Wild Love Episode 50
Ketika melihat bercak merah
Royal Win Indonesia Entertainment – Wild Love Episode 50, Aku semakin cepat memompa tubuhku. Nafsuku kembali kepuncak membuat aku semakin brutal dalam menggoyang. Ajeng hanya mampu mendesah, kepalanya menggeleng-geleng ke kanan dan kekiri. Kadang tubuhnya melengking ke atas, payudaranya bergoyang naik turun di hadapanku.
“Sayang… aku mau pipis lagi owh… terus sayangku… aku ingin merasakan spermamu owhhh….”
ucap ajeng.
“Aku akan keluarkan diluar, supaya….mmmm….”
ucapku terpotong karena ajeng meraih kepalaku dan menciumku.
“keluarkan didalam, aku mohon… aku ingin merasakan spermamuwhhh owhhh terus… burung kamu oeh… lebih keras sayang, lebih keras cepat….. oh…..”
ucap ajeng , tanpa pikir panjang aku semakin cepat meggoyang pinggulku.
Crooot crooot croooot croooot croooot croooot croooot
Langsung kupeluk ajeng, tubuh ajeng juga mengejang dan memelukku. Kuciumi leher jenjangnya dan pelukannya semakin erat aku rasakan. Deru nafas kami bersatu dengan suara heningnya malam.
“terima kasih ar, sperma kamu hangat”
ucap ajeng.
“jeng… apakah kamu ingin hamil dariku…”
ucapku.
“tidak, cukup tulisan sejarah dalam hidupku tentang malam ini, tidak perlu monumen ar”
ucapannya.
“maksud kamu?”
ucapku.
“hi hi hi… cukup ingatan saja, ndak perlu kenang-kenangan, aku sudah persiapkan semuanya”
ucap ajeng.
Walau aku tidak mengerti maksudnya tapi aku paham bahwa dia tidak ingin memiliki anak dariku. Dan itu membuatku sangat tenang. Lama kami berpelukan, aku bangkit dan kulepas dedek arya. tampak spermaku mengalir keluar dari vaginanya, dengan cepat aku lap menggunakan tanganku. Sedikit rasa sesal ketika melihat bercak merah di rok ajeng.
“dari mana kamu belajar jeng?”
ucapku memecah keheningan.
“aku sudah dewasa ar, dari video teman-teman kosku”
ucap ajeng.
Aku tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepala. Kutarik tubuh ajeng untuk bangkit, kunaikan celanaku. Tanpa dugaanku, ajeng melepas roknya, dan semua pakaiannya di bawanya di kedua tangannya. Aku sempat menyuruhnya untuk memakainya tapi dia menolak karena dia ingin memperlihatkannya kepadaku, hanya untuk malam ini. aku kemudian berjalan bersamanya, kepalanya di rebahkannya di bahuku. Hingga di depan mobilnya.
“Suamiku, istrimu ingin sekali lagi sebelum matahari terbit, karena ini malam pertama dan terakhir bagiku”
ucap ajeng yang berjalan mendahuluiku dan bersandar di depan mobil.
“Sekarang aku ingin kamu yang menginginkannya”
lanjutnya, aku hanya menggeleng-gelengkan kepala dan tersenyum kepadanya, aku dekati tubuh telanjang itu dan kubalik tubuhnya. Tanpa berpikir panjang aku turunkan celanaku.
“Gaya anjing sayang…”
ucap ajeng.
“biar istriku tahu rasanya he he he”
ucapku.
“Suamiku nakaaaaal”
ucap ajeng.
Dan blesss…. masuk semua dedek arya kedalam mantan vagina perawan ini. kupeluk tubuhnya dengan kedua telapak tanganku meremas kedua buah susunya. aku menggoyang dengan cepat, membuat aku semakin tidak tahan.
“terus sayangku… terushhhhhh aarghhhh… buat istrimu ini selalu mengingat malahhhhh inihhh owh….”
racaunya.
“suamimu ini juga akan mengingatnya owhhh….”
ucapku.
