Wild Love Episode 41

Menyukai Ibu yang versi nakal

Aku memang sedikit suka ketika ibu nakal, tapi mungkin untuk pagi ini karena aku lebih suka ngenthu ibu yang anggun dan penurut. Tangan kananku kemudian turun dan menyibak kain yang menutupi selangkangannya. Perlahan jari tengahku mendekati vagina indah milik ibu, dari bagian atas vaginanya jari tengahku mencari-cari klitorisnya. Lama jari-jariku menguak vagina ibu, dan hap dapat. Langsung aku mainkan melodi jariku di klitorisnya.

“erghhh….”

rintih ibu ketika jari-jariku memainkan klitorisnya, kini ibu bertumpu pada tempat piring yang sudah dicuci itu.

Tubuhnya hanya bertumpu pada kedua siku tangannya. Kepalanya merunduk melihat kebagian selangkangannya yang sedang di obok-obok oleh jari-jariku.

“Iya ibu Arya hukum, sekarang ibu ingin apa dari arya ayo bu katakan kepadaku, apa yang ibu inginkan dari anak ibu ini?”

ucapku memancing Ibu.

“ibu ingin dikenthu sama anakku… owgghhh… sssshhhhhhh….”

ucap ibu dengan kepala yang merunduk dan kemudian menengadah ke atas.

“kuno ah..”

jawabku meniru ucapanya.

“owghh ibu ingin kontol anak ibu masuk ke tempik ibu, ingin merasakan peju kamu diwajah ibu erghhhh… ingin disodok kontolmu terus aryaaahhh arggghhhhh…”

racaunya.

“suka ya kontol anakmu ya bu?”

ucapku nakal.

“suka suka kontol arya aissshhhhhhhhh esh esh esh terus masukan jari kamu kocok tempik ibu kocok tempik diah kandahhh owghhhh…”

racaunya.

“arggggggggghhhhhhhh…..”

teriak ibu yang kemudian tubuhnya mengejang beberapa kali terasa cairan hangat mengalir di jariku dan di sela-sela paha ibu.

Aku kemudian mundur dan memandang Ibu yang setengah badannya berada di tempat piring yang telah di cuci itu. Ku amati tubuhnya yang putih dan indah, segera aku lorotkan celanaku. Ku pandangi lagi pemandangan indah itu, tubuh indah itu masih tersengal-sengal menikmati sisa-sisa kenikmatan. Aroma cairan kenikmatan ibu menusuk hidungku di tambah lagi aroma keringatku yang bercampur dengan ibu menambah nafsuku semakin menggebu-gebu. Aku harus menghukumnya, he he he.

PLAK PLAK PLAK kutampar bokong bundar nan indah itu setelahnya aku langsung duduk di kursi yang aku hadapkan ke arah ibu.

“argh… uwh… iya kanda sayang”

ucap Ibu sambil menoleh kebelakang.

“Ayo… sini cepat sayangku, hukumannya belum selesai”

ucapku sambil mengelus-elus dedek arya.

“Iya kanda, maafkan dinda ya sayang ya”

ucap Ibu yang kemudian beranjak ke arahku dan langsung memposisikan dirinya bersimpuh di selangkanganku.

“sandarkan kepalamu di pahaku, kecupi kontolku dan jilati juga… Oia dinda ibuku, tolong perlakukan kontolku seperti permen ya dinda dan jadilah wanita yang suka memuaskan kontol anakknya”

ucapku nakal.

“iya kanda anakku.. cup cup cup”

ucap ibu sambil mengecup dedek arya dari samping kiriku sehingga pemandangan itu terlihat seperti seseorang yang makan sate namun ini di kecup dan dijilati.

PLAK ku tampar pahanya.

“Ehh… ada apa kanda anakku, apakah dinda ibumu ini ada salah?”

ucap Ibu.

“Kalau lagi memainkan kontol pandangi mataku dinda ibuku”

ucapku, ibu hanya tersenyum dan kemudian mengecupi dan menjilati dedek arya sambil berpandangan denganku.

Aku yang duduk dengan gagah, kedua pahaku terbuka lebar serta seorang wanita cantik sedang memainkan kelaminku, dedek arya. pemandangan ini sungguh indah, ditambah aroma keringat kami berdua. Ku elus perlahan kepala Ibu dengan tangan kiriku dan punggung tangan kananku mengelus-elus pipinya.

“Sudah puas apa belum dinda?”

ucapku, kepalanya mengangguk.

