Wild Love Episode 39

Bergerak mendahuluiku

tiba-tiba mbak echa bergerak dengan cepa mendahuluikku dan merapatkan pintu lab, dan klek.,.. suara pintu lab di kunci. Kemudian dia bersandar di pintu dan memandangku. Aku bengong dengan sikapnya, perlahan dia bergerak ke arahku dan berjongkok di hadapanku. Perlahan dan pasti, dia mulai membuka celanaku, di tariknya pelan celanaku. Di elus-elusnya dengan tangan kanannya.

“Aku memang egois ar, ajari aku agar tidak menang sendiri. Setiap kali aku main sama suamiku, aku selalu ingin di atas. aku tidak pernah melakukan pemanasan, karena sebelum aku bermain aku selalu memainkan punyaku sendiri dihadapannya. Baru setelah aku merasa akan keluar, kupaksa suamiku memasukan burungnya. Dan kami bisa keluar bersama ar, aku kira itu sudah membuatnya cukup puas ar, tapi ternyata aku baru sadar kalau pemikiran laki-laki itu berbeda dengan perempuan. jujur ar, kadang aku tidak suka dia memainkan organ-organ seksku, karena bagiku itu hanya akan memperlama. Pandanganku, seks adalah yang penting sama-sama keluar, itu saja. semua itu aku dapatkan dari kakak perempuanku”

jelas mbak echa.

“Hmmm… mungkin suami kakak mbak memang menginginkan permainan seperti itu, tapi suami mbak tidak”

ucapku.

“Terus, aku harus bagaimana ar?”

ucap mbak echa pelan yang memandangku dan tangannya masih mengelus-elus dedek arya.

Ku raih kepala bagian belakang dan kudorong ke depan. Mbak echa yang sudah tahu keinginanku langsung membuka mulutnya lebar. Di masukannya dedek arya ke dalam mulutnya, perlahan aku maju mundurkan kepalanya.

“aduh… jangan kena gigi mbak, sakit”

ucapku sambil mengrenyitkan dahi.

“mmm… ah ah ah… terus bagaimana aku tidak pernah ar”

ucap mbak echa.

“Kaya ngemut es krim mbak”

ucapku.

Dimasukannya lagi dedek arya ke dalam mulutnya. Kini perlahan tapi pasti, dedek arya masuk keluar dari mulutnya. Walau terkadang terkena giginya, aku bisa menahannya. Lama kelamaan mbak echa sudah bisa menikmati aktifitasnya, tampak wajahnya kini sudah tidak mulai jijik. Kulumannya memang benar-benar nikmat sebagai pemula. Sensasi ini bertambah panas dengan balutan kerudung di kepalanya.

“Arghh… nikmat mbak, emmmhh…. terus mbak kulum terus sampai aku merasa cukup”

ucapku.

“mmm… mmm… mmm…”

mbak echa hanya bisa menjawab sekenanya saja, tangan kananya mengocok batang dedek arya dan mulutnya mengulum sebagian batang dedek arya hingga ujungnya.

Segera aku cabut dedek arya ku berdirikan mbak echa, kucium bibirnya dengan lembut. Tanganku memeluknya dan mengelus-elus punggungnya. Mbak echa juga tidak kalah, dia memeluk leherku dan menekannya. Lumatan bibir kami begitu brutal, bibir kami saling berpagutan seakan-akan tidak ingin lepas. Ku jatuhkan tas punggungku dan dengan gerak cepat aku buka resleting celana mbak echa.

Permainan lembut

Kupelorotkan celana sekaligus celana dalamnya hingga posisi tubuhku agak sedikit turun namun tidak lepas ciuman kami. aku berdiri kembali dan masih berpagutan dengan bbir mbak echa, kaki kananku ku gunakan untuk menekan kebawah celana mbak echa. Mbak echa kemudian mengangkat satu persatu kakinya, kini mbak echa telanjang pada bagian bawahnya. Ku posisikan diriku dibelakang mbak echa, kepala mbak echa menoleh kebelakang seakan-akan tak mau melepas bibirku. Kedua tanganku meremas payudara mbak echa, kubuka kancingnya satu persatu.

Terbakarnya nafsu membuat aku hilang kendali, karena sulitnya membuka kancing itu aku kemudian menarik baju mbak echa. Tak ada perlawanan darinya, kini terlihatlah BH berenda warna putih. Kuremas-remas kuat payudaranya, kuremas ke atas kesamping sesuka hatiku. Kutarik keatas BH mbak echa dan munculah payudara montok dan sekal, maklumlah belum pernah menyusui. Dengan posisi masih berciuman aku mainkan puting yang sedikit merah itu.

“ahhhh papah enaaakkkhhh… erghhh…. terus pah, mamah enak banget emmmhhh… ssshhhhh…. terus… mainkan pah, mamah suka dimainkan….”

desah mbak echa yang tiba-tiba saja memanggilku papah.

“kangen sama suami ya mbak? hash hash”

ucapku dengan nafas memburu.

“erghh… ndak Ar, asssssssshhhh…”

ucap mbak echa.

“Iya terserah mbak”

ucapku.

Masih di belakang mbak echa, Kuturunkan tangan kananku ke selangkangan mbak echa. Segera aku menyibak vaginanya, kumainkan dengan sedikit menusuk-nusukan jariku ke vagina mbak echa. Tubuh mbak echa kelihatan sekali merasakan rangsangan, tubuhnya meliuk-liuk setiap kali jari-jemari kananku bermain-main di vaginanya ditambah lagi tangan kiriku tidak berhenti bermain-main di puting susu mbak echa.

