Wild Love Episode 55

Tiba-tiba kami tertawa sangat keras bersama-sama

Royal Win Indonesia Entertainment – Wild Love Episode 55, Hingga aku masuk ke dalam jalur lingkar, dan menuju kearah rumah sakit. Tampak segerombolan koplak berada di samping jalan. Aku berhenti dan tersenyum kepada mereka, mereka pun membalasnya. Wongso dengan santai melempar sekaleng minuman bertuliskan pasir hijau. Aku turun dan duduk memutar bersama mereka, dalam keheningan dan senyum-senyum sendiri. Tiba-tiba kami tertawa sangat keras bersama-sama.

“KOPLAAAAAAAAAK! HA HA HA HA HA…. !”

teriak kami bersama-sama.

“HA HA HA HA… MAU HERMAWAN KONTOLE GATEL, OMONGKE DIRA BEN DIGARUKE (tadi hermawan kontolnya gatal, bilangkan dira biar digarukin)”

teriak karyo.

“Ah matamu! Malah diemut susah ngko ha ha ha (Malah di emut, susah nanti)”

balas hermawan.

“Lha joko malah geblek, moso Hapeku yang dibuat untuk melempar, kampret joko tuh”

ucap hermawan.

“masalahnya, kan sayang kalau hapeku, hapeku buat BBM-an sama pacarku. Lha kamu? Pacar sebelah rumah saja pakai hape wekekekekekekeke…”

ucap joko membalas.

“AH RAIMU (WAJAHMU) ha ha ha ha”

ucap hermawan di iringi gelak tawa kami bersama.

“Lha tugiyo malah jadi pecinta dangdut, sudah tahu situasi genting perang, malah muter evie tamala”

ucap wongso.

“Gila separo itu tugiyo”

dewo menimpali.

“Parah lagi parjo, lagunya tina toon… mama bolo bolo… gila ndak tuh?”

ucap karyo sambil gerak tubuhnya meledek parjo.

“sama gilanya hahaha”

ucap aris diiringi gelak tawa kami semua.

“Woi, lha tadi hasilnya bagaimana?”

ucapku kepada mereka semua.

“NASI BAKAR HA HA HA HA”

ucap wongso, tugiyo, dewo dan aris yang kemudian mengacungkan jempol ke arahku.

“PEPES BAKAR HA HA HA HA”

ucap karyo, joko, parjo, dan hermawan yang kemudian mereka bersama-sama serta masing-masing dari mereka mengacungkan dua jempol kearahku.

“Lha kamu ar?”

ucap wongso dan dewo bersamaan.

“bandeng presto, tapi habis itu dibakar”

ucapku santai.

“HA HA HA HA HA…”

gelak tawa kami bersama.

“Kakak-kakakku…”

ucap rani memecah keceriaan kami.

“hiks hiks hiks terima kasih hiks hiks hiks”

ucapnya yang berdiri sambil membungkuk ke arah kami bersembilan.

“WOI NANGIS MANEH (LAGI) TAK PERKOSA LHO”

ucap parjo.

“EH…”

rani sedikit kaget.

“Bercanda mbak ha ha ha, mana mungkin kita ngelakuin itu sama ih ih nya arya wekekekekekek”

ucap wongso.

“gundulmu, ini adikku”

ucapku.

“Adik ketemu gede? Wah bahaya arya… ha ha ha ha”

ucap dewo.

“Aku adiknya kak arya, terima kasih sekali lagi teman-teman kak Arya”

ucap rani kembali membungkuk kearah kami.

“hei…”

ucapku, serentak kami bersembilan mengacungkan jempol ke arah rani. Dia hanya mampu tersenyum dengan aliran air mata kebahagiaan.

Hingga akhirnya kami menyudahi nongkrong sejenak ini karena telepon dari anton agar segera ke rumah sakit. Ku kabarkan kepadanya bahwa misi berhasil dan kami akan segera menuju ke rumah sakit. Laju pelan motor beriringan, di iringi dengan gelak tawa dan canda kami. kadang ada yang memukul dan kemudian lari dengan motornya. Adapula yang ‘ngegas-ngegas’ dengan tujuan manas-manasin temannya. Ya itulah koplak, aku sebenarnya juga tidak mengerti kenapa aku bisa bersama mereka. Tidak pernah mengerti kenapa mereka bisa menjadi temanku. Teman yang lebih akrab dari seorang sahabat, entah mungkin nama lainnya adalah keluarga keduaku. Tak ada marah ataupun benci sekalipun ada masalah di antara kami.

“Kak…”

ucap rani dibelakangku.

“Hmm…”

jawabku.

“terima kasih..”

ucapnya.

“Sudahlah anggap saja ini sebagai hadiah persaudaraan kita”

ucapku.

“He’em…”

ucap rani sambil memelukku sangat erat.

Rani, seorang gadis yang tampak berbeda dengan yang aku kenal ketika KKN. Dia yang sebelumnya selalu diam selama KKN, tertutup akan semua hal yang ada dalam dirinya. Sekarang sungguh tampak berbeda, dengan posisi memelukku pun dia mendendangkan lagu entah lagu apa. Dia sudah berani mengejek temanku, mengatai mereka dengan berbaga macam hal yang sedikit parno. Tapi tanggapan dari teman-temanku tetaplah biasa, karena mereka tahu gadis ini sudah menjadi adikku dan pastinya adik mereka juga.

“Kak aris?!”

teriak rani ketika motor yang ditunggangi aris berada disampingku.

“Apa ran?”

ucap aris.

“Kakak ahli keris ya?”

ucap rani.

“Wah pasti arya yang kasih tahu ya, emang kenapa?”

ucap aris.

“iiih pasti itunya ikut bengkog-bengkong juga ya, ngeri deh… hiiiiiiiiiiiii weeeeeeeeeeeeeek”

ucap rani.

“awas kamu ya tak jewer kamu”

ucap aris dengan gaya orang tua yang hendak memukul.

“Lari kak arya, cepetan… ntar aku dipukul”

ucap rani.

“iya iya…”

ucapku yang langsung menancap gas menjauhi aris.
Royal Win Indonesia Entertainment l Miku naruse 3 l Wild Love 55
Royal Win Indonesia Entertainment salah satu website entertainment yang menyajikan cerita dewasa terlengkap dan terpopuler
Pages: 1 2 3

You may also like...