PLAK kutampar lagi paha kirinya pelan.

“Ingat jawabannya harus belum puas terus sekalipun nanti kamu keluar terus sayang, karena ibu sedang dihukum”

ucapku dengan tersenyum, Ibu hanya mengangguk.

“Sudah puas?”

ucapku kembali dan ibu hanya menggeleng hanya aku balas dengan senyuman kepadanya.

“Sekarang kulumin dan jilatin pake lidah ya sayangku”

perintahku.

“Iya kanda, dinda kulumin ya kontolnya”

ucap Ibu.

Mengganti posisi yang lebih nikmat

Ibu kemudian merubah posisinya bersimpuh di hadapanku, di bukanya mulut Ibu. dimasukannya perlahan dengan lidah menjulur kedepan terlebih dahulu. Sebelum masuk, lidahnya bermain-main di lubang dedek arya. sensasi yang sangat luar biasa bagiku, melihat Ibu sedang memainkan lidahnya di dedek arya. kulihat Ibu tersenyum walau mulutnya sedikit terbuka. Dimajukannya perlahan kepalanya dan masuklah dedek arya ke dalam mulut ibu. kepalanya kemudian maju mundur mengulum batang dedek arya, lidahnya menyapu-nyapu batang dedek arya setiap kali kepalanya maju mundur.

“Argghhh… bu kontol anakmu terasa nikmat sekali, lebih kuat bu sedotannya, ayo dinda di sedot lebih kuat lagi”

rintihku sambil mendongakan kepalaku.

Sedotan Ibu semakin kuat membuat aku kelojotan dan merintih nikmat. Kepalanya kemudian maju mundur dengan lebih cepat lagi, sehingga membuat batang dedek arya merasakan nikmat luar biasa. Kadang kuluman itu dilepas dan lidahnya bermain sebentar di ujung penis tepatnya di lubang kencing dedek arya, setelahnya dimasukan lagi. Aku merasa tidak kuat dengan kuluman Ibu kemudian menghentikannya dengan memegang kepala Ibu. ku bangkitkan Ibu dan kuposisikan menungging dengan separuh tubuhnya berada di meja makan. Ku buka bongkahan pantat Ibu dan perlahan kumajukan dedek arya ke dalam vaginanya. Tepat di depan mulut vaginanya kumainkan sebentar.

“Owghh…. kanda, cepat masukan dinda sudah tidak tahan lagi kanda owghhh…”

ucap Ibu.

“Apanya yang dimasukan yang jelas dong Dinda Ibuku”

ucapku sedikit nakal.

“Kontol kanda anakku, kontol anakku, Ibu mohon masukan ke dalam tempik Ibumu nak, Ibu sudah tidak tahan lagi”

ucap Ibu.

“Owhhh….”

balasku.

“Egggggghhhh….”

rintih tertahan Ibu ketika kuhentakan keras dedek arya ke dalam vagina Ibu.

Perlahan aku mulai menggoyang pinggulku. Dimulai dari goyangan pelan hingga akhirnya aku goyang semakin cepat. Tubuh depan Ibu ambruk di meja makan, kedua buah payudaranya tergencet oleh tubuhnya sendiri. Kupegang pinggul ibu dan kupompa semakin cepat.

“Arghh…. Ibu tempik ibu sempit, Arya anakmu ini suka tempik Ibu… owghhh…. yah… arya ingin pompa terus tepikmu bu”

racauku.

“Assshh… terussshhh nak, terus pompa tempik ibu dengan kontolmu owghhh…. masukan lebih dalam lagi kanda… dinda suka kontol kanda masuk ke tempik dinda… ah ah ah ah nikmathhhh kandaaaahhh nikmat sekali kontol kanda anakku owhhh… yah terush buat ibu keluar… owhhh… yah terus sayangku… begitu… kocok lebih keras owghh dan lebih aaaahhhhhhh dalam lalgi ohhh… ya terus sayangku terussshhhh….”

racaunya semakin nakal.

“Owhhh… kontolku mentok di tempikmu bu owhh… nikmat sekali… yah aku akan terus memompa tempik Ibu owh… nikmat sempit dan menjepit bu owhhh tempikmu nikmat…”

racauku.

Gayangan nakal yang membuat rasa ingin ke puncak

Setiap kali goyangan kata-kata nakal keluar dari mulut kami berdua. Kami sudah tidak lagi peduli dengan tetangga jika mendengar teriakan kami. Mendengar? Mana mungkin mereka mendengarnya perumahan ini adalah perumahan yang sepi di pagi hari, kalaupun ada orang mereka juga tidak akan mendengarnya ha ha ha. Lama kami bersetubuh, aku kemudian memeluk tubuh ibuku dari belakang. Terasa spermaku mulai berkumpul di ujung dedek arya.

