Wild Love Episode 54
Sudah hafal betul mengenai jalanan di bukit ini
Royal Win Indonesia Entertainment – Wild Love Episode 54, Bertiga kendaraan bermotor itu saling memperbanyak rpm. Motor 3 dan 4 masih tetap berada di depan mobil yang terus membuntutinya. Tak heran jika dua motor itu bisa dengan mudah dan gampang mempertahankan posisi mereka. Ya, karena mereka sudah hafal betul mengenai jalanan di bukit ini royalwin indonesia 10.
“Hei tembak mereka!”
ucap supir mobil itu kepada temannya.
“oke”
ucap seorang yang kemudian membuka kaca pintu, diarahkannya moncong pistol ke arah dua motor didepannya. Dhuaaarrrrr….. Pyar…..! kaca spion kanan pada motor 4 terkena tembakan untungnya tidak mengenai mereka.
“woi ada pistol! Bergoyang!”
teriak hermawan, seketika itu motor 3 dan 4 bergerak zigzag dengan kecepatan yang tinggi.
DHUUUUUARRRR… DHUAARRRRRR… dua tembakan meleset
“balang jok sing nembak!(lempar sesuatu jok ke arah yang nembak)”
ucap hermawan, tanpa berbicara joko merogoh saku jaketnya dan jaket hermawan.
“Makan nih!”
ucap joko.
Prak! Brughhh…
“Arghhhh! Sialan”
ucap si penembak yang kemudian masuk, pistol yang di gunakannya pun jatuh.
“ada apa?”
ucap pengemudi.
“Tanganku dilempar sesuatu sial, memar sedikit”
ucap penembak.
“tenang saja, setelah ini kita lempar mayat mereka he he he”
ucap pengemudi.
“kita lempar ke wadah makanan anjing ha ha ha”
ucap penembak.
Sebuah teriakan ‘‘……wuuuuuuuuu….” terdengar dari mulut karyo. Menandakan sebuah pemandangan jalan yang sudah mereka tunggu. Walau sebenarnya itu adalah jalan lurus biasa tapi tampaknya karyo hafal betul mengenai apa yang akan ada beberapa ratus meter di depan mereka.
“Siapkan!”
teriak karyo.
“Roger!”
ucap mereka bertiga, parjo dan joko menambil sebuah tabung dalam tasnya.
Seketika itu, motor 4 mendekati motor tiga dan bergerak menyamping kanan. Posisi motor 3 dan 4 berada di depan dengan jarak antar kedua motor melebar. Tanpa di sadari oleh pengemudi, Mobil yang di kendarainya berada di tengah dengan posisi berada dibelakang motor 3 dan 4.
“Sekarang!”
ucap karyo.
Dengan segera parjo dan joko membuka isi tabung dan menarik katup penutupnya. Gerombolan asap keluar dari tabung itu, sangat banyak sekali. Hingga mobil di belakangnya tak bisa melihat apa yang ada didepannya. Asap masih keluar terus menerus dan mobil tetap dengan kecepatan yang sama mencoba mengejar mereka. Hingga asap sudah tidak keluar dari tabung itu, motor 3 berbelok ke arah kiri sesuai arah jalan dan motor 4 bergerak ke arah kanan melawan arus. Untungnya jalanan bukit komodo sepi, jadi resiko motor 4 mengalami tabrakan dengan kendaraan dari lawan arah adalah nol.
CIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIT… BRAAAAAKKKK!
Missing their soul
Mobil yang di awal tidak bisa melihat tiba-tiba menabrak sebuah monumen pemisah jalan. Ya, jalan di depan mobil ini bercabang, satu ke arah kiri sesuai arus jalan sedangkan yang kekanan melawan arus. Mobil tidak menyadari bahwa mereka berada di tengah-tengah kedua arus jalan tersebut. Ketika asap telah berhenti, baru mobil itu menyadari bahwa mereka berada di tengah-tengah jalan yang akan membelah.
Mereka berusaha menghentikan mobil namun sayang, jarak mereka terlalu dekat dengan sebuah monumen besar pembelah jalan itu. Hingga akhirnya mobil itu menabrak monumen dan mobil ringsek tidak karuan. Dua orang yang berada di dalamnya… missing their soul. Motor 3 dan 4 kembali memutar dan melihat mobil yang menabrak itu dari belakang mobil dengan jarak yang sangat jauh. Ya mereka melihat sebuah mobil ringsek dan dengan asap sedikit mengepul dari mobil, dan DHUAAAAARRRRRRR…. sebuah ledakan yang di saksikan empat orang dengan posisi berada di atas motornya.
“Tadi yang kamu lempar apa jok?”
ucap hermawan yang disampingnya ada karyo dan parjo.
“Hape”
ucap joko.
“Hapemu?”
ucap hermawan.
“bukan, hape kamu”
ucap joko santai, seketika hermawan merogoh saku jaketnya.
“KAMPRET KOWE JOK! (KAMPRET KAMU JOK!)”
teriak hermawan ke joko.
“Sori bro ha ha ha ha”
ucap joko yang kemudian tertawa bersama karyo dan parjo, walau kehilangan Hape hermawan juga ikut tertawa.