Wild Love Episode 37
Sebuah alibi
Kami berdua kemudian bersikap wajar. Makan malam bersama sambil bercanda. Ayah kemudian bergabung dengan kami. Sepeti biasanya dia berpura-pura perhatian kepadaku dengan menanyakan masalah PKL dan kuliahku. Tapi hanya sebatas bertanya yang kemudian jawabanku tidak digubrisnya. Acara makan malam telah usai, aku kemudian ijin untuk kembali ke kamar. sesampainya di kamar, aku membuka komputerku. Ku buka dukun dunia maya, kumasukan kata-kata tapi tak ada jawaban yang pasti. Aku kemudian rebahan di tempat tidurku.
Sapu karena pekerjaannya menyapu
Pel karena pekerjaannya mengepel
Cuci karena pekerjaannya mencuci
Tukang karena pekerjaanya menukang?
Aspal karena pekerjaanya mengaspal?
Buku karena pekerjaanya membuku?
Jika semua dikaitkan pasti ada kaitannya. Tukang karena pekerjaannya menukang, instansi yang berkaitan dengan pertukangan? Pertukangan berarti mengurusi orang yang berkerja bukan? Jika mengurusi orang yang berkerja berarti.
“Tukang, instansi pemerintah bagian ketenaga kerjaan, berarti aspal yang pekerjaannya mengaspal adalah instansi pemerintah yang bergerak dalam bidang perbaikan jalan. Jika itu benar, berarti aspal adalah instansi pemerintah pekerjaan umum”
bathinku.
Segera aku duduk di depan komputerku, ku browsing kepala instansi pemerintah di bidang ketenaga kerjaan dan pekerjaan umum. Dan yak, aku dapatkan foto mereka berdua. Segera aku buka sematpon milik KS, dan ku buka group. Semua member disana telah menjadi kontak KS. Kuperbesar dan kusimpan semua foto itu di sematpon KS dan sialnya hanya lima orang yang DP-nya menunjukan foto mereka.
Kekesalan
Betapa bodohnya aku kenapa tidak sejak pertama kali aku simpan foto mereka. Kemudian aku cocokan dengan yang ada dikomputer. Dua dari lima orang tersebut memiliki wajah yang sama dengan foto yang baru saja aku browsing. Tiga orang sisanya dan sisa kontak yang lain kelihatanya hanya penikmat dan pelaksana rencana pentholan geng mereka.
“Akhirnya aku dapatkan identitas tukang dan aspal, tapi siapa buku?”
bathinku.
Sudah ada dua instansi pemerintah yang terlibat sebagai pentholan geng, ketenagakerjaan dan pekerjaan umum. Ku coba mengingat percakapan Ayah tadi, bahwa buku tidak mau menempati tempat puncak. Yang berarti dia bukan pimpinan dari sebuah instansi pemerintah. Tiga DP yang aku simpan menunjukan bahwa mereka adalah kepala instansi pemerintahan jika di rangkai dengan percakapan Ayah, mereka bukan si buku, karena si buku bukan kepala instansi.
Tapi kenapa pertama kali aku membuka grup dan mencocokan DP mereka dengan wajah-wajah pejabat daerah, semuanya adalah kepala instansi. Apakah si buku tidak ada didalam grup? Kucoba membrowsing kembali semua kemungkinan yang bisa aku dapatkan, mencoba mengingat ketika pertama kali aku membuka grup wonge dewe dan mencocokan semua wajah kepala instansi dengan yang di grup waktu itu.
instansi pemerintah
Semua foto mereka dapat dengan mudah aku dapatkan kembali, dan semua kepala instansi pemerintah di daerahku aku ingat kembali. Satu persatu aku mencoba mengingatnya, memang beberapa aku sudah sedikit lupa. Tapi jika aku samakan jumlah kepala instansi didaerahku dan jumlah anggota grup adalah sama +1 dengan +1 adalah KS. Berarti si buku tidak berada di dalam grup. Benar-benar membingungkan, kutaruh keningku di meja komputerku dan kupejamkan mataku.
“siapa si buku? Jika grup itu adalah grup kepala instansi? Kenapa KS bisa berada di dalamny?”
bathinku.
Dia memperalat Ayahku sebagai kurir … sebuah ingatan mengenai kata-kata mbak erlina
Aku terperanjat dan menatap kosong layar monitorku. Benar, KS adalah kurir yang bisa dijadikan mainan oleh mereka. Jadi mereka membiarkan KS berada di dalam grup agar tahu rencana mereka. Mungkin agar mereka tidak perlu mengulangi instruksi kepada KS. KS sebagai kurir yang sangat dipercaya oleh mereka walau akhirnya membelot dan di bunuh oleh mereka. Tapi kenapa si buku tidak berada dalam grup jika dia adalah pentolan dari geng Ayah? Apa hanya karena dia bukan kepala instansi? Kembali aku jatuhkan keningku di meja komputer.
