Wild Love Episode 48

Untung saja tasku adalah tas anti air

Royal Win Indonesia Entertainment – Wild Love Episode 48, Tangisku semakin menjadi-jadi layaknya seorang anak kecil yang kehilangan permennya. Tangis langit terus menemaniku hingga air mata ini berhenti. Hujan telah reda dengan langkah gontai aku kembali ke rumah. Sesampainya di rumah, ibu menyambutku dengan senyuman namun setelah melihat raut wajahku yang penuh kesedihan ini, ibu terdiam. Dengan senyuman kecil yang indah, Ibu menyuruhku segera membersihkan diri. Di dalam kamar, setelah tubuh ini segar bugar karena guyuran air, aku duduk di pinggir tempat tidurku dan segera kuraih sematpon dalam tasku. Untung saja tasku adalah tas anti air. Beberapa pesan BBM dari beberapa temanku dan juga pesan BBM dari Bu Dian yang enggan aku buka. Tiba-tiba panggilan dari Bu Dian masuk ke sematponku, aku letakan sematponku di kasur tempat tidurku.

Kleeek…. Ibu masuk ke dalam kamar membawa teh hangat.

“kok tidak diangkat?”

ucap Ibu sambil menyerahkan teh hangat itu kepadaku.

“males”

ucapku sambil menerima teh hangat.

“Lho, itu dian, diangkat dong… kan calon mantu ibu”

ucap Ibu.

“lupakan bu…”

ucapku, setelahnya nada panggil dari sematponku berhenti dan langsung aku matikan sematponku.

“Kenapa?”

ucap Ibu yang kemudian duduk disampingku.

“Tadi itu…”

ucapku.

Cerita demi cerita aku ceritakan sejak awal hingga akhir. Dari awal aku bertemu dengan bu dian, melihatnya berciuman dengan pak felix. Setelahnya percakapanku dengan bu dian di tempat parkir, hingga kata-kata kasar aku keluarkan di depannya.

“Begitu bu…”

ucapku mengakhiri cerita sedihku dihari ini.

“Sayang ternyata kamu kasar ya?”

ucap Ibu yang membuatku sedikit kesal dengan ucapan Ibu, namun kekesalan itu cepat hilang karena Ibu menatapku dengan senyuman.

“Kenapa Ibu bisa bilang seperti itu?”

ucapku mencoba tenang.

“em em em em….”

ucapnya dengan senyuman, matanya menyipit dengan kepala bergerak ke kanan kekiri.

“Ibuuuuuuuuu… aku itu tanya sama ibu, ibu malah bercanda”

ucapku.

“Kamu itu kasar karena membentak cewek selembut dian, sayaaaaang”

ucap Ibu.

“Tapi coba ibu lihat, sebenarnya dia itu judes, jutek dan jengkelin! Apalagi setelah dia arghhhhhhhhhhhhh”

ucapku sambil menggelengkan kepala dan memukul angin. Kuletakan gelas berisi teh hangat itu dan langsung ku ambrukan tubuhku kebelakang ke kasur.

“Tapi kamu cinta kan?”

ucap ibu melanjutkan.

“Bodoh bu! Aku sudah tidak mau kenal sama dia, ndak mau sama sekali”

ucapku.

“hm…. sayang, menurut kamu yang salah itu siapa?”

ucap Ibu pelan dengan tangan kanannya menyangga tubuhnya. Sedikit tubuhnya berbalik untuk melihat kearahku.

“Dian, aku ndak salah, pokoknya dian”

ucapku yang kemudian memiringkan tubuhku membelakangi ibu.

“Seandainya saja, kamu masuk kerumah kemudian ada seorang lelaki yang sedang mencium Ibu dengan posisi yang sama dengan dian, apakah kamu akan tetap berpikir sama dengan yang kamu lihat ketika melihat dian?”

ucap Ibu.

“tidak, arya tidak akan berpikir seperti ini, karena arya tahu kalau Ibu tidak mungkin melakukannya karena ingin”

ucapku.

“Kan Ibu sama dian sama-sama wanita”

ucap Ibu.

“Iya tapi kan beda bu, Kalau Ibu beda, arya sudah tahu Ibu dan arya adalah anak Ibu”

ucapku kepada ibu dan kembali duduk bersila di atas tempat tidur lalu menghadap Ibu.

“Ouwh gitu ya…. em em em em”

ucap Ibu tanpa memandangku, tapi memandang ke depan dan kemudian menatap langit-langit sambil tersenyum hingga matanya menjadi sipit.

“Seandainya saja, dian yang masuk kerumah ini, dengan maksud bertemu pangerannya, tapi ketika dia sampai di ruang TV melihat pangerannya sedang bercinta dengan Ibunya sendiri, apa yang akan dian lakukan?”

ucap Ibu dengan sedikit melirik ke arahku.

“Ndak akan terjadi, setelah ini arya kan ndak mau bertemu dengan dian. Ibu tidak usah mengada-ada”

ucapku dengan kedua tanganku menyangga daguku.

“Hmmm… Sayang”

ucap Ibu.

“Ya…”

ucapku sedikit ngambek.

“Ciuman dengan bercinta, diantara kedua itu mana yang lebih menyakitkan ketika kamu melihatnya?”

ucap Ibu.

“Eh…”

kutarik kedua tanganku dan menunduk, kembali aku menggeser tubuhku dan berbaring seperti sediakala.

“sayang, jujur saja itu memang menyakitkan, melihat orang yang kita sayangi, kita cintai berciuman dengan orang lain”

ucap Ibu yang kemudian merebahkan kepalanya di dadaku. Aku tidur berbaring memandang ke atas ditemani Ibu yang juga berbaring didadaku dan menatap langit-langit kamarkku. tapi apa salahnya kamu mendengar penjelasan dian.

