Wild Love Episode 43
Merasa tertegun
Royal Win Indonesia Entertainment – Wild Love Episode 43, Aku sedikit tertegun dengan ucapan mereka, normal life. Ibu, ah kenapa semuanya harus terjadi? Selang beberapa saat kami berpisah dan aku kembali kerumah. Dalam perjalanan kata-kata mbak echa dan mbak ela terngiang-ngiang di telingaku dan otakku. Normal life? Can I? Entah aku mampu atau tidak ketika aku harus kembali ke kehidupan normalku. Sesampainya di rumah ibu hanya tersenyum melihat wajah lelahku, dan menyuruhku kembali ke kamar dan tidur.
Centung… Bu Dian
From : Bu Dian
Besok jam 8 ingat, jangan terlambat!
To : Bu Dian
Iya bu…
Hanya itu yang aku kirimkan, tak ada balasan dari Bu Dian. Aku akhirnya terlelap dalam lelahnya malam yang berselimutkan sisa kenikmatan dari dua wanita berkerudung. Tiba-tiba ibu masuk dan hanya mengecup keningku dan mengucapkan selamat malam.
Pagi hari, aktifitas seperti biasa. Ayah libur dan Ibu menyiapkan makan pagi. Kubisikan kepada Ibu kalau hari ini adalah hari terakhir PKL-ku jadi tidak perlu minuman kuat. Ibu hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya. Aku kemudian berangkat ke tempat PKL, tepat pukul 07:55 aku masuk ke ruangan mbak echa. Disana sudah ada bu dian menunggu, mereka tampak asyik bercanda.
Tak ada yang istimewa dari penarikannku hari ini. cukup sedikit obrolan dari kami bertiga. Setelah selesai, aku kemudian pamit dengan mbak echa yang tersenyum sedikit nakal ke arahku. Tak lupa aku pamit ke teman-teman QC, oh mbak ela dia juga tersenyum nakal kepadaku. Akhirnya aku pulang bersama Bu Dian diantar oleh mbak echa hingga tempat parkir. Setelahnya aku pulang, sedikit bisikan dari mbak echa.
“itunya dijaga, sama dian aja pah, dia cantik lho”
ucap mbak echa.
“hadeeeehh….”
ucapku dan tepuk jidat.
“kalian ngapain kok bisik-bisik?”
ucap Bu Dian.
“ndak ada yan, Cuma kangen saja sama arya kan sudah selesai PKL-nya hi hi hi”
ucap mbak echa.
“Ternyata kamu macari echa ya Ar?”
ucap Bu Dian.
“ndak bu ndak, ndak berani saya bu”
ucapku.
Akhirya aku pulang, tapi ku arahkan motorku ke kosan mbak erlina. Sesampainya disana aku langsung membuka pintu kamar kos mbak erlina. Kulihat mbak erlina sedang sibuk mengetik sesuatu di laptopnya.
“Ada apa? Minta jatah?”
ucap mbak erlina tiba-tiba dengan nada sinis.
“Eh…”
aku sedikit terkejut kemudian tersenyum manis kepadanya.
“jenguk mbak…”
ucapku yang kemudian duduk dibelakangnya. Suasana kali ini tampak lebih horor jadi aku tidak berani menyentuhnya.
“Ada nasi?”
ucapku.
“Ada, itu”
ucapnya sambil menunjuk rice cooker dikamarnya.
aku kemudian berdiri dan mengambil nasi dua piring lalu kubawa ke dapur. Dengan berbekal pengetahuan yang diajarkan wongso, aku masak nasi goreng dan kemudian aku bawa ke kamar mbak erlin.
“Makan dulu”
ucapku sambil meletakan nasi goreng di sampingnya.
“Iya makasih”
ucapnya ketus.
Aku yang terus menikmati situasi
Royal Win Indonesia Entertainment – Wild Love Episode 43, Aku tidak meghiraukannya dan kemudian memakan habis nasi goreng. Setelahnya ku duduk di depan kamar kos mbak erlina dan menyulut dunhill. Satu batang dunhill telah menjadi asap dan abu, tinggal filter saja yang masih utuh.