“Si buku pekerjaanya membuku, membuku berarti membuat buku? Memang ada instansi yang pekerjaanya membuat buku?”
bathinku.
Aku mengeluk tubuhku dan menyandarkan punggungku di sandaran kursi komputerku. Kulihat sekeliling kamarku dengan tatapan kosong. Terlihat tumpukan buku-buku kuliahku di dekat kasurku yang sering sekali tidak pernah aku tata kembali di rak buku.
“Dasar buku… membuat sesak kamarku!”
bathinku sambil memandang tumpukan buku itu.
“Ahhh… kenapa aku jadi ingat masa-masa SMA-ku ya? Semua buku aku letakan dalam laci meja kelasku. Karena aku malas sekali ketika harus membawa buku-buku itu ketika aku berangkat sekolah… Ibu… Ibu selalu marah-marah ketika aku berangkat ke sekolah waktu itu”
bathinku sambil mengembangkan senyum di bibirku.
“memori berangkat sekolah yang tidak terlupakan”
bathinku. Sambil memejamkan mata aku tersenyum-senyum sendiri mengingat masa-masa itu.
“Sekolah… Buku”
bathinku.
“okay Arya, sebentar, pelan arya oke tenang… hirup nafas dalam-dalam arya, kamu pasti bisa memcahkannya… dunhill arya butuh dunhill”
ucapku kepada diriku sendiri. Kuambil rokokku, kembali aku duduk di depan komputer dan kusulut.
“Buku itu untuk sekolah arya, kamu kan sudah tahu ar, nah sekolah itu untuk menuntut ilmu dengan ilmu yang cukup kita bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang tinggi kan ar, nah berarti buku itu kaitannya dengan PENDIDIKAN ARYA!”
ucapku pelan terhadap diriku sendiri dan tersenyum memandang komputerku.
Aku sudah tahu kepala instansi pemerintah yang ketiga selain instansi ayah dan om nico. Ketenaga kerjaan, pekerjaan umum dan pendidikan. Kepala instansi pendidikan sudah aku dapatkan, tapi si buku kan tidak berada dipuncak! Berarti aku harus mencari tahu lagi. Arggghhhhhh.
“tenang ar, tenang, paling tidak kamu sudah mendapatkan petunjuk”
ucapku. Centung. Ibu.
From : Ibu
Dilanjutkan besok, istirahatlah
Ibu yakin kamu bisa memecahkannya sayang
To : Ibu
Emmmuaaaachhh… *
From : Ibu
Emmmuaaachhh juga sayang :*
Bobo ya sayang :*
To : Ibu
Iya bu :*
Sisi Kuliner
Ku bersihkan history komputer dengan sisi kliner, kemudian aku matikan. Ku kembalikan sematpon KS di tempat tersembunyi lagi. Segera aku merebahkan diriku di tempat tidurku. Centung. Mbak erlina.
From : Erlina
Besok ndak usah main ketempatku Ar
To : Erlina
Iya mbak,memangnya ada apa mbak?
From : Erlina
Pacarku datang hi hi hi
To : Erlina
Owh, oke mbak, siap!
From : Erlina
Puasa dulu ya aryaaaaaa :*
To : Erlina
Yeee sudah biasa kali puasa
Dasar mbakku aneh, mbak kali yang puasa
From : Erlina
Arya gitu dech, masa ndak kangen sama mbak?
To : Erlina
Kangen sich kangen kalau sama mbak
Tapi kan ndak mesti harus gitu kan?
From : Erlina
Gitu? Yang jelas kenapa?
To : Erlina
Iiiih mbakku dah mulai jorok he he he
From : Erlina
Nich, biar kamu kangen hi hi hi
To : Erlina
Waduuuh… mbak itu apaan ci?
From : Erlina
Biar kamu kepikiran mbak terus hi hi hi
Tenang saja, paling besok Cuma emutan doang sama pacar mbak
Kalau sama arya, semuanya dech
Met bobo adekku arya yang imut, manis, ganteng, gemesin dan muasin :*
Sebuah gambar yang dikirim oleh mbak erlina membuatku sedikit ON FIRE malam ini. Tapi masa bodohlah, hidupku bukan hanya untuk itu he he he. Tidur! zzzzzzzz….
Situs Entertainment Terlengkap
Kami merupakan salah satu situs hiburan yang menyediakan:
- Slot
- Casino
- Cerita Dewasa
- Entertainment
- Sportbook
- Agent judi
- Fishing
- Togel
- Hiburan
- Judi online
kalian dapat meng-click tautan disini MENDAFTAR ROYAL WIN INDONESIA ENTERTAINMENT!!
Royal Win Indonesia Merupakan salah satu Platform Entertainment Online dengan Provider Terlengkap, Terpercaya dan Terbaik di Indonesia.