Wild Love Episode 31
Sesuatu yang aneh
Aku pamit melangkah menuju ruang tukang bersih-bersih atau lebih kerennya di panggil OB. Setelah menjelaskan kepada OB-OB di sana aku di ambilkan alat pembersih. Aku kemudian kembali ke tempat Bu Dian berada, Bu Dian hanya duduk manis menatapku yang sedang membungkuk membersihkan lantai. Entah mimpi apa semalam aku hingga bisa menjadi seorang OB di rumah sakit. Tapi anehnya kenapa Bu Dian sekarang tampak dekat dengan tante asih?
“Yang itu belum Ar…”
ucap Bu Dian sambil menunjuk lantai dibawah kursi.
“iya Bu…”
ucapku pelan dan datar.
Aku segera membersihkan yang ditunjuk oleh Bu Dian, dengan cepat aku bersihkan. Tubuh yang masih terasa sakit tapi tak aku hiraukan dan tetap membersihkan lantai hingga sudut-sudut sempit yang tidak terjangkau. Mungkin aku memang mempunyai keahlian tukang bersih-bersih. Saat aku membersihkan lantai, sedikit aku melirik ke arah bu dian. Dia sedang membuka air mineralnya kemudian dituangkan sedikit ke alas sepatunya. Di injakannya sepatu itu di depannya agak jauh, dan jelas akan terstempel sebuah tanda sesuai dengan bentuk alas kakinya.
“Ar… ini masih kotor…”
ucap Bu Dian. Dengan diam aku membersihkan lantai di depannya, ketika sudah bersih aku kembali ke lantai lain yang belum dibersihkan.
“Ar, ini juga masih kotor…”
ucap Bu Dian menunjukan sebuah stempel alas sepatunya lagi didepannya yang baru saja aku bersihkan dengan jarak yang lebih dekat dengan bu dian dari sebelumnya.
Aku tidak menjawab atau apapun aku kembali ke tempat itu, dan membersihkannya lagi. Aku kemudian membersihkan lantai yang lainnya lagi. Tapi Bu Dian sekali lagi melakukan hal yang sama dengan stempel alas kakinya semakin dekat dengannya. Ketika aku memandangnya, dia membuang muka dan bergaya sambil bersiul-siul walau tidak ada bunyi yang keluar dari siulannya itu. Kejadian itu berulang hingga tujuh kali dan yang ketujuh, stempel alas kakinya itu berada tepat didepannya. Aku berdiri di depannya dan menatapnya, kini Bu Dian menatapku dengan lembut.
“Ndak boleh marah lho Ar, nanti dimarahi sama tantemu”
ucap Bu Dian santai.