kamu dan sekarang kamu bilang kamu suka wajah ibu kalau sedang kamu kenthu nakal sekali kamu sayang… ayo sayangku lebih nakal lagi sayang ohhhh mmmm…. puasi ibu….”
racaunya kembali.
“owhhh bu nikmat sekali, aku ingin ngenthu ibu terus owh…. selalu…”
racauku.
Goyanganku semakin cepat, dan semakin liar. Kedua tangan ibu meremas sprei yang ada di atas kepalanya. Bibir bawahnya digigit.
“Aku juga cinta owh… ya enak sekali becek dan sempit sayangku…”
racauku, dan kuhujam sangat keras kedalam tempik ibu.
Crooot crooot crooot crooot crooot crooot crooot crooot crooot
Langsung tubuhku rebah, dan kupeluk tubuh ibu sangat erat. kami mengejang bersama hingga nafas kami sedikit teratur. Kukecup keningnya dan kuelus rambutnya. Kupandangi wajahnya dan kemudian aku mencium bibir indahnya.
“am i wild dear?”
ucap ibu.
“Lumayan bu…”
ucapku kembali mencium bibirnya.
“ibu ingin lebih liar lagi, ajari ibu sayang biar ibu punya pengalaman permainan yang liar”
ucap ibu.
“tapi aku lebih suka ibu yang anggun”
ucapku
“dan juga liar sayang?”
ucap ibu dan aku hanya mengangguk. Memang keanggunan yang dikombinasikan dengan keliaran tampak lebih hot bagiku.
“berarti ibu harus pakai kebaya ya sayang?”
ucap ibu sambil jari tangan kanannya mengelus dadaku.
“jika begitu, arya akan perkosa ibu saja”
ucapku dengan senyum nakal.
“Hmmm… nakal kamu, masa ibu mau kamu perkosa”
ucap ibu.
“apapun ibu, aku suka”
ucapku kembali memeluknya dan menciumnya.
Hingga akhirnya aku rebah di samping ibu, dan kami saling berpelukan. Rasa kantuk yang baru saja hilang kembali lagi ke dalam mataku. Akupun tertidur sekejap. Tepat pukul 09:30 aku terbangun, kudapati dedek arya berdiri tegak. Tanpa mengenakan pakaian aku berjalan keluar kamarku menuju lantai bawah. Kudapati ibu sedang berada di dapur dan mencuci piring. Kudatangi ibu dan langsung aku peluk dari belakang.
“Aw… kamu itu bikin kaget saja sayang”
ucap ibu.
“Salah sendiri nyuci piring ndak pakai pakaian”
ucapku.
“Kamu suka sayang?”
ucap ibu.
“He’em”
ucapku.
“Apanya?”
ucapnya kembali.
“Aku suka pantat besar ibu ini, suka susu ibu yang besar dan masih seperti ABG ini”
ucapku.
“Cuma itu sayang? Kamu ndak suka ngontolin ibu atau mejuhin ibu?”
ucapnya.
“Iya bu, arya suka ngontolin mulut ibu, suka ngontolin tempik ibu… suka mejuhin wajah, mulut dan semua bagian tubuh ibu…”
ucapku sambil memeluknya dan mengecup-ngecup bahunya.
“tapi kenapa ndak kamu kontoli sekarang sayang erghhhh”
ucap ibu.
Segera tangan kananku menelusup di antara himpitan pantat ibu. Dengan sedikit membungkuk aku dan tangan kiriku meremas susu kirinya. Aku masukan jari-jariku kedalam tempik ibu. akhirnya aku berjongkok di belakangnya, kutarik pinggul ibu dan kumainkan tempik serta itil ibu.
“erghh… jilati sayangku… sedot yang kuat itil ibu… ibu suka dijilati mulut anak ibu… enak sekali, ayahmu yang bajingan itu tidak pernah mau menyentuh ibu… sentuh ibumu ini, ibu suka dijamah oleh anak ibu… jamah ibu owh kocok lebih keraaaaassssssssss….. yah seperti itu…. jilati lagi arghhhhhh…..”
racaunya dimana aku memainkan itil dan mengocok vaginanya.
“terus terus lebih… ajari ibu bercinta jadikan ibu pemuas lidahmu owh….. ya seperti itu…. arghhhhhh… yah begitu aaaaaaarghhhhhhhh”
racaunya yang diakhiri oleh teriakan hingga tubuhnya mengejang beberapa kali. tanpa memberinya kesempatan untuk beristirahat, aku kemudian bangkit dan menarik pantatnya. Dengan sedikit melebarkan kakiku, Ku arahkan dedek arya ke liang vagina ibu kemudian aku tekan.
“Owhh…. sayang… kamu memang nakal, ibu masih merasakan nikmat kamu beri kenikmatan lagi… ayo sayangku hajar ibu lebih keras lagi…”
ucap ibu.
“Ibu benar-benar nakal sekarang, ibu itu anak kepala daerah sekarang nakal sekali”
ucap ibu. plak aku tampar pelan pantat ibu dan mulai menggoyang.