Lama sekali dalam posisi ini tanpa berganti. Kugoyang semakin cepat, sempitnya vagina ajeng membuatku semakin kalang kabut. Kugoyang dan kugoyang, kuciumi punggung indah nan putih ini. semakin keras dan cepat, hingga aku hentakan dengan keras dan sangat dalam royalwin slot.
croooot croooot croooot croooot croooot croooot croooot
Tanpa ada sepatah kata
kupeluk dengan sangat erat tubuhnya. Tubuhnya juga ikut mengejang tanpa ada satu kata terucap dari kami berdua. Kubalik tubuhnya dan terlepaslah dedek arya dari vagina ajeng. Ku lihat senyuman kebahagiaan dari wajahnya. Aku pun juga merasakan kebahagiaan, kupeluk tubuhnya sekali lagi dengan sangat erat. setelahnya aku dan ajeng masuk ke dalam mobil. Kulihat jam di sematponku menunjukan pukul 03:00. Dalam perjalanan pulang ajeng memakai satu persatu pakaiannya. Tiba-tiba dia buka celana trainingku dan bleppp dikulumnya dedek arya.
“Jeng sudah, aku tidak bisa konsenn essssshhhhhh…”
desahku.
“Mulutku masih perawan, slurppp slurppp…
ucapnya, aku hanya bingung kenapa tak ada rasa sakit ketika dikulumnya. Bahkan kulumannya tampak sangat profesional, membuat aku kelojotan hinga aku menginjak pedal rem dan berhenti sejenak menikmati oral seks dari ajeng.
“jeng aku mau keluar….”
racauku.
“mmm…. mmmm”
ucap ajeng yang tambah bersemangat mengulum dedek arya.
croooot croooot croooot croooot croooot croooot
tumpahlah spermaku dimulut ajeng. Semua ditelan dan bahkan dijilatinya sisa-sisa yang ada di dedek arya. setelahnya kami berciuman agak lama. Tanpa ada sepatah kata, aku melanjutkan lagi perjalanan pulang. Hingga akhirnya kami sampai di posko KKN kami.
“uuuuhhhh capeknyaaaaa….”
ucap ajeng yang keluar dari mobil dengan mengangkat kedua tangannya.
“sama he he he”
ucapku dengan senyum cengengesan, didekatinya aku dan kami berciuman di depan posko KKN kami.
“Sudah dua aku berikan, yang satunya buat suamiku nanti hi hi hi”
ucap ajeng yang langsung berjalan didepanku, kuraih tangannya.
“jeng, jika kamu baru pertama kali kenapa waktu kamu kulum punyaku ndak ada rasa sakit?”
ucapku.
“ketahuan dah pernah ya? Hi hi hi”
ucapnya. Aku hanya tersenyum dan menggaruk-garuk kepala belakangku.
“latihan pake mentimun, tahu sendiri kan kalau teman-temanku semuanya pemain. Aku sebenarnya risih, tapi temanku ngajari aku begitu. Di depan aku jaim, tapi pas dikamar aku latihan sendiri hihihi”
ucapnya, kukecup kembali bibirnya dan dia tersenyum.
“terima kasih, ini adalah kenangan terindahku”
bisiknya.
Kami kemudian masuk ke dalam posko, tampak sepi dan hening hanya suara dengkuran yang aku dengar. Ajeng langsung merendam pakaiannya dan aku berganti pakaian dan tidur hingga pagi menejelang.
“niiiih…. tahu kan?”
ucap ajeng, yang duduk dengan membawa segelas air putih tepat disebelahku. Menunjukan sebuah pil yang masih terbungkus.
Ya, aku bangun kesiangan dan langsung ngopi dan menyulut dunhill di depan posko. Teman-temanku yang lain semuanya pergi tamasya, menikmati hari-hari terakhir KKN.
“itu kan?”
ucapku.
“ssssssttttt…. pil KB, aku kan dah janji sama kamu hihihi”
ucapnya dan kemudian meminumnya.
Hari berganti aku dan teman-teman KKN-ku terus menikmati masa-masa terakhir di desa ini. Dan Well well well wewe gombel, KKN pun berakhir. Sedih juga ketika aku harus berpisah dengan mereka. Apalagi setelah kebersamaan dengan mereka selama 6 minggu. Tapi mau tidak mau semuanya harus berakhir dan berpisah.