“Aku pulang dulu”
ucapku.
“Ndak minta jatah?”
ucap mbak erlin ketus.
“Aku bukan koruptor”
ucapku yang langsung meninggalkan kamar kosnya.
“Jangan berlagak”
ucap mbak erlin yang masih bisa aku dengar, aku kemudian menoleh dan melempar senyum kearahnya.
“I’ll keep my promise and show you that i’ll make him dying. And to keep my promise… i dont need your body to keep it, just your smile as my big sister”
ucapku yang langsung meninggalkan mbak erlina. Aku pacu motorku dan kembali kerumah.
From : erlina
Come back, i’ll give it to you
Maafin aku…
To : erlina
Ndak perlu minta maaf mbak
Aku sudah pernah bilangkan, kalau sebenarnya untuk membalaskan dendammu
Mbak tidak perlu memberikan milik mbak
From : erlina
Cepetan sini pokoknya
“To : erlina
Aku dah di rumah mbak, capek seharian PKL
From : erlina
Sekarang pokoknya kapanpun kamu mau
Aku siap, ndak perlu satu minggu sekali, seminggu 7 kali pun ndak papa
To : erlina
Ingat mbak, no love
I see something wrong from your eyes
Istirahat dulu mbak, jangan keseringan nanti mbak jatuh cinta ma aku bagaimana? He he he
From : erlina
Itulah kamu
Tapi bukan berarti kamu tidak main ke kosku
To : erlina
Iya aku bakal main, tapi ndak harus gitu, okay?
From : erlina
Okay, but if i want it
Kamu harus kasih hi hi hi
To : erlina
Okay
Shot through the heart and your too blame, you give love a bad name. Ringtone sematponku. Bu Dian
Halo bu
Ingat janji kamu?
Eh… iya bu
Besok malam, jemput aku
tidak bu, kita ketemu saja di tempat tujuan
eh… baiklah, ketemu di tempat biasa
eh dimana? Kok biasa bu?
Di taman yang waktu itu
Owhh.. yang Cuma sebentar saja itu bu disana
eh.. iya, maaf
ndak papa bu, santai saja bu, okay bu jam berapa?
jam 7
“iya bu”
tuuuuuuut bu dian menutup telepon dan Kleeek… Ibu masuk ke kamarku.
“cerita ayo…”
ucap ibu yang kemudian duduk di sampingku.
“iya ibuuuu….”
ucapku. Kuceritakan kejadian di hotel, mbak erlina dan janji dengan bu dian.
“hi hi hi main bertiga kamu sayang? Capek pastinyaaaaaaaaaaaaaah”
ucap ibu sambil mencubit jengkel.
“adaow sakit bu”
ucapku sambil mengelus-eslu tanganku.
“ya sudah, makan malam dulu sayang”
ucap Ibu.
“oh iya, kamu harus temui dian, pokoknya temui dia”
ucap ibu dengan wajah seriusnya.
“iya bu….”
ucapku mengiyakan.
Detik berdetak, menit berjalan dan jam pun berganti. Hingga akhirnya malam pertemuan aku dengan dosen judesku menghampiri. Aku pamit kepada ibu, Ayah? Main perempuan mungkin. Hingga akhirnya aku sampai di tempat ketemuan. Aku duduk di ujung bangku taman yang panjang, dengan sekaleng minuman dan dunhill yang terbakar di tanganku.
“Sudah lama?”
ucap seorang wanita.
“Eh… Barusan bu..”
ucapku sambil menoleh ke asal suara itu.
Perempuan dengan rambut terurai dan kaos sedikit ketatnya dihiasi celana jeans legging dan tas kecil yang menggantung di bahunya. Bu Dian, dia tampak anggun malam ini. bu dian kemudian duduk di ujung bangku yang berlawanan denganku. Jarak kami jauh, dan sesekali aku melirik ke arah bu dian.
“Ar….”
ucapnya.
Jika anda menyukai ceriita ini anda dapat terus mengikuti kami hanya di Royal Win Indonesia Entertainment.