“Arghh… papah… erghhh enak bangethh pah… mamah ndak pernah diginiin sama suami mamah, erghhh… papah ayo pah terus pah… mainin sepuasnya, memek mamah buat papah ufthhhh…”

racaunya.

Kudorong tubuhnya, kuciumi lehernya, mbak echa hanya bisa mengaduh dan merintih nikmat atas perlakuanku. Kuhentikan kegiatanku dan ku posisikan mbak echa duduk di meja lab. Kubuka selangkangan mbak echa, kumajukan bibirku.

“Jijik pah jangan…”

ucap mbak echa, aku tidak menghiraukan.

Aku memasuki lubang itu secara perlahan

Segera aku memasukan jari kananku ke dalam memek mbak echa, dengan sedikit menekuknya aku maju mundurkan jariku. Dengan asih memainkan jariku aku mencium bibirnya tangan kirku memainkan puting susunya. Dengan bertumpu pada tangan kanannya, tangan kiri mbak echa meraih bagian belakang kepalaku menekannya untuk mencium bibirnya lebih ganas.

Suara desahan mulut yang tersumpal keluar dari bibirnya. Mungkin jika tak aku sumpal dengan bibirku akan ada teriakan keras. Setelah puas, aku menarik bibirku dari bibirnya dan berpindah ke vaginanya. Segera aku menjulurkan lidahku ke vagina mbak echa, kusapu vaginanya dengan lidahku.

“Arghhhh… papah nikmat sekali… emmmhh…. terusshhh oghhh papahku… mainkan… semua milik papah, mamah suka sekali papah owgh… itil mamah enak banget pah… mamah suka… arghh arghhh mamah, mamah, punya papah owghh… pahh terushh lebi kerasssh mamah mau klimaks pah owgh….”

racau mbak echa.

“enka banget pahhhh…. arghhhhhhh… sangat nikmat pah, jangan berhenti… ashhhh… papah papah hebat arghhhh….”

racaunya kembali.

aku perkuat kocokanku dan lebih kasar lagi jari-jariku bermain-main di vaginanya.

“Papahh…. owghhh…. ehg ehg ehg ehg … ahhhhhh”

racaunya.

Tubuhnya melengking, cairan hangat mengalir dari vaginanya. Kuhentikan aktifitasku dan kucabut jariku dari vaginanya. Aku berdiri dan Kulihat tubuhnya masih tersengal-sengal, matanya terpejam. Balutan kerudung itu sedikit acak-acakan. Selang beberapa saat matanya terbuka, kedua tanganya terbuka dan memelukku. Ku balas pelukannya dan kuelus-elus punggungnya.

“Nikmat sekali pah… mmmhhhh hesh hesh hegh ahhhh…”

ucap mbak echa.

“Manggilnya kok papah mbak? Pasti lagi ngebayangin main sama suaminya ya he he he”

jawabku selengekan.

“Kamu sekarang papahku ar, aku mau kamu ajari aku semua ar, sisa PKL kamu disini aku adalah istrimu ar, aku siap kapanpun”

ucapnya masih sambil memelukku.

“Beneran mbak?”

ucapku.

“mamah, mamah… kalau Cuma kita berdua panggil aku mamah”

ucap mbak echa.

“Iya mamah, mamah papah belum keluar”

ucapku yang sudah terbakar birahi. Aku juga tidak habis pikir mbak echa bisa dengan mudah aku peluk.

“iya pah, masuki burung papah, kita ke sofa ruangan mamah”

ucap mbak echa.

“burung? Gak ada burung disini mah”

ucapku.

“iiih papah jorok, iya dech kontol, pindah yuk pah”

ucap mbak echa.

“Disini saja mah”

ucapku sambil mendorong tubuhnya agak sedikit kebelakang.

Kini mbak echa bertumpu pada kedua tanganya, kakinya aku buka lebar dan perlahan aku masukan dedek arya ke dalam vaginanya. Licin dan becek, blessss… masuk secara perlahan batang dedek arya.

“erghhh… pah penuh pah lebih penuh daripada kontol suamiku… pelan pah, masuknya pelan pah agak sakit pah ufthhh… papahku owghh… enaaak enaaak banget pah emmmm enak pah terus pah di goyang pah ashhh”

racaunya.

“memek mamah kok sempit sekali, jarang dimasuki ya?”

ucapku menggoda sambil mengoyangnya sebentar dan perlahan.

“iya pah paling seminggu sekali pah owghhh… aduh pah, diem dulu sebentar pah… mamah pengen nikmati kontol papah sebentar owgh…”

racaunya.

“Papah dah ndak tahan mah erghhh…. pengen ngocok memek kamu pengen ngenthu memek kamu mah”

ucapku yang kemudian mulai menggoyang perlahan.

“Iya pah kenthu pah, kenthu memekkuhhh owhhh… terus pah pelan pelan dulu pah, kontol papah kebesaren pah… owghhh….”

ucap mbak echa.
Royal Win Indonesia Entertainment | Mai Seta  | Misi Balas Dendam
Royal Win Indonesia Entertainment salah satu website entertainment judi online & slot online yang menyajikan cerita dewasa terlengkap dan terpopuler.
Pages: 1 2 3 4

You may also like...