“Ibu punya seorang anak, ya juga pacar Ibu, ya juga kekasih Ibu. coba kamu bayangkan sayang, kamu hanya melihat Dian berciuman dan belum tahu itu dipaksa atau memang keinginannya sendiri. Sedangkan Ibu, setiap kali berduaan dengan pacar Ibu dapat cerita kalau pacar Ibu habis gini sama si itu, gitu sama si ini. sakit mana sayang?”

ucap Ibu pelan.

“Eh… Maaf…”

hanya itu yang terucap dari bibirku.

“Maaf? Kok enak sekali? Ehem…”

ucap Ibu yang diakhiri dengan sedikit tawa pelan.

“Kan ibu memperbolehkan aku, jadi… maaf bu, aku tidak bermaksud untuk…”

ucapku pelan dan sudah tidak bisa melawannya lagi.

“Sebenarnya Ibu tidak suka, tapi Ibu tahu semua dari kesalahan Ibu jadi Ibu tidak bisa berbuat apa-apa sayang, kecuali memberikan yang lebih kepada kamu agar kamu tidak melakukannya diluar lagi. Tapi apa mau dikata jiwa kamu terlalu muda untuk berpikir dewasa, sehingga membuat kamu merasakan ini hanya sekedar permainan, bayangkan kalau kamu sudah menikah kelak. Kamu pasti akan berpikir ribuan kali ketika meninggalkan istrimu dirumah”

ucap Ibu menasehatiku. Ibu kemudian bangkit dan duduk di pinggir tempat tidurku, hanya punggung indahnya yang kulihat.

“Ibu hanya berharap, Dian bisa mengakhiri kegilaan ini, dan Ibu yakin dian bisa. Seharusnya kamu mendengar penjelasannya dahulu sayang”

ucap Ibu.

“Bu…”

ucapkku pelan.

“Iya…”

balasnya.

“Maafkan arya, menyakiti hati ibu”

ucapku.

“Sudah tidak apa-apa sayang, hanya saja kamu harus bersikap lebih lembut kepada perempuan”

ucap Ibu.

“tapi semuanya sudah terlanjur bu, untuk maju kembali sudah tidak bisa”

ucapku.

“Masih bisa, asal kamu mau”

ucap Ibu.

“Aku belum bisa, mungkin memang benar aku terlalu egois dan tidak ingin menjadi pihak yang disalahkan”

ucapku.

“Masih banyak waktu… pikirkan lagi sayang”

ucap Ibu yang kemudian bangkit mencium keningku.

“Ibu turun dulu, kamu istirahat dulu ya sayang”

ucap Ibu.

di pinggir tempat tidurku

Kulihat Ibu menghilang dari balik pintu kamarku. Benar, semua benar kata Ibu, ibu memberiku label egois tapi dengan cara yang lebih halus tidak secara langsung. Setiap kata-katanya membuat aku melihat kembali ke masa-masa kegilaanku. Kupejamkan mata ini dan kembali mengingat-ingat kata-kata Ibu. beberapa saat kemudian aku bangkit di pinggir tempat tidurku. Dan aku butuh seorang yang lain lagi sebagai tempat curhatku, mbak erlina. Aku meneleponnya, dan aku ceritakan kejadian bersama dian namun untuk hubunganku dengan Ibu tidak aku ceritakan.

Kamu egois adiiiiku yang ganteng

Mbak, arghhh… Ibu tadi juga menyalahkan aku, sekarang mbak erlin

ya jelaslah, Dian itu sebenarnya sayang banget sama kamu, mbak itu cewek dan dian juga cewek,. Cara dia pandang kamu lebih dalam daripada mbak mandang kamu. Kamu tahu kan kalau mbak suka kamu hi hi hi

Mbaaaaaaaaak….

iya… iya adikku sayang, no love, mbak sama adik. Oke gini, sekarang coba kamu bayangin kalau dian yang melihat kamu sedang gituin mbak, kamu mau apa? Minta maaf? Kalau dian jawab semua permintaan maaf kamu sama seperti yang kamu ucapkan, mau apa? Macarin mbak? Hi hi hi

mbaaaakkk….

ih diajak bercanda kok ngambek terus, dah cepetan dijawab

ya, ndak tahu mbak

Makannya, jaga tuh ego, jaga tuh emosi, kalau lihat sesuatu jangan dari satu sudut pandang cari sudut pandang yang lain. Kamu berpikir dian itu judes sama kamu tapi nyatanya dia lembut kan?

iya… iya aku salah

dah sana minta maaf sama dian, dan ingat kalau kamu ndak jadi sama dian, mbak yang akan pacarin kamu hi hi hi

kok gitu sich mbak, lha alan dikemanain, emang mbak ndak sayang sama alan?

Ya, sayang banget sich, tapi… mmmmm… kamu jadi selingkuhanku saja dech, ya hi hi hi

enak saja, dasar mbak jengkelin!

Iiiih daripada adik laki tapi suka gaya anjing weeeeeek

mbaaaaaaaaaaak!

hi hi hi, dah sana minta maaf

tapi aku berpikir untuk tidak maju lagi mbak

Masa bodoh! Mbak hanya ijinin kamu sama dian, kalau sampai mbak tahu kamu jalin hubungan dengan cewek lain, mbak akan labrak itu cewek! Ingat! Dah mbak lagi kerja jangan diganggu. Dadah adik jeleeeeeeeeeeeeeeeeeek

wek

Royal win indonesia entertainment | yuuna suzuki | Wild Love
Royal Win Indonesia Entertainment salah satu website entertainment judi online & slot online yang menyajikan cerita dewasa terlengkap dan terpopuler.
Pages: 1 2 3 4

You may also like...