“Kamu cucu kepala daerah juga suka ngenthu ibunya sendiri, nakal kamu erghhh… tampar lebih keras lagi sayang… buat ibu lebih nurut lagi samahhh kamuwhhh owhhh….”
ucap ibu dan aku mulai menampar beberapa kali pantatnya hingga berwarna sedikit merah.
“Ibu … aku sedang ngontolin tempik ibu… owhh benar-benar nikmat… tempik ibu nikmat sekali…”
racauku.
“terus goyang sayang, susu ibu jangan dianggurin sayang remas dong sayang erghhh….”
racaunya.
Kuarahkan ibu ke ruang TV sambil berjalan dan berciuman
Royal Win Indonesia Entertainment – Wild Love Episode 59, Posisi tubuhku yang semula tegak sekarang sedikit membungkuk. Kedua tanganku meraih susu ibu dan kuremas sangat kuat. Kugoyang pinggulku dan terasa menthok di dalam. Semakin keras aku menggoyang, semakin terdengar suara desahan dan racauan ibu yang semakin liar. Dengan kedua tangan masih di susunya aku sedikit menarik tubuh ibu agar mendekat kearahku, seakan tahu maksudku ibu mengangkat tubuhnya dan menolehkan kepalanya kebelakang. Kami sekarang berciuman dengan posisi masih gaya anjing. Kuarahkan ibu ke ruang TV sambil berjalan dan berciuman aku terus menggoyang pinggulku untuk menghujam vagina ibu. ibu tampak kesulitan namun tubuhnya tak mau protes akan tingkahku, tubuhnya mengikuti semua keinginanku. Ketika hendak keruang TV aku melihat kamar ibu.
“Ke kamar ibu, aku ingin memuaskan ibu dikamar ibu”
ucapkku pelan, sambil mengarahkan ibu ke kamarnya.
“owh… ya, puaskan ibu dikamar itu sayang… biar ayahmu itu tahu bau peju ternikmat bagi ibu”
ucapnya sambil mengikuti instruksi dari tubuhku.
Klek… daun pintu di buka dan aku masih dalam posisi doggy style menggoyang pinggulku sambil berjalan menuju ke arah tempat tidur ibu dan ayahku. Hingga akhirnya sampai di tempat tidur ibu merangkak ke depan tepat di atas tempat tidur. Kuarih tubuh ibu agar semakin mendekat, sekarang posisi tubuh ibu membusung kedepan dengan vagina yang aku masuki oleh dedek arya dan bibirnya yang aku sumbat dengan bibirku. Tanganku tak hanya tinggal diam, tangan kananku menahan tubuh ibu agar tidak kembali jatuh kedepan dan tangan kiriku meremas-remas susu ibu.
“Ayo sayangku kenthu ibumu diatas tempat tidur ini, jadilah lelaki yang selalu menyetubuhi ibumu di atas tempat tidur ini… owh… biarkan tempat tidur ini menjadi tempat kita memadu kasih owhhh… aduh… kontol kamu nakal sekali sayang… nyodoknya dalam sekali ughhhh mmmm slurppp….”
ucap ibu.
“tentu bu, sekarang ini adalah tempat tidur kita berdua ouwh… benar-benar nikmat tempikmu… tempik ibu enak sekali, kontol anak ibu keenakan didalamnya… arghhhh… aku ingin muncrat terus di didalam tempik ibu…”
racauku kembali mencium bibirnya.
“Ayo sayang goyang lebih keras lagi, katakan imajinasimu kepada ibu… apa yang kau inginkan ibu akan arghhh turuti asal kontol kamu memuaskan tempik kering ini sayang owhh… yah terus goyang terus… puasi ibumu ini sayang… puasi ibumu yang selalu merindukanmu dan kontol kerasmu inihhhh”
racaunya.
“Aku ingin menyetubuhimu, ngethu ibu dimanapun di kamar mandi, ditempat tidurku, ditangga, di dapur, di belakang rumah, di ruang tamu, di atas motorku, aku ingin ngenthu ibu selalu yeah enak sekali…”
jawabku.
“owh sayang itu pasti menyenangkan… ibu akan menurutimu ibu akan jadi wanita pemuasmu sayang yah… emmmhhh…. kontol kamu garuk-garuk tempik ibu lagi owgh… ibu mau dimanapun asalkan kamu yang memuasi ibu owghh yah… terus sayangku…”
racau ibuku.
Tubuh ibu kemudian ambruk kedepan dengan kedua tangannya sebagai tumpuan. Aku terus menggoyangnya, kedua susunya aku remas semakin kuat. Semakin kuat aku meremas menandakan aku semakin dekat dengan puncakku. Kepala ibu mendongak ke atas merima setiap hantaman dedek arya di vaginanya.
“Ibu aku pejuhin tempik ibu….”
teriakku yang mendekati puncak.
“Pejuhin, pejuhin yang banyak… tandai semuanya… tandai tubuh ibu… tandai tubuh ini sabagai milikmu sayang owghhhh ibu juga hampir keluar…”
racaunya. Kuhentakan dengan sangat keras dedek arya kedalam vaginanya.
Crooot crooot crooot crooot crooot crooot crooot crooot crooot