“Owhhh bu… pejuku mau keluar, peju anakmu mau keluar di tempikmu owhhh… aku ingin keluar di tempikmu bu yaahhhh owhhh sssshhhh cup cup cup… slurpp slurrp slurrrp”

ucapku sambil mengecupi punggungnya dan menjilatinya.

“keluarkan pejumu di tempikku sayang, keluarkan yang banyak jangan sisakan untuk yang diluar arghhhh owh owh owh owh … sirami tempik ibu dengan pejuhmu… ibu juga mau keluar lebih keras lagi owghhh lebih dalam lagi yaahhh begitu lebih keras dan lebih dalam lagi kanda sayangku owhhh….”

racaunya yang membuat aku semakin mempercepat pompaanku.

“Anakmu keluar yahh… keluar di tempikmu bu aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhh….”

ucapku sambil memeluk erat tubuh ibu.

“Ibu juga anakku kandaaaaaa aaaaaaaaaaaaa…. egh egh egh egh”

ucap ibu.

Crooot crooot crooot crooot crooot crooot crooot crooot crooot

Cairan kenikmatan kami bersatu, tubuh kami mengejang bersamaan. Aku peluk tubuh ibu dengan erat, mencoba mengatur nafas begitupula dengan ibu. lama kami berpelukan, ibu kemudian sedikit mendorong tubuhku untuk berdiri, aku pun berdiri. Ibu berbalik dan kemudian memeluk tubuhku dengan erat. kukecup keningnya.

Royal win indonesia entertainment | yuuna suzuki | Wild Love
Royal Win Indonesia Entertainment salah satu website entertainment judi online & slot online yang menyajikan cerita dewasa terlengkap dan terpopuler.

“bu… susunya belum nyervis, hukumannya berarti belum selesai sampai has has has susu ibu servis kontol arya”

ucapku.

“iiih nakal kamu, masa ibu suruh servis kontol kamu terus”

ucap ibu.

“harus to ya… hukumannya selesai kalo servis susu ibu sampai ke kontol arya”

ucapku nakal.

“Iya sayang, mmmm nikmat banget tubuh kamu hangat sekali sayang”

ucap Ibu.

“tubuh Ibu juga…”

balasku.

Pelukan mesrah

Lama kami berpelukan, tak membuat kami lupa akan waktu. Ibu segera menyuruhku mandi untuk segera berangkat ke tempat PKL. Setelah aku mandi begitu pula dengan ibu aku pamit untuk berangkat PKL. Sebelumnya aku diberikan minuman hangat penguat tubuh. Tepat di garasi, Ibu tiba-tiba mengulum dedek arya dengan paksa. Dengan paksa pula ibu memposisikan aku rebah di lantai garasi. Dengan gerak cepat, dimasukannya dedek arya ke dalam liang vaginanya untuk kedua kalinya di pagi hari ini hingga ibu klimaks dan aku kentang. Ibu melepaskan dedek arya dan memasukannya kembali ke dalam celanaku.

“Bu, kalau gini arya harus mandi lagi dong”

protesku.

“ndak usah, biar yang dikantor kamu itu dapat bekas ibu hi hi hi”

ucap Ibu.

“yaelah.. segitunya bu bu”

ucapku.

“hush, nurut sama ibu atau ibu ndak mau dihukum lagi atauuuuu kamu ibu hukum lagi tapi lebih berat?”

ucap ibu.

“iya bu, hukuman ibu seperti tadi malam saja bu jangan lebih berat lagi he he he”

ucapku.

Kami kemudian berpelukan dan saling melumat bibir. Setelahnya aku pamit dan berangkat menuju tempat PKL. Sesampainya di tempat PKL aku mengobrol sebentar dengan pak satpam, tepat pukul 11:25 aku langsung menuju ke ruangan mbak echa. Disambutnya aku dengan senyuman, dan kemudian dengan bahasa isyarat tangannya aku di suruh untuk mengunci pintu ruangannya. Dengan isyarat tangannya pula, aku disuruh mendekatinya pula. Kini posisiku tepat disamping mbak echa.

Simak juga cerita dewasa lainnya hanya di Royal Win Indonesia Entertainment.

Pages: 1 2 3 4

You may also like...