Wild Love Episode 56
Sebuah posisi yang indah
Royal Win Indonesia Entertainment – Wild Love Episode 56, Aku bergantian dengan ibu, aku duduk di kursi dan ibu sekarang berada di bawahku. Tangannya secara lembut melepaskan celana jeans dan celana dalamku dengan bibir masih menciumi dedek arya. setelah lepas, tangannya mulai mengocok pelan dedek arya.
“bu, tangannya di bawah saja, arya pengen ibu pakai mulut arghhh”
ucapku.
“iya sayang…”
ucap Ibu yang kemudian menurunkan kedua tangannya disamping kedua lututnya yang bersimpuh.
“cepetan bu, kulum kontolnya”
ucapku.
“kontol siapa?”
ucap ibu menggodaku.
“kontol arya bu”
ucapku.
“Siapa yang ngulum, jelas dong sayangku”
ucap ibu masih menciumi ujung dedek arya.
“Emutin kontol anakmu bu, kontol anakmu sudah pengen di emut sama mulut ibu”
ucapku dengan nada penuh nafsu.
“iih.. nakal deh, gini ya?”
ucap ibu.
Ibu kemudian memasukan dedek arya perlahan dengan mata saling berpandangan denganku. Kedua tangannya berada di bawah, sebuah posisi yang indah. Hanya bibirnya saja yang bermain-main di dedek arya. Kepalanya maju mundur perlahan, kedua tanganku mengelus-elus rambut ibu dengan tubuh bersandar pada kursi. Terlihat jika ibu tersenyum ketika mengulum dedek arya.
“Owhh… ibu suka?”
ucapku sambil memandangnya.
“iya, suka kontol anaknya sendiri slurrppp mmmmmhhhh…”
ucap ibu yang kemudian kembali mengulum dedek arya, kepalanya maju mundur.
“bu, owhh… elusin yang dibawah emmmmhhh…. yang dibawah zakar…”
ucapku. Jari-jari lentiknya kemudian mengelus-elus dengan ujung jarinya di bawah zakarku.
“yah, begitu owhh… lebih enak bu”
ucapku. Setelah cukup lama ibu mengulum dedek arya, tampaknya aku harus memulainya.
Kupegang kepala ibu dan kutekan lebih kedalam lagi, tak ada perlawanan dari ibu. setelah itu aku tarik kepalanya dan kucium bibir indahnya itu. Kuangkat tubuh ibu dan akupun ikut berdiri. Kuposisikan ibu duduk mengangkang di kursiku, kedua kakinya aku sandarkan di sandaran tangan kursi. Kuarahkan dedek arya ke vagina ibu, dengan bertumpu pada sandaran tangan kursi. Aku menekan perlahan.
“bu… owhhh tempikmu sempit sekali… arghhhh…”
ucapku dan langsung kepalaku diraih ibu dan dikulumnya bibirku.
“mmmmh… mmhhh mmmhhh ”
hanya itu yang aku dengar dari bibir kami berdua.
Aku semakin cepat dan memompa pinggulku, posisi ini lebih melelahkan karena aku benar-benar harus membungkuk. Di pegangnya kedua buah pipiku, dan kami saling berpandangan. Aku terus melakukan aksiku dan memompa vagina ibuku sendiri. Wajahnya mengernyit dan tetap menatapku tanpa berkata-kata. Kucium bibir indahnya kembali, dan aku terus memompanya.
“ermmmmm… emmmmhhh….. emmmmmhhhh… mmmmhhhhhh…. slurrpp….. mmmmhhhh”
desah ibuku, lama kami dalam posisi ini.
“emmmmm arghhhhhhh…..”
racau ibu, aku yang kelelahan kemudian kucabut dedek arya yang masih berlumur cairan vaginanya.
“emut bu…”
ucapku dengan menyodorkan dedek arya ke arah ibu, tanpa menolaknya ibu kemudian bangkit dan langsung mengulum dedek arya yang masih berlumuran cairan vaginanya.
“enak kan bu? Enakan mana sama punya suamimu bu”
ucapku semakin nakal.
“slurrppp… arhhhh jelas enak punyamu nak slurrrppp….”
ucap ibu disela-sela emutan, wajahnya memandangku dan dia tampak tersenyum.
“Kamu adalah milikku bu owhhh… terus emut bu, tunjukan pada arya cintamu bu owhh…”
racauku, mendengar kata-kata itu ibu semakin mengulum dedek arya semakin kuat.
“ayo sayang, masukan lagi kontolmu ketempik ibumu, ibu sudah ndak kuat…”
ucap ibu yang melepaskan emutannya.
“iya bu…”
ucapku, kutarik ibu dan kuposisikan menungging dengan bertumpu pada meja.
“Tell me what you want son, hot or wild?”
ucap ibu ketika dedek arya sudah berada di depan vaginanya.
“both of them”
ucapku dengan dedek arya yang terhenti.
“lakukan semaumu, ayo masukan kontolmmu itu ke tempik ibu, garuk tempik ibu pake kontol kamu cepetan sayang biar ibu puasin kontol kamu”
ucap ibu mulai membakar birahiku.
“ooo.. jadi ibu mau disodok pakai kontol anaknya ya?”
ucapku.
“iya, cepetan sudah pengen digaruk-garuk pake kontol kamu”
ucap ibu.
“Seperti ini”
ucapku memasukan dedke arya perlahan.
“erghh… he’em… mmmhhhh”
ucap ibu menikmati.
“kok diem bu? Mana hotnya?”
ucapku meminta.
“Dasar nakal banget kamu,ughhh… cepetan goyang keras, sodok tempik ibumu”
ucap ibu.
PLAK… tamparan tangan kananku di pantat ibu, yang kemudian mulai menggoyang pinggulku.
“Aaa… nakal banget kamu nak, tampar lebih keras lagi”
ucap ibu, dan aku semakin keras menampar dengan menggunakan tangan kanan walau sebenarnya sedikit ragu melakukannya.
“tempikmu sempit sekali buowh kontolku kejepit di tempik ibu owgh…”
racauku.
“emmmhh…. sssshhh… kamu ingin tempik ibukan? Sudah kangen kan sama tempikh ufthhh ibu? erghh… ayo puaskan birahimu kenthu lebih keras lagi… biar kamu puas dan ibu jugggaahhhhh owghhh… lebih dalamhhhh ibu sukahh kalau kontolmu mentokhhh didalam…. emmmhhh…”
racaunya.
“mentokh dimana buh… emmmmhhh…. ah… njepit banget buwh….”
racauku.
“mentok didalam tempik ibumu ini anakkku owhhh yeahhh… lebih keras.. tampar pantat ibu nak wmmmmhhh…. kontolmu benar-benar buat ibu gila… owgh penuh banget tempik ibumu ini rasanyahhhh owhhh…. terushhhh ssshhhhhhh… erghhhh….”
racaunya.